Mengenal Ilmuwan Perempuan Islam yang Karyanya Mendunia
loading...
A
A
A
Sumbangsih kaum muslim terhadap dunia ilmu pengetahuan cukup besar, bahkan banyak di antaranya menjadi pelopor penemuan ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia saat ini.
Dari ilmuwan-ilmuwan muslim populer di dunia ini, beberapa di antaranya ternyata seorang muslimah. Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa nama ilmuwan perempuan Islam yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan.
1.Sutayta al-Mahamali, Ahli Matematika
Ia berasal dari Baghdad Irak. Dikenal sebagai seorang ahli matematika. Sutayta al-Mahamali berasal dari keluarga berpendidikan dan ayahnya adalah seorang hakim bernama Abu Abdallah al-Hussein. Kepakarannya di bidang ini bahkan dipuji oleh banyak ulama pada zamannya seperti seperti Ibnu al-Jauzi, Ibnu al-Khatib Baghdadi, dan Ibnu Katsir. Ia hidup pada sekitar paruh kedua abad 10 masehi.
Kemahiran Sutayta dalam bidang matematika tak bisa dilepaskan dari peranan sang ayah, Abu Abdallahal-Hussein. Selain dibimbing ayahnya, Sutayta juga menimba ilmu matematika dari beberapa ahli matematika pada masa itu, di antaranya Abu Hamza bin Qasim, Omarbin Abdul Aziz al-Hashimi, Ismail bin al-Abbas al-Warraq, dan Abdul Alghafirbin Salamah al-Homsi.
Sebenarnya, Sutaytaal-Mahamali adalah sosok yang multitalenta . Ia dikenal berpengetahuan luas dalam banyak hal, memiliki kemahiran dalam bidang hadis dan syariah. Tapi dari semua itu, ia lebih dikenal sebagai pakar matematika, khususnya aritmatika. Aritmatika merupakan cabang ilmu matematika yang mengkaji bilangan bulat positif melalui penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta implementasinyadalam kehidupan sehari-hari. (Baca juga : Sedekah kepada Suami, Perempuan Mendapat Dua Pahala Sekaligus )
Pada masa itu, aritmatika menjadi cabang matematika yang berkembang cukup baik. Dan Sutayta salah satu ilmuwan yang berhasil memecahkan solusi sistem persamaan dalam matematika.Catatannya tentang sistem persamaan pun banyak dikutip oleh para matematikawan lainnya. Sutaita tutup usia pada tahun 987 M.
2. Mariyam “Al-Astrolabiya”al-Ijliya, Ahli Astronomi
Tidak banyak literatur yang menerangkan tentang identitasnya. Namun diperkirakan Maryam hidup sekitar Abad 10 masehi. Nama Mariyam pun adalah nama yang disandangkan padanya oleh the SyrianArchaeological Society. Orang-orang lebih banyak mengenalnya melalui karyanya yang luar biasa, yaitu Astrolabe. Dan “Al-Astrolabiya” tidak lain adalah julukan yang diberikan oleh para ilmuan Eropa kepadanya atas jasanya dalam bidang astronomi.
Astrolabe yang berarti (starfinder) atau alat pemburu bintang, adalah GPS pertama di dunia. Inilah alat pertama yang digunakan untuk menentukan lokasi, waktu (tahun, bulan dantanggal), dan peredaran matahari. Menurut Harold Williams seorang ahli di bidang astrofisika (Astrophysicist), Astrolabe adalah alat penghitung astronomi yang paling penting sebelum komputer digital ditemukan, dan instrumenobservasi astronomi yang paling penting sebelum teleskop ditemukan.
3. Zaynab Shāhdā, Ahli Seni Kaligrafi
Muslimah hebat ini juga tak kalah prestasinya di bidang seni. Salah satu seni yang paling prestisius dalam dunia Islam adalah seni kaligrafi . Untuk mendapatkan gelar kaligrafer (Khattat), seseorang harus melewati jenjang pendidikan yang ketat, serta proses-proses belajar dan pelatihan yang panjang disertai disiplin yang tinggi.
4. Duhtar-i ibn Mukla Shirāzī, Ahli Kaligrafi
Duhtar diperkirakan hidup pada abad ke-10 masehi. Ia juga salah seorang guru kaligrafi yang cukup terkenal pada masanya.Seni kaligrafisnya memiliki sentuhan khas yang diwariskan secara turun temurun.Saat ini salah satu karyanya yang tersisa masih bisa dilihat di Mir ‘ImādCalligraphy Museum di Tehran, Iran.
5. Zainab binti Ahmad, Ahli Bidang Sastra
Pada abad ke-14, masih sangat sedikit sekali perempuan muslim yang mengenyam sekolah dan memiliki pengetahuan dalam bidang sastra ataupun ilmu pengetahuan. Zainab adalah salah satu nama yang memiliki keunggulan dan terkenal dengan kepandaiannya pada zaman tersebut.
Zainab merupakan perempuan yang memiliki pemahaman yang dalam tentang hadis dan merupakan guru di sekolah Hanbali di Damaskus. Beberapa murid didikannya yang ternama adalah al-Tirmidzi, al-Tahawi, Sahih Bukhari dan Shahih Muslim. Beberapa murid lain juga cukup terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan, yaitu Ibnu Battuta, Taj Al-Din Al-Subki, dan Al-Dzahabi. (Baca juga : Amalan dan Cara Sedekahnya Kaum Perempuan )
Kemudian, beberapa perempuan muslimah yang terkenal karena kecerdasannya dalam ilmu pengetahuan pada masa awal kebangkitan Islam. Berikut di antaranya:
6. Rufaida Al-Aslamia / Rufaidah binti Sa’ad, Ahli Bidang Keperawatan
Rufaidah binti Sa’ad merupakan perawat dan ahli pengobatan wanita pertama di dunia Islam. Ia belajar mengenai dunia kedokteran dari ayahnya, Sa’ad Al-Aslamy, yang berprofesi sebagai dokter di Madinah. Dengan bimbingan ayahnya tersebut lah ia menjadi seorang ahli penyembuh, meskipun saat itu ia tidak sampai diberi kepercayaan untuk melakukan operasi ataupun amputasi. Tidak hanya itu saja, Rufaidah juga mengajarkan kemampuan keperawatannya kepada wanita lain.
Rufaidah secara langsung terlibat dalam berbagai peperangan yang terjadi selama masa kepemimpinan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti perang Badar, Uhud, Khandaq, dan Perang Khaibar. Semasa berlangsungnya perang tersebut, Rufaida binti Sa’ad memimpin sejumlah kelompok perawat di medanperang untuk menyediakan pertolongan pengobatan. Bahkan Rasulullah menganjurkan supaya para prajurit yang terluka dibawa ke tenda Rufaidah agar segera mendapatkan perawatan. Rufaida juga dikenal sebagai pelopor dunia medis dan keperawatan yang berkembang hingga sekarang.
7. Aisya binti Abu Bakar, Ahli Syair
Tidak bisa dipungkiri lagi, Aisya merupakan salah satu wanita muslim yang terkenal dengan kecerdasannya. Ia merupakan ahli syair, fiqih dan juga menguasai ilmu kedokteran , yang ia pelajari dari para perawat. Selain itu, Aisya juga merupakan perempuan yang memahami politik dan bahkan pernah menentang kekhalifahan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, namun tak lama kemudian ia berhenti berkiprah di ranah politik, namun tetap melanjutkan perjuangan dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Aisya, yang juga dikenal sebagai seorang periwayat hadis, bisa dikatakan sebagai seorang yang kontriversial pada masanya. Mengapa? Karena ia memperjuangkan hal-hal yang berlawanan dengan konsep konservatif mengenai peran perempuan pada masa itu,seperti dengan melakukan kegiatan politik, mendirikan sekolah, memberikanbeasiswa, dan juga mendorong para wanita untuk menjadi terpelajar.
8. Al Shifabin Abdullah, Ahli Pengobatan dan Bisnis
Layla adalah nama aslinya,namun karena keahliannya di bidang pengobatan, ia lebih dikenal dengan nama AlShifa. Al Shifa merupakan seorang wanita yang pandai dan sangat dihormati oleh masyarakat di sekitarnya karena ilmu pengetahuan yang ia miliki dan kebijaksanaannya. Terlebih lagi, ia merupakan salah satu dari sejumlah kecil wanita yang bisa membaca dan menulis pada masa itu. Istri Rasulullah, Hafsah binti Umar,merupakan salah seorang wanita yang belajar dari Al Shifa. (Baca juga : Sikap Umar Bin Khattab dalam Menjaga Kemuliaan Perempuan )
Selain dikenal dengan pengetahuannya mengenai pengobatan, Al Shifa juga diakui karena kepandaian dan kemampuan dalam memberi nasehat. Umar, pada masa kekhalifahannya, bahkan menunjuk Al Shifa sebagai manajer perdagangan Madinah. Ia memiliki tanggungjawab untuk memastikan bahwa semua praktek bisnis yang dilakukan oleh masyarakat sesuai dan konsisten dengan nilai dan hukum Islam. Karena luasnya pengetahuan yang dimiliki oleh Al Shifa, ia juga dipercaya sebagai penasihat Khalifah Umar.
Wallahu A'lam
Dari ilmuwan-ilmuwan muslim populer di dunia ini, beberapa di antaranya ternyata seorang muslimah. Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa nama ilmuwan perempuan Islam yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan.
1.Sutayta al-Mahamali, Ahli Matematika
Ia berasal dari Baghdad Irak. Dikenal sebagai seorang ahli matematika. Sutayta al-Mahamali berasal dari keluarga berpendidikan dan ayahnya adalah seorang hakim bernama Abu Abdallah al-Hussein. Kepakarannya di bidang ini bahkan dipuji oleh banyak ulama pada zamannya seperti seperti Ibnu al-Jauzi, Ibnu al-Khatib Baghdadi, dan Ibnu Katsir. Ia hidup pada sekitar paruh kedua abad 10 masehi.
Kemahiran Sutayta dalam bidang matematika tak bisa dilepaskan dari peranan sang ayah, Abu Abdallahal-Hussein. Selain dibimbing ayahnya, Sutayta juga menimba ilmu matematika dari beberapa ahli matematika pada masa itu, di antaranya Abu Hamza bin Qasim, Omarbin Abdul Aziz al-Hashimi, Ismail bin al-Abbas al-Warraq, dan Abdul Alghafirbin Salamah al-Homsi.
Sebenarnya, Sutaytaal-Mahamali adalah sosok yang multitalenta . Ia dikenal berpengetahuan luas dalam banyak hal, memiliki kemahiran dalam bidang hadis dan syariah. Tapi dari semua itu, ia lebih dikenal sebagai pakar matematika, khususnya aritmatika. Aritmatika merupakan cabang ilmu matematika yang mengkaji bilangan bulat positif melalui penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta implementasinyadalam kehidupan sehari-hari. (Baca juga : Sedekah kepada Suami, Perempuan Mendapat Dua Pahala Sekaligus )
Pada masa itu, aritmatika menjadi cabang matematika yang berkembang cukup baik. Dan Sutayta salah satu ilmuwan yang berhasil memecahkan solusi sistem persamaan dalam matematika.Catatannya tentang sistem persamaan pun banyak dikutip oleh para matematikawan lainnya. Sutaita tutup usia pada tahun 987 M.
2. Mariyam “Al-Astrolabiya”al-Ijliya, Ahli Astronomi
Tidak banyak literatur yang menerangkan tentang identitasnya. Namun diperkirakan Maryam hidup sekitar Abad 10 masehi. Nama Mariyam pun adalah nama yang disandangkan padanya oleh the SyrianArchaeological Society. Orang-orang lebih banyak mengenalnya melalui karyanya yang luar biasa, yaitu Astrolabe. Dan “Al-Astrolabiya” tidak lain adalah julukan yang diberikan oleh para ilmuan Eropa kepadanya atas jasanya dalam bidang astronomi.
Astrolabe yang berarti (starfinder) atau alat pemburu bintang, adalah GPS pertama di dunia. Inilah alat pertama yang digunakan untuk menentukan lokasi, waktu (tahun, bulan dantanggal), dan peredaran matahari. Menurut Harold Williams seorang ahli di bidang astrofisika (Astrophysicist), Astrolabe adalah alat penghitung astronomi yang paling penting sebelum komputer digital ditemukan, dan instrumenobservasi astronomi yang paling penting sebelum teleskop ditemukan.
3. Zaynab Shāhdā, Ahli Seni Kaligrafi
Muslimah hebat ini juga tak kalah prestasinya di bidang seni. Salah satu seni yang paling prestisius dalam dunia Islam adalah seni kaligrafi . Untuk mendapatkan gelar kaligrafer (Khattat), seseorang harus melewati jenjang pendidikan yang ketat, serta proses-proses belajar dan pelatihan yang panjang disertai disiplin yang tinggi.
4. Duhtar-i ibn Mukla Shirāzī, Ahli Kaligrafi
Duhtar diperkirakan hidup pada abad ke-10 masehi. Ia juga salah seorang guru kaligrafi yang cukup terkenal pada masanya.Seni kaligrafisnya memiliki sentuhan khas yang diwariskan secara turun temurun.Saat ini salah satu karyanya yang tersisa masih bisa dilihat di Mir ‘ImādCalligraphy Museum di Tehran, Iran.
5. Zainab binti Ahmad, Ahli Bidang Sastra
Pada abad ke-14, masih sangat sedikit sekali perempuan muslim yang mengenyam sekolah dan memiliki pengetahuan dalam bidang sastra ataupun ilmu pengetahuan. Zainab adalah salah satu nama yang memiliki keunggulan dan terkenal dengan kepandaiannya pada zaman tersebut.
Zainab merupakan perempuan yang memiliki pemahaman yang dalam tentang hadis dan merupakan guru di sekolah Hanbali di Damaskus. Beberapa murid didikannya yang ternama adalah al-Tirmidzi, al-Tahawi, Sahih Bukhari dan Shahih Muslim. Beberapa murid lain juga cukup terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan, yaitu Ibnu Battuta, Taj Al-Din Al-Subki, dan Al-Dzahabi. (Baca juga : Amalan dan Cara Sedekahnya Kaum Perempuan )
Kemudian, beberapa perempuan muslimah yang terkenal karena kecerdasannya dalam ilmu pengetahuan pada masa awal kebangkitan Islam. Berikut di antaranya:
6. Rufaida Al-Aslamia / Rufaidah binti Sa’ad, Ahli Bidang Keperawatan
Rufaidah binti Sa’ad merupakan perawat dan ahli pengobatan wanita pertama di dunia Islam. Ia belajar mengenai dunia kedokteran dari ayahnya, Sa’ad Al-Aslamy, yang berprofesi sebagai dokter di Madinah. Dengan bimbingan ayahnya tersebut lah ia menjadi seorang ahli penyembuh, meskipun saat itu ia tidak sampai diberi kepercayaan untuk melakukan operasi ataupun amputasi. Tidak hanya itu saja, Rufaidah juga mengajarkan kemampuan keperawatannya kepada wanita lain.
Rufaidah secara langsung terlibat dalam berbagai peperangan yang terjadi selama masa kepemimpinan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti perang Badar, Uhud, Khandaq, dan Perang Khaibar. Semasa berlangsungnya perang tersebut, Rufaida binti Sa’ad memimpin sejumlah kelompok perawat di medanperang untuk menyediakan pertolongan pengobatan. Bahkan Rasulullah menganjurkan supaya para prajurit yang terluka dibawa ke tenda Rufaidah agar segera mendapatkan perawatan. Rufaida juga dikenal sebagai pelopor dunia medis dan keperawatan yang berkembang hingga sekarang.
7. Aisya binti Abu Bakar, Ahli Syair
Tidak bisa dipungkiri lagi, Aisya merupakan salah satu wanita muslim yang terkenal dengan kecerdasannya. Ia merupakan ahli syair, fiqih dan juga menguasai ilmu kedokteran , yang ia pelajari dari para perawat. Selain itu, Aisya juga merupakan perempuan yang memahami politik dan bahkan pernah menentang kekhalifahan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, namun tak lama kemudian ia berhenti berkiprah di ranah politik, namun tetap melanjutkan perjuangan dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Aisya, yang juga dikenal sebagai seorang periwayat hadis, bisa dikatakan sebagai seorang yang kontriversial pada masanya. Mengapa? Karena ia memperjuangkan hal-hal yang berlawanan dengan konsep konservatif mengenai peran perempuan pada masa itu,seperti dengan melakukan kegiatan politik, mendirikan sekolah, memberikanbeasiswa, dan juga mendorong para wanita untuk menjadi terpelajar.
8. Al Shifabin Abdullah, Ahli Pengobatan dan Bisnis
Layla adalah nama aslinya,namun karena keahliannya di bidang pengobatan, ia lebih dikenal dengan nama AlShifa. Al Shifa merupakan seorang wanita yang pandai dan sangat dihormati oleh masyarakat di sekitarnya karena ilmu pengetahuan yang ia miliki dan kebijaksanaannya. Terlebih lagi, ia merupakan salah satu dari sejumlah kecil wanita yang bisa membaca dan menulis pada masa itu. Istri Rasulullah, Hafsah binti Umar,merupakan salah seorang wanita yang belajar dari Al Shifa. (Baca juga : Sikap Umar Bin Khattab dalam Menjaga Kemuliaan Perempuan )
Selain dikenal dengan pengetahuannya mengenai pengobatan, Al Shifa juga diakui karena kepandaian dan kemampuan dalam memberi nasehat. Umar, pada masa kekhalifahannya, bahkan menunjuk Al Shifa sebagai manajer perdagangan Madinah. Ia memiliki tanggungjawab untuk memastikan bahwa semua praktek bisnis yang dilakukan oleh masyarakat sesuai dan konsisten dengan nilai dan hukum Islam. Karena luasnya pengetahuan yang dimiliki oleh Al Shifa, ia juga dipercaya sebagai penasihat Khalifah Umar.
Wallahu A'lam
(wid)