Hilangkan Kesedihan Hati dengan Amalan-amalan Ini!

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 19:28 WIB
loading...
Hilangkan Kesedihan Hati dengan Amalan-amalan Ini!
Iman kepada Allah akan menghindarkan seorang muslim dan muslimah dari kebodohan dan kesedihan yang tidak beralasan, dan selalu optimistis akan pertolongan-Nya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Merasa sedih, gelisah, stres sampai putus asa, semua itu pasti pernah dialami setiap manusia. Tentunya dalam menyikapi kesedihan ini, seorang muslim tidak boleh berlarut-larut sehingga mungkin akan menyebabkan pikiran menjadi semakin kacau.

Biasanya, yang mengalami keadaan seperti itu adalah mereka yang gersang jiwanya, lemah agamanya dan minim pengetahuannya. Terlalu besar harapan dan angan-angan , dan terlalu cinta terhadap selain Allah Ta'ala.

Karena itu, penting bagi seorang muslim dan muslimah mengerti bagaimana terbebas dari rasa cinta yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan kegundahan dan kesedihan hati tersebut, yang apabila tidak diwaspadai akan mematikan iman. (Baca juga : Amalan Kecil Tapi Istiqamah, Lebih Dicintai Allah Ta'ala )

Ada beberapa amalan yang dikutip dari Al-Qur'an yang dapat menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati, berikut di antaranya:

1. Memelihara dan memperkuat iman

Allah Ta'ala berfirman;

وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139).

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa, bagi orang-orang yang beriman diberikan kesudahan yang baik dan pertolongan dari Allah. Seperti apa yang Allah berikan kepada Nabi Yusuf Alaihissalam, kala beliau mesti mengalami takdir terpisah dari ayah, keluarga dan kampung halamannya dalam kurun yang begitu lama.

Dengan bekal iman, akhirnya Allah pertemukan Nabi Yusuf kembali dengan ayah dan keluarganya dalam keadaan yang kuat lagi bermartabat, baik di sisi manusia dan di sisi Allah.

Firman Allah Ta'ala :

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلاَّ تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الْجَاهِلِينَ

“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf : 33).

Dengan kata lain, iman akan menghindarkan seorang muslim dan muslimah dari kebodohan dan kesedihan yang tidak beralasan, sehingga hidupnya, meski secara kasat mata tampak tidak bahagia, hakikatnya hatinya teguh, perkasa dan optimis akan pertolongan-Nya. (Baca juga : Bagaimana Peran dan Dakwah Muslimah di Zaman Now? )

2. Memiliki sikap istiqamah

Seperti disebutkan dalam firman Allah Ta'ala :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat : 30).

Ibnu Katsir menjelaskan, ayat tersebut menghendaki agar umat Islam memurnikan amal untuk Allah dan beramal karena taat kepada Allah Ta’ala atas apa yang disyari’atkan-Nya kepada mereka (sepanjang hayat).

3. Dekat dengan Al-Qur’an
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)