Asbabun Nuzul Surat At-Tariq Lengkap Beserta Tafsirnya

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 07:05 WIB
loading...
Asbabun Nuzul Surat...
Surat At-Tariq ayat 5 turun berkaitan dengan kisah Abu Al-Asyad, salah satu orang Quraisy. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ada yang menarik dari asbabun nuzul surat At-Tariq karena di salah satu ayatnya turun sebagai sindiran terhadap perbuatan kaum Quraisy..

Surat At-Tariq terdiri atas 17 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. At-Tariq mempunyai arti yang datang di malam hari.

Asbabun Nuzul Surat At-Tariq

Surat At-Tariq ayat 5 turun berkaitan dengan kisah Abu Al-Asyad, sebagaimana dijelaskan dalam buku Asbabun Nuzul: Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an yang ditulis oleh Imam As-Suyuthi.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abul Asad yang berdiri di atas kulit yang sudah disamak, sambil berkata dengan sombong: “Hai golongan Quraisy, barang siapa yang bisa memindahkan aku dari kulit ini, akan aku beri hadiah.”

Selanjutnya ia berkata, “Muhammad menganggap bahwa pintu jahanam itu berjumlah sembilan belas. Aku sendiri sanggup mewakili kalian mengalahkan yang sepuluh, dan kalian mengalahkan yang sembilan lagi.”

Tafsir Surat At-Tariq

Ayat 1

وَالسَّمَآءِ وَالطَّارِقِۙ


Artinya : Demi langit dan yang datang pada malam hari.

Tafsir : Demi langit yang terbentang dengan kukuh tanpa penopang dan demi apa yang datang pada malam hari dan menghiasi langit.

Ayat 2

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الطَّارِقُۙ‏


Artinya : Dan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

Tafsir : Dan wahai Nabi, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

Ayat 3

النَّجۡمُ الثَّاقِبُۙ‏


Artinya : (yaitu) bintang yang bersinar tajam,

Tafsir : Itulah bintang yang bersinar tajam dan cahayanya menembus kegelapan malam. Malam bagaikan tirai yang menyelubungi langit. Cahaya bintang menyeruak, menembus tirai itu sehingga tampak gemerlap.

Ayat 4

اِنۡ كُلُّ نَفۡسٍ لَّمَّا عَلَيۡهَا حَافِظٌؕ


Artinya : setiap orang pasti ada penjaganya.

Tafsir : Demi itu semua, setiap orang pasti ada malaikat yang ditugasi oleh Allah sebagai penjaganya. Malaikat itu mencatat apa saja yang dilakukan oleh setiap individu, baik itu kebaikan maupun keburukan. Catatan itu akan menjadi bukti pada hari perhitungan kelak.

Ayat 5

فَلۡيَنۡظُرِ الۡاِنۡسَانُ مِمَّ خُلِقَؕ


Artinya : Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

Tafsir : Sungguh, hari kebangkitan itu pasti akan terjadi. Maka, hendaklah manusia memperhatikan asal kejadiannya; dari apa dia diciptakan. Dengan demikian, dia akan mengetahui besarnya kekuasan Allah dan keterbatasan dirinya.

Ayat 6

خُلِقَ مِنۡ مَّآءٍ دَافِقٍۙ


Artinya : Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar,

Tafsir : Dia pada mulanya diciptakan dari air mani yang terpancar dari laki-laki dan perempuan.

Ayat 7

يَّخۡرُجُ مِنۡۢ بَيۡنِ الصُّلۡبِ وَالتَّرَآٮِٕبِؕ


Artinya : yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada.

Tafsir : Itulah sperma yang keluar dari antara tulang punggung laki-laki dan ovum yang keluar dari antara tulang dada perempuan. Campuran keduanya kemudian melalui berbagai proses dan tahapan di dalam rahim menjadi janin, cikal bakal manusia.

Ayat 8

اِنَّهٗ عَلٰى رَجۡعِهٖ لَقَادِرٌؕ


Artinya : Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).

Tafsir : Allah kuasa menciptakan manusia dari ketiadaan, dari air yang memancar, maka sungguh Allah benar-benar kuasa pula untuk mengembalikannya menjadi hidup kembali sesudah mati. Mengembalikan sesuatu kepada kondisi semula, dalam perspektif manusia, tentu lebih mudah daripada menciptakannya untuk pertama kali. Namun, kedua hal itu sama mudahnya bagi Allah.

Ayat 9

يَوۡمَ تُبۡلَى السَّرَآٮِٕرُۙ ‏


Artinya : Pada hari ditampakkan segala rahasia,

Tafsir : Allah akan membangkitkan manusia dari kubur mereka pada hari ditampakkan segala rahasia, seperti isi hati manusia, meliputi keyakinan, niat dan rahasia lain yang belum terkuak di dunia.

Ayat 10

فَمَا لَهٗ مِنۡ قُوَّةٍ وَّلَا نَاصِرٍؕ


Artinya : maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.

Tafsir : Ketika semua persoalan terkuak di hadapan Allah maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dalam dirinya sendiri dan tidak pula ada penolong dari luar dirinya yang mengelakkan nya dari balasan Allah. Allah-lah penguasa tunggal pada hari itu.

Ayat 11

وَالسَّمَآءِ ذَاتِ الرَّجۡعِۙ‏


Artinya : Demi langit yang mengandung hujan,

Tafsir : Demi langit yang mengandung hujan yang turun kembali ke bumi. Dengan hujan bumi yang tandus menjadi subur. Inilah salah satu bukti kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.

Ayat 12

وَالۡاَرۡضِ ذَاتِ الصَّدۡعِۙ


Ayat : dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,

Tafsir : Dan demi bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan. Benih yang tersiram hujan akan mulai tumbuh dan menembus permukaan tanah untuk berkembang. Banyaknya tumbuhan dan pepohonan mendatangkan manfaat yang besar bagi makhluk hidup lainnya.

Ayat 13

اِنَّهٗ لَقَوۡلٌ فَصۡلٌۙ


Ayat : sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil),

Tafsir : Sungguh, Al-Quran yang didustakan oleh kaum kafir itu benar-benar firman yang menjadi pemisah antara perkara hak dan batil. Sulit bagi manusia untuk membedakan keduanya tanpa tuntunan Al-Qur’an. Al-Qur’an menjadi salah satu bukti kasih sayang Allah karena menjadi penerang jalan hidup dan pemberi solusi bagi persoalan manusia.

Ayat 14

وَّمَا هُوَ بِالۡهَزۡلِؕ


Artinya : dan (Al-Qur'an) itu bukanlah senda gurauan.

Tafsir : Dan sebagai firman Allah, Al-Qur’an itu bukanlah senda gurauan. Al Qur'an bukan sesuatu yang tidak bermakna, bukan pula dongeng masa lalu. Al-Qur’an adalah murni rahmat Tuhan yang Maha Pengasih bagi seluruh alam.

Ayat 15

اِنَّهُمۡ يَكِيۡدُوۡنَ كَيۡدًا


Artinya : Sungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat.

Tafsir : Wahai Nabi, abaikanlah penentangan kaum mu yang kafir dan teruslah menyampaikan risalah Tuhanmu karena Aku akan menjagamu. Sungguh, mereka merencanakan tipu daya yang jahat, baik terhadap dirimu dengan merencanakan pembunuhan atasmu, terhadap Al-Qur’an dengan menganggapnya dongeng masa lalu, rapalan pesihir, dan racauan orang gila; atau terhadap Islam dengan berupaya menghalangi tersebarnya agama ini.

Ayat 16

وَّاَكِيۡدُ كَيۡدًا


Artinya : Dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.

Tafsir : Dan Aku pun membuat rencana yang jitu untuk membalas tipu daya mereka. Akan Aku biarkan mereka bergelimang dosa dan hidup dengan nyaman dan berkecukupan. Di akhirat nanti, Aku akan azab mereka dengan siksa yang pedih.

Ayat 17

فَمَهِّلِ الۡكٰفِرِيۡنَ اَمۡهِلۡهُمۡ رُوَيۡدًا


Artinya : Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu.

Tafsir : Wahai Nabi, Allah telah berjanji demikian. Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu dan jangan engkau terburu-buru meminta Allah membinasakan mereka. Biarkan mereka hidup di dunia ini beberapa tahun lagi bersama keingkaran mereka. Di akhirat nanti mereka akan menghadap Tuhan dalam keadaan hina dan dimurkai.

Itulah asbabun nuzul surat At-Tariq beserta tafsir dan penjelasannya yang bisa jadi referensi belajar bagi umat muslim. Semoga informasi ini bermanfaat.MG/Marine Lugina

Sumber :
Tafsir al Quran: Asbabun Nuzul Surat ath-Thaariq ayat 1-17 | KHQ. Shaleh dkk
Al-Qur'an Surat At-Tariq Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Indonesia - SINDOnews Kalam

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2117 seconds (0.1#10.140)