Perkembangan Ilmu Geografi dan Filsafat di Era Daulah Abbasiyah
loading...
A
A
A
Dalam sejarah filsafat dia dikenal sebagai orang yang pada mulanya syak terhadap segala-galanya. Dia mencari kebenaran yang sebenarnya.
Pada mulanya dia dapat melalui panca indra, tetapi baginya kemudian ternyata bahwa panca indra itu juga dusta. Karena tidak percaya pada panca indra, dia kemudian meletakkan kepercayaannya pada akal.
Akan tetapi akal juga tidak dapat dipercayai. Dia mempelajari filsafat. Ternyata baginya argumen-argumen yang dikemukakan para filosof tidak kuat. Kemudian dia mengkritik para filosof.
Akhirnya tasawuflah yang dapat menghilangkan rasa syak yang lama mengganggu pikirannya. Dalam tasawuf, dia memperoleh keyakinan yang dicarinya.
Pada mulanya dia dapat melalui panca indra, tetapi baginya kemudian ternyata bahwa panca indra itu juga dusta. Karena tidak percaya pada panca indra, dia kemudian meletakkan kepercayaannya pada akal.
Akan tetapi akal juga tidak dapat dipercayai. Dia mempelajari filsafat. Ternyata baginya argumen-argumen yang dikemukakan para filosof tidak kuat. Kemudian dia mengkritik para filosof.
Akhirnya tasawuflah yang dapat menghilangkan rasa syak yang lama mengganggu pikirannya. Dalam tasawuf, dia memperoleh keyakinan yang dicarinya.
(mhy)