Istilah Dajjal Sudah Dikenal sejak 400 Tahun sebelum Al-Qur'an Diturunkan
loading...
A
A
A
Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya. Karena, sesungguhnya itu adalah air dingin. (HR Muslim).
Yang dilihat manusia sebagai api, sebenarnya air. Sedangkan, apa yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya adalah api.
Rekayasa Dajjal semakin sempurna karena bersamanya ada dukungan materi yang melimpah. Melalui dua hal ini tipu muslihat dan iming-iming materi Dajjal hadir memperdaya umat manusia. Oleh karena itu, mayoritas pengikut Dajjal adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan memilih antara yang hak dan batil.
Rasulullah SAW memberi tuntunan kepada kita untuk menghadapi fitnah Dajjal. Caranya dengan berdoa, memohon kepada Allah SWT. Jangan sok-sokan dengan kemampuan diri sendiri. Pesan beliau SAW terkait hal itu ialah segera menyingkir dari cakupan fitnah Dajjal :
"Siapa yang mendengar keberadaan Dajjal, hendaknya dia menjauh darinya. Sungguh demi Allah! Ada seorang mendatanginya dalam keadaan dia mengira bahwasanya dia itu beriman. Namun, pada akhirnya dia malah menjadi pengikutnya disebabkan syubhat-syubhat yang dia (Dajjal) sampaikan." (HR Ahmad).
Untuk mengantisipasi fitnah Dajjal, Rasulullah mengajarkan tentang amalan-amalan. Misalnya, membaca 10 ayat pertama surah al-Kahfi. Sabda beliau:
"Siapa di antara kalian yang menjumpainya (Dajjal), bacalah di hadapannya pembukaan surat al-Kahfi. (HR Muslim).
Cara lainnya, yakni memanjatkan doa kepada Allah, yakni setelah selesai tasyahhud akhir atau sebelum salam dalam salat. Teksnya sebagaimana dikutip dari hadis riwayat Imam Muslim yakni:
"Allahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannam, wamin adzaabil qobri, wamin fitnatil mahya wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjal."
(Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-masih ad-Dajjal). Meski di antara kita tidak ada yang tahu kapan Dajjal itu akan muncul, seyogianya kita tetap berhati-hati.
Yang dilihat manusia sebagai api, sebenarnya air. Sedangkan, apa yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya adalah api.
Rekayasa Dajjal semakin sempurna karena bersamanya ada dukungan materi yang melimpah. Melalui dua hal ini tipu muslihat dan iming-iming materi Dajjal hadir memperdaya umat manusia. Oleh karena itu, mayoritas pengikut Dajjal adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan memilih antara yang hak dan batil.
Rasulullah SAW memberi tuntunan kepada kita untuk menghadapi fitnah Dajjal. Caranya dengan berdoa, memohon kepada Allah SWT. Jangan sok-sokan dengan kemampuan diri sendiri. Pesan beliau SAW terkait hal itu ialah segera menyingkir dari cakupan fitnah Dajjal :
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ، فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ، مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ
"Siapa yang mendengar keberadaan Dajjal, hendaknya dia menjauh darinya. Sungguh demi Allah! Ada seorang mendatanginya dalam keadaan dia mengira bahwasanya dia itu beriman. Namun, pada akhirnya dia malah menjadi pengikutnya disebabkan syubhat-syubhat yang dia (Dajjal) sampaikan." (HR Ahmad).
Untuk mengantisipasi fitnah Dajjal, Rasulullah mengajarkan tentang amalan-amalan. Misalnya, membaca 10 ayat pertama surah al-Kahfi. Sabda beliau:
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الكَهْفِ
"Siapa di antara kalian yang menjumpainya (Dajjal), bacalah di hadapannya pembukaan surat al-Kahfi. (HR Muslim).
Cara lainnya, yakni memanjatkan doa kepada Allah, yakni setelah selesai tasyahhud akhir atau sebelum salam dalam salat. Teksnya sebagaimana dikutip dari hadis riwayat Imam Muslim yakni:
اللهم إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Allahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannam, wamin adzaabil qobri, wamin fitnatil mahya wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjal."
(Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-masih ad-Dajjal). Meski di antara kita tidak ada yang tahu kapan Dajjal itu akan muncul, seyogianya kita tetap berhati-hati.
(mhy)