Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 11-20 : Pentingnya Menghindari Sifat Munafik

Rabu, 27 November 2024 - 11:18 WIB
loading...
A A A
Allah SWT akan membiarkan orang munafik tersesat dalam kemunafikan mereka dan mengolok-olok mereka. Ibnu Jarir juga menjelaskan pendapat Ulama lain bahwa ayat ini sendiri adalah sebuah ungkapan pembalikan. Maksud dari ungkapan balikan yaitu bagaimana orang yang telah menipunya ternyata dapat dibalikan tipuan tersebut.

Maka yang dapat dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana Allah SWT tidak butuh menyesatkan dan mengolok-olok mereka. Melainkan mereka sendiri telah terjerumus dalam lubang yang mereka galikan.

4. Orang Munafik yang Membeli Kesesatan Dengan Petunjuk

Ayat 16 dalam surat Al-Baqarah ayat 16 mengandung penjelasan bagaimana orang munafik tersebut adalah orang yang membeli kesesatan dengan menggunakan petunjuk.

Al-Baqarah (2:16)

أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَـٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَـٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ


Artinya :
“Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk."

Dijelaskan pada tafsiran Ibnu Katsir, pengertian dari bagaimana mereka yaitu orang munafik membeli sebuah kesesatan menggunakan petunjuk adalah bagaimana mereka lebih ingin mengambil kesesatan dibandingkan hidayah dari Allah SWT.

Mereka rela melepaskan hidayah demi mendapatkan kesesatan sebagaimana kalangan mereka menyukai hal kesesatan daripada hidayah. Orang munafik sendiri memang terdiri dari berbagai macam golongan dimana terdapat golongan yang memilih kesesatan daripada hidayah.

Hal ini mengakibatkan firman Allah SWT selanjutnya yang berbunyi, “Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk.” yaitu mereka sama sekali tidak beruntung dari tidak mendapatkan hidayah hingga mendapatkan bimbingan dalam perbuatannya.

5. Perumpamaan Orang Munafik

Terakhir, kandungan surat Al-Baqarah ayat 17-18 menjelaskan sebuah perumpamaan bagi orang munafik sebagai orang yang menyalakan api.

Al-Baqarah (2:17)

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ ٱلَّذِى ٱسْتَوْقَدَ نَارًۭا فَلَمَّآ أَضَآءَتْ مَا حَوْلَهُۥ ذَهَبَ ٱللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِى ظُلُمَـٰتٍۢ لَّا يُبْصِرُونَ


Artinya :
“Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat."

Al-Baqarah (2:18)

صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌۭ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ


Artinya :
“Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali."

Pada tafsiran Ibnu Katsir, ayat ini menjelaskan bagaimana kondisi orang munafik yang diumpamakan sebagai seseorang yang menyalakan api untuk menerangi sekelilingnya, kemudian cahaya itu padam sehingga dia kembali dalam kegelapan.

Perumpamaan api dalam ayat tersebut adalah sebuah keimanan dari orang munafik. Pada awalnya, api tersebut memberikan mereka petunjuk. Akan tetapi, karena kemunafikan dan kekufuran mereka api tersebut padam. Sehingga mereka kehilangan panduan hidup dan tidak dapat membedakan yang benar dari yang salah.

Tuli dalam hal ini mereka tidak bisa mendengar nasihat atau petunjuk, Bisu yaitu mereka tidak dapat berkata yang benar, dan buta yaitu tidak melihat jalan kebaikan atau memahami petunjuk Allah.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka kehilangan kemampuan untuk menerima, memahami, dan menjalankan kebenaran.

Dengan perumpamaan tersebut, maka dapat diketahui bahwa orang yang munafik akan kesesatan yang abadi dikarenakan bagaimana hati mereka dikunci untuk menerima hidayah dari Allah SWT.

Surat Al-Baqarah Ayat 11-20 memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi setiap individu, khususnya dalam memahami pentingnya menjauhi sifat munafik. Ayat-ayat ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga keikhlasan hati, menjunjung tinggi kebenaran, dan tidak terjerumus dalam kesesatan.

Semoga lima kandungan yang telah dibahas dalam artikel ini dapat menjadi refleksi bagi kita semua untuk terus memperbaiki diri dan memperkuat iman. Dengan memahami dan mengamalkan pesan-pesan dari ayat-ayat ini, kita bisa menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan sesuai dengan tuntunan Allah SWT.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra

Baca juga: Allah SWT Membongkar Sifat Orang Munafik, Lalu Membuka Pintu Tobat-Nya
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)