Mengolok-olok dan Merendahkan Orang Lain Perbuatan Tercela yang Sangat Dibenci Allah SWT
loading...
A
A
A
Mengolok-olok dan merendahkan orang lain sangat dilarang dalam Islam, karena termasuk perbuatan tercela yang dibenci Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena pada hakikat mengolok-olok apalagi dengan sesama muslim seperti menghina diri sendiri.
Al-Qur'an menggolongkan perbuatan mengejek orang lain atau mengolok-olok kekurangan mereka, sama dengan perbuatan fasik.
Allah SWT berfirman :
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim. (QS Al hujurat : 49)
Tafsir Al-Qur'an Kemenag mengatakan bahwa ayat ini ditujukan untuk mengingatkan muslimin agar tidak mengejek atau mengolok-olok orang atau kaum lain karena bisa saja mereka yang dihina itu lebih baik daripada yang menghina.
Ayat ini juga berisi larangan untuk memanggil orang lain, terutama mukmin lain, dengan panggilan yang buruk atau ejekan.
Sumber sebelumnya mengatakan bahwa orang yang gemar mengejek dan mengolok-olok orang lain, bahkan terhadap muslim yang lain, dalam pandangan Islam sama saja seperti ia menghina diri sendiri. Sebab, muslim satu dengan yang lain adalah seperti satu tubuh. Jika dalam satu kesatuan tersebut saling mengejek, maka mereka sudah mengejek diri sendiri dan tidak ada yang patut dibanggakan dari mereka.
Dikutip dari 'Buku Induk Doa dan Zikir' karya Kasimun, Rasulullah SAW melarang perbuatan saling mengejek dan menebar permusuhan karena haram bagi sesama muslimin untuk menumpahkan darah, harta, dan kehormatannya.
Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: "Janganlah kalian saling dengki, saling mencela, saling membenci, dan saling bermusuhan; jangan pula sebagian kalian berbuat aniaya terhadap sebagian yang lain, tetapi jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah SWT yang bersaudara. Orang muslim adalah saudara orang muslim yang lain, tidak boleh menganiaya dan menghinanya, tidak boleh pula merendahkannya. Takwa ada di sini - seraya mengisyaratkan ke dadanya sebanyak tiga kali-. Cukuplah dianggap suatu kejahatan bagi seseorang bila ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap orang muslim atas orang muslim lainnya diharamkan darah, harta benda, dan kehormatannya. (HR Muslim no. 2564)"
Selain itu, orang yang mengejek orang lain dan merendahkan mereka karena ia merasa lebih baik dan lebih mulia, maka ia tidak akan masuk surga.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam kalbunya terdapat rasa takabur seberat biji sawi. Kemudian ada seorang lelaki bertanya, "Sesungguhnya seorang lelaki menyukai bila baju dan sandalnya baik." Nabi menjawab, "Sesungguhnya Allah itu indah lagi menyukai keindahan. Takabur ialah menolak perkara yang hak dan menghina manusia." (HR Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
Karena itu, sebagai mukmin yang beriman, sudah seharusnya kita menghindari mengejek, merendahkan, mengolok-olok, dan menghina orang lain terutama sesama muslim agar selalu mendapat pahala dan ridha dari Allah SWT. Aamiin.
Al-Qur'an menggolongkan perbuatan mengejek orang lain atau mengolok-olok kekurangan mereka, sama dengan perbuatan fasik.
Allah SWT berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim. (QS Al hujurat : 49)
Tafsir Al-Qur'an Kemenag mengatakan bahwa ayat ini ditujukan untuk mengingatkan muslimin agar tidak mengejek atau mengolok-olok orang atau kaum lain karena bisa saja mereka yang dihina itu lebih baik daripada yang menghina.
Ayat ini juga berisi larangan untuk memanggil orang lain, terutama mukmin lain, dengan panggilan yang buruk atau ejekan.
Sumber sebelumnya mengatakan bahwa orang yang gemar mengejek dan mengolok-olok orang lain, bahkan terhadap muslim yang lain, dalam pandangan Islam sama saja seperti ia menghina diri sendiri. Sebab, muslim satu dengan yang lain adalah seperti satu tubuh. Jika dalam satu kesatuan tersebut saling mengejek, maka mereka sudah mengejek diri sendiri dan tidak ada yang patut dibanggakan dari mereka.
Dikutip dari 'Buku Induk Doa dan Zikir' karya Kasimun, Rasulullah SAW melarang perbuatan saling mengejek dan menebar permusuhan karena haram bagi sesama muslimin untuk menumpahkan darah, harta, dan kehormatannya.
Rasulullah SAW bersabda,
لَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَنَاجَشُوا ، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَ لَا تَدَابَرُوا، وَلَا يَبْغِ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَاناً، المُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَاهُنَا - وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ - بِحَسْبِ امْرِيءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُه
Artinya: "Janganlah kalian saling dengki, saling mencela, saling membenci, dan saling bermusuhan; jangan pula sebagian kalian berbuat aniaya terhadap sebagian yang lain, tetapi jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah SWT yang bersaudara. Orang muslim adalah saudara orang muslim yang lain, tidak boleh menganiaya dan menghinanya, tidak boleh pula merendahkannya. Takwa ada di sini - seraya mengisyaratkan ke dadanya sebanyak tiga kali-. Cukuplah dianggap suatu kejahatan bagi seseorang bila ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap orang muslim atas orang muslim lainnya diharamkan darah, harta benda, dan kehormatannya. (HR Muslim no. 2564)"
Perbuatan Tercela yang Dibenci Allah
Mengejek atau mengolok-olok orang lain dalam pandangan Islam merupakan sifat yang tercela dan dibenci Allah SWT. Sehingga, Dia memerintahkan hamba-Nya untuk meninggalkan perkara penyebab perpecahan tersebut dan bertaubat. Jika tidak, mereka termasuk orang-orang yang zalim.Selain itu, orang yang mengejek orang lain dan merendahkan mereka karena ia merasa lebih baik dan lebih mulia, maka ia tidak akan masuk surga.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، فَقَالَ رَجُلٌ : إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَناً وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam kalbunya terdapat rasa takabur seberat biji sawi. Kemudian ada seorang lelaki bertanya, "Sesungguhnya seorang lelaki menyukai bila baju dan sandalnya baik." Nabi menjawab, "Sesungguhnya Allah itu indah lagi menyukai keindahan. Takabur ialah menolak perkara yang hak dan menghina manusia." (HR Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
Karena itu, sebagai mukmin yang beriman, sudah seharusnya kita menghindari mengejek, merendahkan, mengolok-olok, dan menghina orang lain terutama sesama muslim agar selalu mendapat pahala dan ridha dari Allah SWT. Aamiin.
(wid)