Daulah Thuluniyah: Kisah Ahmad bin Thulun Membendung Serangan Byzantium
loading...
A
A
A
Pada masa pemerintahan Al-Khumarwaihi, Dinasti Thuluniyah berada pada masa kejayannya. Ketika itu, Khalifah Al-Mu’tamid terpaksa menyerahkan wilayah Mesir, Siria, Aljazair, dan gunung Tauruts, kepada pemerintahan Thuluniyah.
Pada masa ini pun berbagai prestasi diukir Dinasti Thuluniyah, salah satunya kemajuan di bidang seni dan sastra. Pada bidang seni, telah dibangun sebuah masjid yang sangat megah, bernama masjid Ahmad bin Thulun. Keistimewaan masjid itu terletak pada menaranya yang sangat indah dan megah.
Selain masjid, dibangun juga sebuah bangunan istana bernama Istana Al-Khumarwaihi. Salah satu bagian istana seluruh dindingnya dibangun berlapiskan emas dan dihiasi ukiran yang sangat indah. Istana Al-Khumarwaihi dibangun di tengah-tengah kebun yang sangat indah.
Prestasi lainnya ada pada bidang militer, Dinasti Thulunuyah mempunyai 100.000 prajurit yang sangat terlatih dan cakap dalam berperang. Para pasukan berasal dari wilayah Turki dan budak dari Afrika.
Dinasti Thuluniyah membangun benteng-benteng pertahanan yang sangat kokoh di setiap wilayah kekuasaannya. Pada masa itu juga dibangun banyak irigasi untuk menunjang pertanian yang terletak di lembah Sungai Nil.
Setelah Al-Khumarwaihi wafat, terlihat adanya tanda-tanda kemunduran dari Dinasti Thuluniyah. Hingga pada masa pemerintahan terakhir, di bawah pimpinan Saiban bin Ahmad bin Thulun, muncul banyak sekte keagamaan yang berpusat di Gunung Siria. Kemunculan sekte keagamaan, yang dapat berujung pada pemberontakan itu, tidak dapat dikendalikan oleh Saiban.
Ditambah datangnya serangan dari pasukan Dinasti Abbasiyah untuk menaklukkan Dinasti Thuluniyah. Karena kekuatannya telah melemah, akhirnya Dinasti Thuluniyah berhasil ditaklukkan.
Pada masa ini pun berbagai prestasi diukir Dinasti Thuluniyah, salah satunya kemajuan di bidang seni dan sastra. Pada bidang seni, telah dibangun sebuah masjid yang sangat megah, bernama masjid Ahmad bin Thulun. Keistimewaan masjid itu terletak pada menaranya yang sangat indah dan megah.
Selain masjid, dibangun juga sebuah bangunan istana bernama Istana Al-Khumarwaihi. Salah satu bagian istana seluruh dindingnya dibangun berlapiskan emas dan dihiasi ukiran yang sangat indah. Istana Al-Khumarwaihi dibangun di tengah-tengah kebun yang sangat indah.
Prestasi lainnya ada pada bidang militer, Dinasti Thulunuyah mempunyai 100.000 prajurit yang sangat terlatih dan cakap dalam berperang. Para pasukan berasal dari wilayah Turki dan budak dari Afrika.
Dinasti Thuluniyah membangun benteng-benteng pertahanan yang sangat kokoh di setiap wilayah kekuasaannya. Pada masa itu juga dibangun banyak irigasi untuk menunjang pertanian yang terletak di lembah Sungai Nil.
Setelah Al-Khumarwaihi wafat, terlihat adanya tanda-tanda kemunduran dari Dinasti Thuluniyah. Hingga pada masa pemerintahan terakhir, di bawah pimpinan Saiban bin Ahmad bin Thulun, muncul banyak sekte keagamaan yang berpusat di Gunung Siria. Kemunculan sekte keagamaan, yang dapat berujung pada pemberontakan itu, tidak dapat dikendalikan oleh Saiban.
Ditambah datangnya serangan dari pasukan Dinasti Abbasiyah untuk menaklukkan Dinasti Thuluniyah. Karena kekuatannya telah melemah, akhirnya Dinasti Thuluniyah berhasil ditaklukkan.
(mhy)