Urutan Bacaan 10 Surat Salat Tarawih 23 Rakaat Arab, Latin dan Terjemahan

Sabtu, 01 Maret 2025 - 14:19 WIB
loading...
Urutan Bacaan 10 Surat...
Ada 10 surat pendek Al Quran yang bisa dibaca dalam Salat Tarawih yang dilaksanakan sebanyak 20 rakaat. Foto ilustrasi/ist
A A A
Salat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang hanya dilaksanakan pada bulan Ramadan, sebagai bagian dari qiyamu Ramadan atau salat malam. Salat ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam, terutama sebagai bentuk kedekatan dengan Allah selama bulan yang penuh berkah ini.

Pada kesempatan ini, kami akan membahas urutan bacaan surat Al Qur'an Salat Tarawih 23 rakaat lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

Salat Tarawih merupakan salat sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan. Istilah "Tarawih" berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata "tarwihah" yang berarti istirahat. Hal ini merujuk pada kebiasaan jamaah yang beristirahat sejenak setelah dua rakaat (dengan salam) dalam salat Tarawih. Proses istirahat ini biasanya digunakan untuk membaca zikir atau selawat.

Imam an-Nawawi dalam bukunya "Al-Majmu’" menegaskan bahwa hukum melaksanakan salat Tarawih adalah sunnah. Berdasarkan tradisi yang berkembang, salat ini dapat dilakukan dengan berbagai jumlah rakaat, namun jumlah yang paling umum adalah 11 atau 23 rakaat. Hal ini juga tercermin dari praktik yang dilakukan pada masa Umar bin Khattab yang mencatatkan salat Tarawih dengan 23 rakaat.

Pada tahun 2025, berdasarkan keputusan yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah, puasa Ramadan dimulai pada Sabtu, 1 Februari 2025. Oleh karena itu, salat Tarawih pertama pada tahun tersebut akan dilaksanakan pada malam Jumat, 28 Februari 2025. Sementara itu, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) juga mengonfirmasi bahwa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada hari yang sama, yaitu Sabtu, 1 Februari 2025.

Bacaan Niat Salat Tarawih

Sebelum melaksanakan salat Tarawih, penting untuk mengetahui bacaan niatnya. Berikut ini adalah bacaan niat salat Tarawih yang bisa diucapkan:

Niat Salat Tarawih:

نَوَيْتُ سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


Latin: Nawaitu sunnata tarawih raka'ataini lillahi ta'ala
Terjemahan: Saya niat sholat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Bacaan ini bisa dipanjangkan sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan. Setiap kali setelah dua rakaat, seseorang dapat beristirahat sejenak sesuai dengan sunah.

Urutan Bacaan Surat Salat Tarawih 23 Rakaat

Salat Tarawih yang dikerjakan dalam 23 rakaat ini diawali dengan membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaat, diikuti dengan bacaan surah dari Al-Qur'an. Berikut adalah urutan bacaan 10 surat yang sering dibaca dalam salat Tarawih selama 23 rakaat. Surat-surat ini diawali dengan Surat At-Takatsur pada rakaat pertama hingga Surat Al-Lahab pada rakaat kesepuluh.

1. Surat At-Takatsur (الْتَّكَاثُرُ)

Bacaan pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah adalah surat At-Takatsur. Surat ini mengingatkan kita tentang kecintaan dunia dan harta yang mengalihkan perhatian kita dari tujuan hidup yang lebih penting.

Arab:

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2) كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4) كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (5) لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (7) ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (8)


Latin: Alhākumut-Takātsur (1) ḥattā zurṭumul-maqābir (2) Kallā sawfa ta’lamūn (3) thumma kallā sawfa ta’lamūn (4) Kallā law ta’lamūn ‘ilmal-yaqīn (5) Latarawnal-jaḥīm (6) thumma latarawnahā ‘ayna al-yaqīn (7) thumma latus’aluṇ yawma’idhin ‘anil-na’īm (8)

Terjemahan:
1. Kamu telah dilalaikan oleh (keinginan) berlomba-lomba dalam memperbanyak harta,
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui,
4. kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
5. Sekiranya kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. niscaya kamu akan melihat neraka Jahim.
7. Kemudian kamu akan melihatnya dengan pandangan mata yang yakin,
8. kemudian pada hari itu kamu akan ditanya tentang segala kenikmatan.

2. Surat Al-Asr (الْعَصْرِ)

Setelah surat At-Takatsur, pada rakaat kedua dibaca surat Al-Asr. Surat ini mengajarkan tentang pentingnya waktu dan amal shalih.
Arab:

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)


Latin: Wal-‘Asri (1) Innal-insāna lafī khusrin (2) Illā alladhīna āmanū wa’amilū aṣ-ṣāliḥāti watawāṣaw bil-ḥaqqi watawāṣaw bis-ṣabr (3)

Terjemahan:
1. Demi waktu (Asr),
2. sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran.

3. Surat Al-Humazah (الْهُمَزَةِ)

Surat Al-Humazah dibaca pada rakaat ketiga setelah Al-Fatihah. Surat ini memberikan peringatan keras bagi orang yang suka menggunjing dan menyakiti orang lain dengan kata-kata.

Arab:

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (1) الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ (2) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (3) كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ (7) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (9)


Latin: Wailul likulli humazatin lumazah (1) Alladhī jam’a mālan wa’addadahu (2) Yaḥsabu annamālahu akhladahu (3) Kallā layunbaẓanna fī l-ḥuṭamah (4) Wamā adrāka mā l-ḥuṭamah (5) Nārullāhi l-muqadah (6) Allatī tataṭṭali’u ‘alā l-af’idah (7) Innahā ‘alayhim mu’sadatan (8) Fī ‘amadin mumadadah (9)

Terjemahan:
1. Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
3. dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya,
4. sekali-kali tidak! Kelak dia akan dilemparkan ke dalam neraka Hutamah,
5. dan tahukah kamu apakah neraka Hutamah itu?
6. (yaitu) api Allah yang dinyalakan,
7. yang menjulang-julang ke dalam hati,
8. sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. di atas tiang-tiang yang panjang.


4. Surat Al-Fiil (الفِيلِ)

Surat Al-Fiil dibaca pada rakaat keempat setelah Al-Fatihah. Surat ini menceritakan tentang peristiwa tentara Abrahah yang ingin menghancurkan Ka'bah, namun Allah menolongnya dengan mengirimkan burung Ababil.

Arab:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ (5)


Latin: Alam tara kayfa fa’ala rabbuka bi-aṣḥābil-fīl (1) Alam yaj’ali kaydahum fī taḍlīl (2) Wa’arsala ‘alayhim ṭayran abābīl (3) Tarmīhim bihiḥjārātin min sijjīl (4) Fajālahum ka’asfin ma’kūl (5)
Terjemahan:
1. Tidakkah kamu melihat bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap tentara bergajah (pasukan Abrahah)?
2. Tidakkah Dia menjadikan tipu daya mereka sia-sia?
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong,
4. yang melempari mereka dengan batu dari sijjil,
5. maka Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan.

5. Surat Al-Quraisy (قُرَيْشٍ)

Bacaan pada rakaat kelima setelah Al-Fatihah adalah surat Al-Quraisy. Surat ini mengingatkan kita tentang nikmat Allah yang diberikan kepada suku Quraisy, serta pentingnya beribadah dan bersyukur kepada Allah.

Arab:

لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ (1) إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2) فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (3) الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (4)


Latin: Li'ilāfi Qurayshin (1) Ilāfihim riḥlata ash-shitā'i waṣ-ṣayf (2) Falya’budū rabbahādhā al-bayt (3) Alladhī at’amahum min jū’in wa’āmanahum min khawf (4)
Terjemahan:
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
2. kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas,
3. maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik Rumah (Ka'bah) ini,
4. yang telah memberi makan mereka ketika lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut.

6. Surat Al-Ma'un (الْمَاعُونِ)

Pada rakaat keenam, surat yang dibaca adalah surat Al-Ma'un. Surat ini mengingatkan kita untuk peduli terhadap sesama, terutama yang membutuhkan bantuan, dan mengkritik orang yang mengabaikan kewajiban sosial.

Arab:

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7)


Latin: Arā’ayta alladhī yukadhibu bid-dīn (1) Fa-zālika alladhī yadū’u l-yatīm (2) Walā yaḥuḍu ‘alā ṭa’āmi l-miskīn (3) Fa-wailul li-muṣallīn (4) Alladhīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn (5) Alladhīna hum yurā’ūn (6) Wa-yamna’ūna l-mā’ūn (7)
Terjemahan:
1. Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang mengusir anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaan bagi orang-orang yang salat,
5. yang mereka itu lalai dari salatnya,
6. yang riya (pamer) dalam ibadah mereka,
7. dan yang enggan memberikan barang-barang yang berguna (makanan dan bantuan).

7. Surat Al-Kautsar (الْكَوْثَرِ)

Pada rakaat ketujuh, surat yang dibaca adalah surat Al-Kautsar. Surat ini menggambarkan anugerah besar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu keberkahan yang tidak terhingga.

Arab:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)


Latin: Innā a’taināka al-Kawthar (1) Faṣalli li-rabbika wanḥar (2) Inna shāni’aka huwa al-abtar (3)
Terjemahan:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) nikmat yang banyak,
2. maka dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan berkurbanlah,
3. sesungguhnya orang yang membencimu (wahai Muhammad) dialah yang terputus (dari segala kebaikan).

8. Surat Al-Kafirun (الكَافِرُونَ)

Pada rakaat kedelapan, surat yang dibaca adalah surat Al-Kafirun. Surat ini mengajarkan kita untuk menjaga keyakinan dan prinsip hidup kita dalam menghadapi perbedaan agama dan pandangan.

Arab:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)


Latin: Qul yā ayyuha al-kāfirūn (1) Lā a’budu mā ta’budūn (2) Walā antum ‘ābidūn mā a’bud (3) Walā anā ‘ābidun mā ‘abadtum (4) Walā antum ‘ābidūn mā a’bud (5) Lakum dīnukum wa lī dīn (6)
Terjemahan:
1. Katakanlah: "Wahai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
3. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah,
6. untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

9. Surat An-Nasr (النَّصْرِ)

Surat An-Nasr dibaca pada rakaat kesembilan. Surat ini turun menjelang akhir kehidupan Nabi Muhammad SAW dan memberikan kabar gembira mengenai kemenangan yang diperoleh umat Islam.

Arab:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)


Latin: Idhā jā’a naṣrullāhi wal-fatḥ (1) Wa ra’ayta an-nāsa yadkhulūna fī dīni llāhi afwājā (2) Fasabbiḥ bihamdi rabbika wasta’ghfirhū innahu kāna tawwābā (3)
Terjemahan:
1. Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat.

10. Surat Al-Lahab (الْلَّهَبِ)

Pada rakaat kesepuluh, surat yang dibaca adalah surat Al-Lahab. Surat ini menceritakan tentang keburukan Abu Lahab dan istrinya yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.

Arab:

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)


Latin: Tabbat yadā abī lahabin watabb (1) Mā aghnā ‘anhu māluhu wamā kasab (2) Sayaslām nāran dhāta laḥab (3) Wamra’atuhu ḥammālata l-ḥaṭab (4) Fī jīdihā ḥablun min masad (5)
Terjemahan:
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sungguh dia akan binasa,
2. tidaklah berguna baginya harta dan segala yang dia usahakan,
3. dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala,
4. dan istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah),
5. di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7604 seconds (0.1#10.24)