10 Contoh Kultum Ramadan Singkat 5-7 Menit: Cocok untuk Tarawih, Subuh, dan Buka Puasa
loading...
A
A
A
Hadirin yang dirahmati Allah, Surah Al-A'raf ayat 23 mengajarkan kita tentang pentingnya memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah kita perbuat. Dalam konteks bulan Ramadan, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk introspeksi dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak istighfar atau memohon ampun atas segala dosa yang telah kita lakukan. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang mengajarkan kita tentang pentingnya taubat dan istighfar, salah satunya adalah Surah Al-A'raf ayat 23.
Surah Al-A'raf ayat 23 berbunyi:
Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Ayat ini menceritakan tentang pengakuan Nabi Adam AS dan Hawa setelah mereka melakukan kesalahan dengan memakan buah yang dilarang oleh Allah SWT. Mereka menyadari kesalahan tersebut dan segera memohon ampunan serta rahmat-Nya. Ini menunjukkan sikap rendah hati dan penyesalan yang mendalam atas dosa yang telah diperbuat.
Dalam tafsir yang disampaikan oleh Ibn Kathir, disebutkan bahwa doa ini adalah kata-kata yang diterima Adam dari Tuhannya. Hal ini menekankan bahwa memohon ampunan adalah langkah pertama menuju perbaikan diri dan mendapatkan rahmat Allah SWT.
Selama bulan Ramadan, pintu-pintu ampunan Allah SWT terbuka lebar. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang berpuasa dengan iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak istighfar dan taubat.
Marilah kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk membersihkan diri dari segala dosa dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mendapatkan rahmat dan ampunan, serta dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Pada kesempatan kali ini, marilah kita merenungkan makna kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa, sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam Surah Az-Zumar ayat 10:
Artinya: Katakanlah Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Ayat ini mengandung pesan penting bagi kita, terutama dalam konteks menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk bertakwa, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dalam menjalankan perintah tersebut, terutama ibadah puasa, diperlukan kesabaran yang tinggi.
Kesabaran dalam berpuasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perbuatan dan ucapan yang dapat mengurangi pahala puasa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: Puasa adalah perisai. Maka apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia berkata Sesungguhnya aku sedang berpuasa.
Dalam ayat tersebut, Allah SWT juga menjanjikan bahwa orang-orang yang bersabar akan mendapatkan pahala tanpa batas. Ini menunjukkan betapa besar nilai kesabaran di sisi Allah SWT, terutama dalam menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir, kesabaran mencakup tiga hal: sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menghadapi cobaan.
Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan kesabaran kita dalam menjalankan ibadah puasa ini, dengan menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa, serta tetap istiqomah dalam ketaatan kepada Allah SWT. Semoga dengan kesabaran ini, kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan pahala tanpa batas dari Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, kita kembali dipertemukan dengan bulan suci Ramadan, bulan penuh berkah dan rahmat. Pada kesempatan kali ini, mari kita merenungkan firman Allah SWT dalam Surah Al-Ma’idah ayat 10, yang berbunyi:
Artinya: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka.
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak istighfar atau memohon ampun atas segala dosa yang telah kita lakukan. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang mengajarkan kita tentang pentingnya taubat dan istighfar, salah satunya adalah Surah Al-A'raf ayat 23.
Surah Al-A'raf ayat 23 berbunyi:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Ayat ini menceritakan tentang pengakuan Nabi Adam AS dan Hawa setelah mereka melakukan kesalahan dengan memakan buah yang dilarang oleh Allah SWT. Mereka menyadari kesalahan tersebut dan segera memohon ampunan serta rahmat-Nya. Ini menunjukkan sikap rendah hati dan penyesalan yang mendalam atas dosa yang telah diperbuat.
Dalam tafsir yang disampaikan oleh Ibn Kathir, disebutkan bahwa doa ini adalah kata-kata yang diterima Adam dari Tuhannya. Hal ini menekankan bahwa memohon ampunan adalah langkah pertama menuju perbaikan diri dan mendapatkan rahmat Allah SWT.
Selama bulan Ramadan, pintu-pintu ampunan Allah SWT terbuka lebar. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang berpuasa dengan iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak istighfar dan taubat.
Marilah kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk membersihkan diri dari segala dosa dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mendapatkan rahmat dan ampunan, serta dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
9. Kultum 9 Keutamaan Bersabar di Bulan Suci Ramadan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Pada kesempatan kali ini, marilah kita merenungkan makna kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa, sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam Surah Az-Zumar ayat 10:
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Katakanlah Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Ayat ini mengandung pesan penting bagi kita, terutama dalam konteks menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk bertakwa, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dalam menjalankan perintah tersebut, terutama ibadah puasa, diperlukan kesabaran yang tinggi.
Kesabaran dalam berpuasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perbuatan dan ucapan yang dapat mengurangi pahala puasa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: Puasa adalah perisai. Maka apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia berkata Sesungguhnya aku sedang berpuasa.
Dalam ayat tersebut, Allah SWT juga menjanjikan bahwa orang-orang yang bersabar akan mendapatkan pahala tanpa batas. Ini menunjukkan betapa besar nilai kesabaran di sisi Allah SWT, terutama dalam menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir, kesabaran mencakup tiga hal: sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menghadapi cobaan.
Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan kesabaran kita dalam menjalankan ibadah puasa ini, dengan menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa, serta tetap istiqomah dalam ketaatan kepada Allah SWT. Semoga dengan kesabaran ini, kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan pahala tanpa batas dari Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
10. Kultum 10 Menjaga Makanan yang Dikonsumsi selama Ramadan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Alhamdulillah, kita kembali dipertemukan dengan bulan suci Ramadan, bulan penuh berkah dan rahmat. Pada kesempatan kali ini, mari kita merenungkan firman Allah SWT dalam Surah Al-Ma’idah ayat 10, yang berbunyi:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Artinya: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka.