Doa dan Amalan di Malam Nishfu Sya'ban
A
A
A
Rabu malam (8/4/2020) adalah malam yang ditunggu-tunggu kaum muslimin. Sudah menjadi kebiasaan bagi umat Islam di Indonesia, malam Nishfu Sya'ban (15 Sya'ban) selalu diisi dengan membaca Surah Yasin dan berdoa.
Malam Nishfu Sya'ban dikenal sebagai Lailatul Baro'ah yang berarti malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Allah Ta'ala memberikan perhatian-Nya kepada seluruh makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya'ban. Dan Allah Ta'ala mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang saling berdengki satu sama lain." (HR At-Thabrani dari Muadz bin Jabbal radhiallahu 'anhu).
Imam Asy-Syafi'i juga berkata bahwa doa dikabulkan oleh Allah Ta'ala pada 5 malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nishfu Sya'ban. Pada malam Nishfu Sya'ban, umat Islam biasanya berdoa kepada Allah dengan tiga permohonan yaitu memohon panjang umur, murah rezeki, dan diberi keteguhan iman (wafat husnul katimah).
Itu sebabnya Surah Yasin dibaca 3 kali dan disela dengan doa ketiga tersebut. Hal ini dinamakan "At-Tawashul ilallah bil A'maal ash sholihah" yakni bertawassul kepada Allah dengan berkat amal ibadah agar Allah mengabulkan doa dan harapan.
Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa yang dibaca saat malam Nisfu Sya'ban, sebagai berikut.
Allâhumma yâ dzal manni wa la yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya:
Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata –sementara perkataan-Mu adalah benar– di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan salawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah Ta'ala.
Tiga Amalan di Malam Nishfu Sya'ban:
1. Memperbanyak Doa.
Amalan ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Bakar, Nabi Muhammad SAW bersabda: "(Rahmat) Allah Ta'ala turun ke bumi pada malam Nishfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)". (HR Al-Baihaqi).
2. Membaca Kalimat Syahadat Sebanyak-banyaknya.
Kalimat syahadat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun. Terutama pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan: "Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."
3. Memperbanyak Istighfar.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Daud)
Malam Nishfu Sya'ban dikenal sebagai Lailatul Baro'ah yang berarti malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Allah Ta'ala memberikan perhatian-Nya kepada seluruh makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya'ban. Dan Allah Ta'ala mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang saling berdengki satu sama lain." (HR At-Thabrani dari Muadz bin Jabbal radhiallahu 'anhu).
Imam Asy-Syafi'i juga berkata bahwa doa dikabulkan oleh Allah Ta'ala pada 5 malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nishfu Sya'ban. Pada malam Nishfu Sya'ban, umat Islam biasanya berdoa kepada Allah dengan tiga permohonan yaitu memohon panjang umur, murah rezeki, dan diberi keteguhan iman (wafat husnul katimah).
Itu sebabnya Surah Yasin dibaca 3 kali dan disela dengan doa ketiga tersebut. Hal ini dinamakan "At-Tawashul ilallah bil A'maal ash sholihah" yakni bertawassul kepada Allah dengan berkat amal ibadah agar Allah mengabulkan doa dan harapan.
Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa yang dibaca saat malam Nisfu Sya'ban, sebagai berikut.
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa la yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya:
Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata –sementara perkataan-Mu adalah benar– di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan salawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah Ta'ala.
Tiga Amalan di Malam Nishfu Sya'ban:
1. Memperbanyak Doa.
Amalan ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Bakar, Nabi Muhammad SAW bersabda: "(Rahmat) Allah Ta'ala turun ke bumi pada malam Nishfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)". (HR Al-Baihaqi).
2. Membaca Kalimat Syahadat Sebanyak-banyaknya.
Kalimat syahadat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun. Terutama pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan: "Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."
3. Memperbanyak Istighfar.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Daud)
(rhs)