Dahsyatnya Fitnah Harta, Begini Pengakuan Iblis kepada Nabi Sulaiman

Jum'at, 11 September 2020 - 17:31 WIB
loading...
Dahsyatnya Fitnah Harta, Begini Pengakuan Iblis kepada Nabi Sulaiman
Tiap ummat ada fitnah (ujiannya) sendiri dan ujian ummat Rasulullah SAW adalah harta kekayaan. Foto/dok ahlulbait-indonesia
A A A
Tiap ummat ada fitnah (ujiannya) sendiri dan ujian ummatku adalah harta kekayaan . Demikian sabda Rasulullah SAW yang bersumber dari Ibnu Abbas RA.

Abdullah bin Umar RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya makhluk yang sangat dikasihi oleh Allah Ta'ala ialah orang yang fakir miskin. Karena cintanya Allah kepada para Nabi, maka Allah menguji mereka dengan kefakiran dan kemiskinan." (Baca Juga: Terlalu Kaya, Abdurrahman bin Auf Telat Masuk Surga Setengah Hari)

Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, Ulama besar ahli fiqih dan pakar hadis kelahiran Uzbekistan, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menceritakan dahsyatnya fitnah harta bagi umat Rasulullah SAW . Imam Abu Laits mengisahkan perbincangan Iblis dengan Nabi Sulaiman 'alaihissalam.

( )

"Iblis mengambil pertama uang emas (dinar) yang dibuat di atas bumi lalu diletakkan antara ketua matanya sambil berkata: 'Siapa yang cinta padamu, maka ia hambaku.' (Abbas Bin Katsir dari Al-Hasan)

Dikisahkan, Iblis laknatullah datang kepada Nabi Sulaiman dan Nabi Dawud AS yang menyamar sebagai orang tua lalu ditanya oleh Nabi Sulaiman : "Beritakan kepadaku apa yang akan engkau perbuat terhadap ummat Nabi Isa bin Maryam AS?" Iblis menjawab: "Saya akan menganjurkan kepada mereka supaya menggunakan dua Tuhan selain Allah Ta'ala."

Lalu, Nabi Sulaiman bertanya lagi: "Apakah yang akan engkau perbuat terhadap ummat Nabi Muhammad SAW ?" Jawab Iblis : "Saya akan iming-imingkan kepada mereka dinar dan dirham (emas dan perak) sehingga itu lebih mereka inginkan daripada Laa ilaha ilallah."

Mendengar itu, Nabi Sulaiman berkata: "A'udzu billahi minka (saya berlindung kepada Allah Ta'ala daripadamu." Setelah itu Iblis menghilang. ( )

Imam Abu Laits juga menceritakan kisah Nabi Musa 'alaihissalam yang diperintah Allah untuk mencari kekasih-Nya. Allah mewahyukan kepada Nabi Musa bin Imran, "Ada seorang kekasih-Ku dari seorang hambaKu di bumi akan mati, maka pergilah engkau kepadanya dan mandikan serta kafankan dan kuburkan."

Maka Nabi Musa pun berangkat mencari sosok hamba tersebut. Ketika berada di kota tidak bertemu dan di dusun juga tidak bertemu, lalu Nabi Musa melihat para tukang menggali tanah, maka ia bertanya: "Apakah kamu ada melihat orang sakit atau mati?" Jawab mereka: "Di tempat yang rusak ini ada seorang sakit mungkin itu yang engkau maksud" Jawab Nabi Musa : "Ya benar."

Maka Nabi Musa beranjak pergi. Tiba-tiba ada seorang yang sedang sakit tergeletek di atas tanah berbantal batu merah. Ketika ia sedang menghadapi sakaratulmaut kepalanya jatuh dari batu merah itu. Maka Nabi Musa berdiri sambil menangis dan berkata: "Ya Robb, inilah kekasih-Mu, hamba-Mu ini menderita sakit dan tidak ada seorangpun yang merawatnya." Maka Allah Ta'ala menurunkan wahyu: "Hai Musa, jika Aku mengasihi hamba-Ku, Aku singkirkan dunia daripadanya."

Dari Shafwan bin Salim dari Abdul Wahhab bin Bajid, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Telah ditawarkan kepadaku dataran Mekkah ini berupa emas perak, maka saya berkata: "Ya Tuhan, lebih baik saya kenyang sehari dan lapar sehari, maka memujiMu jika kenyang dan minta kepada Mu jika lapar."

( )

Subhanallah, demikianlah Allah Ta'ala memuliakan orang-orang fakir dan miskin. Kisah di atas dapat dijadikan hikmah dan pelajaran berharga bahwa hidup hanyalah sementara. Tidaklah pantas bagi kita mengejar harta dan tertipu dengan kekayaan semata. Semoga Allah menguatkan kita dengan iman dan Islam. ( Baca Juga: 5 Kemuliaan Fakir Miskin yang Tidak Dimiliki Orang Kaya )

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6310 seconds (0.1#10.140)