Seperti Apa Makanan dan Minuman di Surga? Inilah Gambarannya Menurut Al-Qur'an

Minggu, 13 September 2020 - 14:16 WIB
loading...
Seperti Apa Makanan...
Air susu dan madu memang sudah mahsyur dikisahkah menjadi minuman para penghuni surga. Keduanya merupakan minuman yang tersedia lewat sungai-sungai di surga. Foto ilustrasi/ist
A A A
Setiap muslim dan muslimah pastilah merindukan surga , serta ingin menjadi penghuninya. Surga adalah negeri kemuliaan yang abadi, negeri yang penuh dengan kenikmatan yang sempurna, yang tak ada cela sama sekali. Berbagai kenikmatan telah Allah Subhanahu wa ta'ala persiapkan di sana.

Dalam hadis Qudsi, Allah Ta'ala berfirman: “Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik di hati manusia.” Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Kalau mau, silakan kalian baca: “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka. (QS as-Sajdah: 17)’.” (HR. Bukhari)

Salah satu kenikmatan yang menanti di surga adalah makanan dan minuman yang tidak pernah habis. Dalam Tamam Al–Minnah ‘ala Syarh As-Sunnah', Al-Imam Al-Muzani rahimahullah menjelaskan, “Di surga ada berbagai makanan, buah-buahan, dan minuman, akan terus ada dan tidak ada habisnya, juga tidak fana. Begitu pula naungannya tidak fana dan tidak dihapus.”

(Baca juga : Inilah Cara Melihat Aib Diri Sendiri )

Dalam ayat Al Qur'an disebutkan,

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا ۚ تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا ۖ وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ

“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.” (QS. Ar-Ra’du: 35)

Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

خَسَفَتِ الشَّمْسُ علَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَصَلَّى، قَالُوا: يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، رَأَيْنَاكَ تَنَاوَلْتَ شَيْئًا فِي مَقَامِكَ، ثُمَّ رَأَيْنَاكَ تَكَعْكَعْتَ، قَالَ: إنِّي أُرِيْتُ الجَنَّةَ، فَتَنَاوَلْتُ مِنْهَا عُنْقُودًا، وَلَوْ أَخَذْتُهُ لَأَكَلْتُمْ مِنْهُ مَا بَقِيَتِ الدُّنْيَا.

“Gerhana pernah terjadi di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas beliau salat. Orang-orang berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami tadi melihat engkau mengambil sesuatu di tempatmu lantas kami melihat engkau beralih ke belakang. Beliau pun bersabda, ‘Sesungguhnya aku telah melihat surga dan aku tadi berupaya meraih setandan buah-buahan darinya. Seandainya aku mendapatkannya lalu kalian memakannya, niscaya kamu (tidak butuh lagi makanan) di dunia.’” (HR. Bukhari)

Semua kenikmatan makanan dan minuman itu akan Allah berikan sebagai ganjaran karena telah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Allah Ta'ala telah menyiapkan nikmat yang tidak terhingga bagi para penghuni surga kekal. (Baca juga : Hidayah Allah Itu Bisa Datang Kepada Siapa Saja )

Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an :

كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ هَنِيٓـًٔۢا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“(Dikatakan kepada mereka), ‘Makan dan minumlah kamu dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al Mursalat: 43).

Di dalam Al-Qur'an juga dijelaskan makanan dan minuman yang tersedia bagi para penghuni surga ini, antara lain :

A. Makanan

1. Daging burung yang lezat, nikmat, dan berigizi.

Allah Ta'ala berfirman:

“.....Dan buah-buahan yang mereka pilih dan daging burung yang mereka inginkan.” (QS al-Waqi’ah: 20—21)

(Baca juga : Jangan Mudah Membuka Aib Orang Lain )

2. Buah-buahan

Allah Ta'ala berfirman:

“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” (QS al-Waqi’ah: 32—34)

Juga firman Allah Ta'ala:

“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu’.” (al-Haqqah: 23—24)

Dari Tsauban, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata,

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا نَزَعَ ثَمَرَةً مِنَ الْجَنَّةِ عَادَتْ مَكَانَهَا أُخْرَى

“Seorang penghuni surga jika memetik buah di surga, buah yang lain akan menempati tempatnya.” (HR. ath-Thabarani)

(Baca juga : Terbongkar! Sandi Uno Sempat Incar Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo )

B. Minuman

1. Air kafur

Setelah melewati lintasan Mahsyar dan kesulitan-kesulitan lainnya di akhirat, para penghuni surga akan siguhkan minuman berupa air kafur. Jenis minuman ini berasal dari mata air telaga Al Kautsar, yakni sumber amata air yang sangat jernih dan luas yang ada di surga.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Al Kautsar adalah sungai yang dijanjikan Rabbku ‘Azza wa Zalla untukku. Di sana, terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang akan didatangi umatku pada hari kiamat. Jumlah bejananya sebanyak bintang-bintang. (HR. Muslim).

Allah berfirman mengenai keutamaan air kapur:

“Sesungguhnya, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah, yang mereka memancarkan dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Insaan: 5-6).

(Baca juga : Polemik PSBB Total, Taufik: Janganlah Bersikap Tak Adil karena Anies yang Bicara )

2. Air jahe

Minuman terbaik kedua yang akan dihidangkan bagi penghuni surga adalah air jahe. Tentu air jahe yang ada di surga jauh lebih baik daripada yang ada di dunia. Dalam Al Qur’an, jahe disebut sebagai zanjabil. Kelak, penghuni surga akan dijamu dengan campuran air jahe dari mata air surga Salsabil.

Allah Ta'ala berfirman:

“Di dalam surga itu, mereka diberi segelas minuman berampur jahe, (yang diditangkan dari) sebuah mata air yang dinamakan Salsabil.” (QS. Al Insaan: 17-18).

3. Khamr yang tidak memabukkan

Di dunia, khamr memang dilarang karena dapat menyebabkan mabuk. Namun, di surga nanti, Allah memperbolehkan hamba-Nya meminum khamr sepuas-puasnya. Tentu khamar di surga tidak memabukkan dan jauh lebih istimewa daripada yang ada di dunia.

Allah Ta'ala berfirman:

“Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamr dari sungai yang mengalir. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Di dalamnya, (khamar itu), tidak ada (unsur) yag memabukkan dan mereka tiada mabuk karenanya.” (QS. ash-Shafaat: 45-47).

(Baca juga : Tiga Kecamatan di Pati Mulai Alami Kekeringan )

4. Air susu dan madu

Air susu dan madu memang sudah mahsyur dikisahkah menjadi minuman para penghuni surga. Keduanya merupakan minuman yang tersedia lewat sungai-sungai di surga.

مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَآ أَنْهَٰرٌ مِّن مَّآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَٰرٌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُۥ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَٰلِدٌ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُوا۟ مَآءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَآءَهُمْ

“Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, di sana ada sungai-sungai yang yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan), yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya, mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga usus-ususnya terpotong-potong.” (QS. Muhammad: 15).

Allah Ta'ala juga berfirman:

وَإِنَّ لَكُمْ فِى ٱلْأَنْعَٰمِ لَعِبْرَةً ۖ نُّسْقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِهِۦ مِنۢ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَآئِغًا لِّلشَّٰرِبِينَ

“Dan, sesungguhnya, pada bintang ternak itu beanr-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya, (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. an-Nahl: 66).

(Baca juga : Refly Harun: Banyak Kekacauan dalam Penanganan COVID-19 )

Kemudian Allah juga berfirman:

ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسْلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Kemudian, makanlah dari segala (macam) buah-buahan. Lalu, tempuhlah jalan TUhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda (Kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS. an-Nahl: 69).

Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2500 seconds (0.1#10.140)