Apa Hakikat Syariat Itu? Inilah Pandangan Syaikul Islam Ibnu Taimiyah

Rabu, 30 September 2020 - 14:12 WIB
loading...
A A A
Dan dalam sebuah hadis shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam bersabda yang beliau riwayatkan dari Rabbnya, "Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-Ku itu dalam keadaan lurus, lalu mereka digelincirkan oleh setan. setan mengharamkan apa yang Aku halalkan bagi mereka dan memerintahkan mereka menyekutukan-Ku apa yang Aku tidak turunkan kekuasaan dengannya." {HR Muslim dan Thabrani]

Lurus dalam hadis di atas adalah istiqamah dengan mengikhlaskan agama hanya karena Allah, dan hal itu mencakup kecintaan kepada Allah, merendahkan diri kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, baik dalam cinta maupun ketundukan, karena ibadah itu mencakup puncak kecintaan dan ketundukan diri, dan hal itu tidak ada yang berhak kecuali hanya untuk Allah semata, dan tawakkal hanya kepada Allah semata.

(Baca juga : Armenia Kerahkan S-300 Rusia, Azerbaijan Bersumpah Menghancurkannya )

Rasul harus ditaati dan tidak boleh didurhakai, yaitu menghalalkan apa yang dihalalkan, dan mengharamkan apa yang diharamkan, dan pelaksanaan ajaran agama harus sesuai dengan apa yang beliau syari'atkan.

Allah Ta'ala berfirman,

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخْشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ

"Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." [QS An-Nur: 52]

Dan firman-Nya,

وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا۟ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ سَيُؤْتِينَا ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَرَسُولُهُۥٓ إِنَّآ إِلَى ٱللَّهِ رَٰغِبُونَ

"Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)". [QS At-Taubah: 59]

(Baca juga : Pemangkasan Eselon, 29.466 Jabatan Struktural Kementerian/Lembaga Telah Dihapus )

Inilah hakikat agama Islam dan para rasul diutus untuk itu.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

۞ شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًا وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ ٱللَّهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ

"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)."
[QS Asy-Syura: 13]

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2417 seconds (0.1#10.140)