Sayyidah Aisyah Meralat Pendapat Abu Hurairah dan Ibnu Abas dalam Kasus Ini

Kamis, 01 Oktober 2020 - 05:00 WIB
loading...
Sayyidah Aisyah Meralat Pendapat Abu Hurairah dan Ibnu Abas dalam Kasus Ini
Ilustrasi/Ist
A A A
PROF Dr Abdul Halim Abu Syuqqah dalam bukunya berjudul Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah dan diterjemahkan Drs. As'ad Yasin menjadi "Kebebasan Wanita" menunjukkan contoh-contoh tentang bagaimana para sahabat yang mulia berbicara dengan nash-nash Sunnah dan menolak pendapat orang yang berbicara dengan pandangannya sendiri. ( )

Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Ummu Salamah , misalnya, menolak pandangan Abu Hurairah RA dan al-Fadhal bin Abbas perihal junub saat puasa.

Abu Bakar bin Abdurrahman ibnul al-Harits berkata: 'Aku pernah mendengar Abu Hurairah RA berkata: "Barangsiapa yang pagi-pagi masih dalam keadaan junub, maka sebaiknya dia tidak berpuasa ."

Lalu ucapan Abu Hurairah itu aku sampaikan kepada Abdurrahman ibnul Harits. Ternyata Abdurrahman tidak sependapat. Aku dan Abdurrahman berangkat menemui Aisyah dan Ummu Salamah RA. Kemudian Abdurrahman menanyakan masalah tersebut kepada kedua wanita itu.

Kedua wanita itu berkata: 'Nabi SAW pernah bangun pagi hari dalam keadaan junub bukan karena bermimpi, lalu beliau berpuasa.'

Akhirnya kami kembali menemui Abu Hurairah (dan menyampaikan kata-kata Aisyah dan Ummu Salamah itu).' Abu Hurairah bertanya: 'Apakah kedua wanita itu yang mengatakannya kepadamu?'

Abdurrahman menjawab: 'Ya.'

Abu Hurairah lalu berkata: 'Kedua wanita itu lebih tahu (daripada aku).'

Kemudian Abu Hurairah mengatakan bahwa apa yang dia katakan itu berdasarkan pendapat Fadhal ibnul Abbas. Abu Hurairah berkata: 'Hal itu aku dengar dari Fadhal dan aku tidak pernah mendengarnya dari Rasulullah saw.'

Abdurrahman berkata: 'Akhirnya Abu Hurairah menarik kembali apa yang pernah diucapkannya itu.'" (HR Bukhari dan Muslim)

Sayyidah Aisyah juga pernah menentang pandangan Abdullah bin Amru tentang masalah yang berbeda. ( )

Jalinan Rambut
Ubaid bin Umar berkata: "Aisyah pernah mendengar bahwa Abdullah bin Amru memerintahkan orang-orang perempuan agar mengurai jalinan rambutnya apabila mereka mandi.

Aisyah berkata: 'Aneh sekali Ibnu Amru ini. Dia menyuruh kaum wanita supaya menguraikan jalinan rambutnya ketika mandi. Mengapa tidak menyuruh mereka mencukur rambutnya saja sekalian? Aku sendiri pernah mandi bersama Rasulullah SAW dari satu wadah dan aku tidak menyiram kepalaku lebih dari tiga kali siraman.'" (HR Muslim)



Hewan Kurban
Sayyidah Aisyah juga meluruskan pandangan Ibnu Abbas. Aisyah berkata bahwa Ziyad bin Abi Sufyan menulis sepucuk surat kepada Aisyah RA (yang isinya) bahwa Abdullah bin Abbas berkata: "Barangsiapa yang membawa hewan sembelihan maka haram atasnya apa yang diharamkan atas orang yang melaksanakan haji hingga dia mengurbankan/menyembelih hewannya tersebut."

Lalu Aisyah berkata, tidak seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas. "Aku pernah memintal kalung hewan sembelihan Rasulullah SAW dengan tanganku. Kemudian Rasulullah SAW sendiri yang mengalungi hewannya dengan tangannya. Kemudian beliau mengirimkannya bersama bapakku. Tidak pernah diharamkan atas Rasulullah SAW sesuatu yang dihalalkan Allah hingga beliau menyembelih hewan sembelihannya." (HR Bukhari).
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)