Muslimah, Hati-hati dengan Dosa yang Bersumber dari Kepala Ini

Minggu, 11 Oktober 2020 - 15:23 WIB
loading...
Muslimah, Hati-hati...
Dari bagian kepala, ada beberapa hal yang bisa menjadi dosa bila dilakukan oleh muslimah. Namun, banyak kaum perempuan tidak menyadari bahkan meremehkannya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Islam sangat memuliakan kaum perempuan. Dan kemuliaan seorang perempuan tersebut dikenakan sebuah tanggung jawab untuk menjaga dirinya. Hal ini lebih dikarenakan hampir keseluruhan tubuh perempuan bisa menjadi sebuah dosa jika tidak dijaga dengan baik dan benar.

(Baca juga : Memperbaiki dan Meluruskan Niat )

Salah satunya adalah bagian kepala yang membuat banyak perempuan bisa memikul dosa yang cukup berat karenanya. Namun, ironisnya,beberapa hal tersebutsekarang mulai dianggap biasa oleh kaum perempuan sendiri, padahal itu bisa mengakibatkan dosa. Seperti diungkap dalam buku '100 Dosa yang Diremehkan Wanita', Abdul Lathif bin Hajis Al-Ghomidi, menyebutkan beberapa hal yang sering diremehkan kaum perempuan ini, terutama untuk bagian kepalanya. Antara lain:

(Baca juga : Benarkan Jumlah Perempuan di Surga Paling Banyak? )

1. Mencabut uban

Mencabut uban dilarang oleh Islam, karena uban merupakan cahaya seorang mukminah . Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu 'anhu bahwa ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Janganlah kalian mencabut uban. Tidaklah seorang muslim memiliki satu uban dalam Islam kecuali akan menjadi cahaya baginya di hari kiamat nanti dan karenanya akan menambh baginya satu kebaikan dan menghapus satu kesalahan," (Shahih Sunan Abu Dawud dan Ibnu Majah)

(Baca juga : Belajar Arti Cinta dan Persahabatan dari Salman Al Farisi )

Lalu adakah solusi dari perubahan rambut yang memutih karena proses penuaan ? Jalan satu-satunya adalah dengan mengecatnya atau mewarnainya, namun harus selain menggunakan warna hitam. Dengan demikian, uban tidak akan lagi menjadi pengganggu penampilan.

2. Menyemir rambut dengan warna hitam

Adanya perubahan menjadi tua tentunya sudah menjadi sunatullah yang harus disadari. Salah satu perubahan tersebut adalah rambut yang ubanan tadi. Namun, sebagian dari perempuan memilih untuk menyemir atau mewarnai rambutnya dengan warna hitam. Tujuannya tentu saja agar bisa terlihat lebih awet muda.

(Baca juga : Pemerintah Diminta Segera Keluarkan Peraturan Turunan UU Pesantren )

Padahal Rasulullah bersabda, "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga." (HR Abu Daud, An Nasai, Ibnu Hibban dan Al Hakim dengan sanad yang shahih).

Dengan demikian sudah sepatutnya kita membiarkan rambut yang memutih tersebut tetap putih karena beberapa keterangan menyebutkan rambut yang mulai memutih pertanda ciri sebuah kebijaksanaan.

(Baca juga : Anies Baswedan Berlakukan Kembali PSBB Transisi di Jakarta )

3. Menyambungkan rambut

Dosa yang akan diterima oleh wanita karena bagian kepalanya adalah menyambung rambut. Larangan ini tercantum dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

"Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya? Rasulullah pun lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung."

(Baca juga : Jelang Musim Penghujan, Ini Imbauan BMKG untuk Masyarakat )

Bagi seorang istri, ia tidak boleh menaati suaminya dalam masalah ini (menyambung rambut-red) meskipun sang suami memerintahkan kepadanya.

Dari Aisyah radhiyallahu'anha diriwayatkan bahwa ada seorang perempuan dari kaum Anshar telah menikahkan putrinya. Kemudian rambut putrinya tersebut rontok. Maka wanita tersebut datang menghadap Nabi Shallallahu alaih wa sallam untuk menyampaikan apa yang telah terjadi. Ia berkata,"Sesungguhnya suaminya memerintahkan kepadaku agar aku menyambung rambutnya," Maka Rasulullah bersabda,"Jangan engkau lakukan hal itu, karena Allah telah melaknat para perempuan yang menyambung rambutnya." (HR Bukhari dan Muslim)

(Baca juga : Besok PSBB Transisi, Pengunjung Restoran Boleh Makan di Tempat )

Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2783 seconds (0.1#10.140)