Jika Sulit Melahirkan, Coba Lakukan Amalan Sahabat Nabi Ini

Minggu, 11 Oktober 2020 - 16:37 WIB
loading...
Jika Sulit Melahirkan, Coba Lakukan Amalan Sahabat Nabi Ini
Apabila di antara perempuan hamil kesulitan untuk melahirkan, ada baiknya melakukan amalan dari Ibnu Abbas dan Sayyyiina Ali radhiyallahu anhuma. Foto ilustrasi/dok media alkhairat
A A A
Kehamilan adalah salah satu karunia besar Allah Ta'ala kepada hamba-Nya dan tanda-tanda kekuasaan-Nya di hadapan mereka. Karena itu, mensyukuri nikma t kehamilan adalah bagian dari ajaran Islam.

Apabila di antara perempuan hamil kesulitan untuk melahirkan, ada baiknya melakukan amalan dari Ibnu Abbas dan Sayyyiina Ali radhiyallahu 'anhuma. Berikut amalannya sebagaimana dipaparkan Ustaz Farid Nu'man Hasan . ( )

Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma mengatakan:

إذا عسر على المرأة ولدها تكتب هاتين الآيتين والكلمتين في صحيفة ثم تغسل وتسقى منها، وهي: بسم الله الرحمن الرحيم لا إله إلا الله العظيم الحليم الكريم، سبحان الله رب السموات ورب الارض ورب العرش العظيم ” كأنهم يوم يرونها لم يلبثوا إلا عشية أو ضحاها ” [ النازعات: 46 ]. ” كأنهم يوم يرون ما يوعدون لم يلبثوا إلا ساعة من نهار بلاغ فهل يهلك إلا القوم الفاسقون “

"Jika seorang wanita kesulitan ketika melahirkan, maka Anda tulis dua ayat berikut secara lengkap di lembaran, kemudian masukkan ke dalam air dan kucurkan kepada dia, yaitu kalimat: "Laa Ilaha Illallah Al Halimul Karim Subhanallahi Rabbil 'Arsyil 'Azhim Al Hamdulillahi Rabbil 'Alamin. Ka'annahum yauma yaraunaha lam yalbatsu illa ‘asyiyyatan aw dhuhaha (tiada ilah kecuali Allah yang Mahamulia, Mahasuci Allah Rabbnya 'Arsy yang Agung, Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia), melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi). (QS. An Nazi’at [79]: 46)

Kemudian "Ka'annahum yauma yarauna maa yu'aduna lam yalbatsuu illa saa’atan min naharin balaagh". (Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka merasa seolah-olah tidak tinggal di dunia melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup. (QS. Al Ahqaf [46]: 35). (Imam Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Quran, 16/222. Dar Ihya’ At Turats)

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan sebagai berikut: "Dibolehkan bagi orang yang sakit atau tertimpa lainnya, untuk dituliskan baginya sesuatu yang berasal dari Kitabullah dan Dzikrullah dengan menggunakan tinta yang dibolehkan (suci) kemudian dibasuhkan tulisan tersebut, lalu airnya diminumkan kepada si sakit, sebagaimana hal ini telah ditulis (dinashkan) oleh Imam Ahmad dan lainnya. Abdullah bin Ahmad berkata; Aku membaca di depan bapakku: telah bercerita kepada kami Ya'la bin 'Ubaid telah bercerita kepada kami Sufyan, dari Muhammad bin Abi Laila, dari Hakam, dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata:

"Jika seorang ibu sulit melahirkan maka tulislah:

بِسْمِ اللَّهِ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


"Dengan nama Allah, tidak ada ilah selain Dia, Yang Mahamulia, Mahasuci Allah Rabbnya 'Arsy yang Agung, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam."

كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا


"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi hari.” [Q.S. An Naziat [79]: 46]

كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ بَلَاغٌ فَهَلْ يُهْلَكُ إلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ


"Pada hari mereka melihat adzab yang diancamkan kepada mereka merasa seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik." (QS. Al Ahqaf [46]: 35).

Bapakku berkata: Telah menceritakan kepadaku Aswad bin 'Amir dengan sanadnya dan dengan maknanya dan dia berkata: Ditulis di dalam bejana yang bersih kemudian diminum. Bapakku berkata: Waki' menambahkannya: Diminum dan dipercikkan kecuali pusarnya (ibu yang melahirkan), Abdullah berkata: Aku melihat bapakku menulis di gelas atau sesuatu yang bersih untuk seorang ibu (yang sulit melahirkan). ( )

Abu Amr Muhammad bin Ahmad bin Hamdan Al Hiri berkata: Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Sufyan An Nasawi, telah bercerita kepadaku Abdullah bin Ahmad bin Syibawaih telah bercerita kepadaku Ali bin Hasan bin Syaqiq, telah bercerita kepadaku Abdullah bin Mubarak, dari Sufyan dari ibnu Abi Laila, dari Al Hakam, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Jika seorang wanita sulit melahirkan maka tulislah: (lalu disebutkan ayat-ayat seperti di atas) Ali berkata: ditulis di atas kertas kemudian digantungkan pada anggota badan wanita (yang susah melahirkan). Ali berkata: Dan sungguh kami telah mencobanya, maka tidaklah kami melihat sesuatu yang lebih menakjubkan (hasilnya) dari padanya maka jika wanita tadi sudah melahirkan maka segeralah lepaskan, kemudian setelah itu sobeklah atau bakarlah." (Fatwa Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Fatawa, 4/187. Maktabah Syamilah)

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga menyebutkan beberapa riwayat dari kaum salaf (terdahulu) kebolehan membaca atas menuliskan ayat Al-Qur'an pada wadah lalu airnya dipercikkan kepada orang sakit.

وَرَخّصَ جَمَاعَةٌ مِنْ السّلَفِ فِي كِتَابَةِ بَعْضِ الْقُرْآنِ وَشُرْبِهِ وَجَعَلَ ذَلِكَ مِنْ الشّفَاءِ الّذِي جَعَلَ اللّه فِيهِ . كِتَابٌ آخَرُ لِذَلِكَ يُكْتَبُ فِي إنَاءٍ نَظِيفٍ { إِذَا السّمَاءُ انْشَقّتْ وَأَذِنَتْ لِرَبّهَا وَحُقّتْ وَإِذَا الْأَرْضُ مُدّتْ وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلّتْ } [ الِانْشِقَاقُ 41 ] وَتَشْرَبُ مِنْهُ الْحَامِلُ وَيُرَشّ عَلَى بَطْنِهَا

"Segolongan kaum salaf memberikan keringanan dalam hal menuliskan sebagian dari ayat Al-Qur'an dan meminumnya, dan menjadikannya sebagai obat yang Allah jadikan padanya. Untuk itu, dituliskan di bejana yang bersih: "Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong." (QS. Al Insyiqaq [84]: 1-4) Lalu diminumkan kepada orang hamil dan diusapkan ke perutnya. (Ibid, 4/358)

( )

Wallahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1697 seconds (0.1#10.140)