Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan, Malam Berkah untuk Berdoa dan Tadarus
loading...
A
A
A
Malam ini kita memasuki hari ke-17 bulan Ramadhan 1441 Hijriyah. Ada satu peristiwa agung di malam ini yang kita kenal dengan Nuzul Al-Qur'an atau Nuzulul-Qur'an. Secara harfiah artinya turunnya Al-Qur'an dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
DiIndonesiasetiap tanggal 17Ramadhan biasanya dilakukan pengajian khusus bertema Nuzulul Qur'an atau kegiatan khatam Al-Qur'an. Masjid dan mushalla tak henti-hentinya melantunkan bacaan Al-Qur'an hingga menjelang Shubuh. Namun, tahun ini tradisi tersebut tidak diadakan karena adanya pandemik yang melumpuhkan aktivitas warga dunia termasuk Indonesia.
Al-Qur'an diturunkan di bulan Ramadhan tepatnya pada malam yang diberkahi. Namun, kapan turunnya Al-Qur'an ini masih terjadi perbedaan pendapat ulama. Namun yang paling masyhur adalah tanggal 17 Ramadan. (Baca Juga: Perbedaan Ulama Tentang Tanggal Pasti Nuzulul Qur'an)
Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya ( Al-Qur'an ) pada malam yang diberkahi. (QS Ad-Dukhan: ayat 3). Kemudian, di ayata lain disebutkan bahwa "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang batil." (QS Al-Baqarah: ayat 185).
Ibnu Abbas mengatakan: "Allah menurunkan Qur'an sekaligus ke langit dunia, tetapi turunnya secara berangsur-angsur. Lalu Dia menurunkannya kepada Rasul-Nya bagian demi bagian".
Ibnu Abbas juga berkata, " Al-Qur'an diturunkan pada malam Lailatul Qadar, pada bulan Ramadhan ke langit dunia sekaligus, lalu ia diturunkan secara berangsur-angsur". (Baca Juga: Nuzulul Qur'an: Tafsir dan Kisah Turunnya Surat Al-Alaq 1-5)
Momentum Berdoa dan Berinteraksi dengan Al-Qur'an
Keistimewaan malam Nuzul Al-Qur'an tentunya harus diisi dengan kegiatan yang baik pula. Umat Islam bisa menghidupkan malam ini dengan memperbanyak berdoa dan tadarus Al-Qur'an . Apa saja amalan yang baik di malam ini?
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya menghidupkan malam turunnya Al-Qur'an dengan bermudarasah, membaca Al-Qur'an bersama Malaikat Jibril 'alaihissalam di luar salat.
Penuturan sahabat Huzaifah radhiallahu 'anhu tentang pengalaman beliau salat tarawih bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. "Pada suatu malam di bulan Ramadhan , aku salat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa.
Beliau mulai membaca surah Al-Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Sayapun kembali mengira beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al-Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surah Ali Imran hingga akhir."
Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surah An-Nisa' hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung ketakutan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.
Sejak dari salat Isya pada awal malam hingga akhir malam, pada saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba, beliau hanya salat 4 rakaat." (HR Ahmad, dan Al Hakim)
Demikian amalan yang bisa kita lakukan di malam nan berkah ini. Selain salat malam, kaum muslimin hendaknya membaca Al-Qur'an dan berdoa dengan penuh khusuk. Semoga berkah kemuliaan Ramadhan dan Nuzulul Qur'an ini Allah Ta'ala mengampuni dan mengambulkan semua hajat kita. (Baca Juga: Kapan Alqur'an Diturunkan? Ini Penjelasan Ustaz Ahmad Sarwat)
Wallahu A'lam Bish Showab
DiIndonesiasetiap tanggal 17Ramadhan biasanya dilakukan pengajian khusus bertema Nuzulul Qur'an atau kegiatan khatam Al-Qur'an. Masjid dan mushalla tak henti-hentinya melantunkan bacaan Al-Qur'an hingga menjelang Shubuh. Namun, tahun ini tradisi tersebut tidak diadakan karena adanya pandemik yang melumpuhkan aktivitas warga dunia termasuk Indonesia.
Al-Qur'an diturunkan di bulan Ramadhan tepatnya pada malam yang diberkahi. Namun, kapan turunnya Al-Qur'an ini masih terjadi perbedaan pendapat ulama. Namun yang paling masyhur adalah tanggal 17 Ramadan. (Baca Juga: Perbedaan Ulama Tentang Tanggal Pasti Nuzulul Qur'an)
Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya ( Al-Qur'an ) pada malam yang diberkahi. (QS Ad-Dukhan: ayat 3). Kemudian, di ayata lain disebutkan bahwa "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang batil." (QS Al-Baqarah: ayat 185).
Ibnu Abbas mengatakan: "Allah menurunkan Qur'an sekaligus ke langit dunia, tetapi turunnya secara berangsur-angsur. Lalu Dia menurunkannya kepada Rasul-Nya bagian demi bagian".
Ibnu Abbas juga berkata, " Al-Qur'an diturunkan pada malam Lailatul Qadar, pada bulan Ramadhan ke langit dunia sekaligus, lalu ia diturunkan secara berangsur-angsur". (Baca Juga: Nuzulul Qur'an: Tafsir dan Kisah Turunnya Surat Al-Alaq 1-5)
Momentum Berdoa dan Berinteraksi dengan Al-Qur'an
Keistimewaan malam Nuzul Al-Qur'an tentunya harus diisi dengan kegiatan yang baik pula. Umat Islam bisa menghidupkan malam ini dengan memperbanyak berdoa dan tadarus Al-Qur'an . Apa saja amalan yang baik di malam ini?
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya menghidupkan malam turunnya Al-Qur'an dengan bermudarasah, membaca Al-Qur'an bersama Malaikat Jibril 'alaihissalam di luar salat.
Penuturan sahabat Huzaifah radhiallahu 'anhu tentang pengalaman beliau salat tarawih bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. "Pada suatu malam di bulan Ramadhan , aku salat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa.
Beliau mulai membaca surah Al-Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Sayapun kembali mengira beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al-Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surah Ali Imran hingga akhir."
Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surah An-Nisa' hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung ketakutan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.
Sejak dari salat Isya pada awal malam hingga akhir malam, pada saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba, beliau hanya salat 4 rakaat." (HR Ahmad, dan Al Hakim)
Demikian amalan yang bisa kita lakukan di malam nan berkah ini. Selain salat malam, kaum muslimin hendaknya membaca Al-Qur'an dan berdoa dengan penuh khusuk. Semoga berkah kemuliaan Ramadhan dan Nuzulul Qur'an ini Allah Ta'ala mengampuni dan mengambulkan semua hajat kita. (Baca Juga: Kapan Alqur'an Diturunkan? Ini Penjelasan Ustaz Ahmad Sarwat)
Wallahu A'lam Bish Showab
(rhs)