Ini Salah Satu Kemaksiatan Hati yang Sangat Berbahaya
loading...
A
A
A
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. ( QS al-Baqarah: 34 )
Iblis membantah dan berkata kepada Tuhannya dengan sombongnya:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah" (QS al-A’raf: 12)
Menurut Syaikh Yusuf Qardawy dalam buku "Fiqih Prioritas, Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah", perbedaan antara kedua bentuk kemaksiatan tersebut ialah bahwa kemaksiatan Adam adalah kemaksiatan yang dilakukan oleh anggota badan yang tampak, kemudian dia segera bertobat.
Sedangkan kemaksiatan Iblis adalah kemaksiatan dalam hati yang tidak tampak; yang sudah barang tentu akan diberi balasan yang sangat buruk oleh Allah SWT. Kami berlindung kepada Allah dari segala kemaksiatan tersebut.
Syaikh Yusuf Qardawy menjelaskan, tidak heranlah bahwa setelah itu datang peringatan yang sangat keras terhadap kita dari melakukan kemaksiatan dalam hati, yang digolongkan kepada dosa-dosa besar.
"Kebanyakan kemaksiatan dalam hati itu adalah pendorong kepada kemaksiatan besar yang dilakukan oleh anggota tubuh kita yang tampak; dalam bentuk meninggalkan apa yang diperintahkan oleh Allah, atau melakukan segala larangannya," tuturnya.
Kesombongan
Sebagaimana yang kita ketahui dari kisah Iblis bersama dengan Adam, kesombongan dapat mendorong kepada penolakan terhadap perintah Allah SWT.
Allah berfirman:
قَالَ لَمْ أَكُن لِّأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُۥ مِن صَلْصَٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" (QS al-Hijr: 33)
قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS Shad: 76)
Atas dasar itulah kita diperingatkan untuk tidak melakukan kesombongan dan melakukan penghinaan terhadap orang lain; sehingga Rasulullah saw bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat setitik kesombongan.” (Muttafaq 'Alaih dari Abdullah bin Amr, al-Lu'lu' wal-Marjan)
Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, “Kemegahan adalah kain-Ku, kesombongan adalah selendang-Ku, dan barangsiapa yang merebutnya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya.” (HR Muslim dalam al-Iman, dari Ibn Mas'ud (147).
Selain dari hadits-hadits tersebut, al-Qur’an dalam berbagai ayatnya mencela orang yang melakukan kesombongan, dan menjelaskan bahwa kesombongan mencegah banyak orang untuk beriman kepada Rasulullah saw, sekaligus menjerumuskan diri mereka ke neraka Jahanam:
فَٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَلَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ
“Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu (QS an-Nahl: 29)
Iblis membantah dan berkata kepada Tuhannya dengan sombongnya:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah" (QS al-A’raf: 12)
Menurut Syaikh Yusuf Qardawy dalam buku "Fiqih Prioritas, Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah", perbedaan antara kedua bentuk kemaksiatan tersebut ialah bahwa kemaksiatan Adam adalah kemaksiatan yang dilakukan oleh anggota badan yang tampak, kemudian dia segera bertobat.
Sedangkan kemaksiatan Iblis adalah kemaksiatan dalam hati yang tidak tampak; yang sudah barang tentu akan diberi balasan yang sangat buruk oleh Allah SWT. Kami berlindung kepada Allah dari segala kemaksiatan tersebut.
Syaikh Yusuf Qardawy menjelaskan, tidak heranlah bahwa setelah itu datang peringatan yang sangat keras terhadap kita dari melakukan kemaksiatan dalam hati, yang digolongkan kepada dosa-dosa besar.
"Kebanyakan kemaksiatan dalam hati itu adalah pendorong kepada kemaksiatan besar yang dilakukan oleh anggota tubuh kita yang tampak; dalam bentuk meninggalkan apa yang diperintahkan oleh Allah, atau melakukan segala larangannya," tuturnya.
Kesombongan
Sebagaimana yang kita ketahui dari kisah Iblis bersama dengan Adam, kesombongan dapat mendorong kepada penolakan terhadap perintah Allah SWT.
Allah berfirman:
قَالَ لَمْ أَكُن لِّأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُۥ مِن صَلْصَٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" (QS al-Hijr: 33)
قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS Shad: 76)
Atas dasar itulah kita diperingatkan untuk tidak melakukan kesombongan dan melakukan penghinaan terhadap orang lain; sehingga Rasulullah saw bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat setitik kesombongan.” (Muttafaq 'Alaih dari Abdullah bin Amr, al-Lu'lu' wal-Marjan)
Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, “Kemegahan adalah kain-Ku, kesombongan adalah selendang-Ku, dan barangsiapa yang merebutnya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya.” (HR Muslim dalam al-Iman, dari Ibn Mas'ud (147).
Selain dari hadits-hadits tersebut, al-Qur’an dalam berbagai ayatnya mencela orang yang melakukan kesombongan, dan menjelaskan bahwa kesombongan mencegah banyak orang untuk beriman kepada Rasulullah saw, sekaligus menjerumuskan diri mereka ke neraka Jahanam:
فَٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَلَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ
“Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu (QS an-Nahl: 29)