Bahaya Seks Bebas dan Pezina Menurut Al-Qur'an dan Hadis

Kamis, 26 November 2020 - 11:48 WIB
loading...
A A A
“Apabila seorang hamba berzina, keluarlah iman darinya, lalu iman itu seperti naungan (di atas kepalanya). Apabila dia telah bertobat darinya, kembalilah iman itu kepadanya.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam ash–Shahihah)

(Baca juga : Jika Dipanggil Lagi, Najwa Shihab dan Mantu Habib Rizieq Siap Hadir )

ثَلَاثَةُ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ (قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ: وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ) وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

“Ada tiga golongan (manusia) yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat, tidak menyucikan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang sangat pedih, yaitu: orang yang sudah tua tetapi berzina, raja yang pendusta, dan orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim)

Dalam kitab 'al-Jawab al-Kafi', Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, bahaya seks bebas atau zina sangat mengerikan. Ia setingkat di bawah pembunuhan. Oleh karenanya, Allah menggandengkan keduanya di dalam Al-Qur’an.

Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Saya tidak mengetahui sebuah dosa—setelah dosa membunuh jiwa—yang lebih besar daripada dosa zina.”

(Baca juga : Dunia Berduka Atas Kepergian Sang ‘Tangan Tuhan’ Diego Maradona )

Allah Ta'ala berfirman :

وَٱلَّذِينَ لَا يَدۡعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقۡتُلُونَ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَلَا يَزۡنُونَۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ يَلۡقَ أَثَامٗا ٦٨

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat.” (al-Furqan: 68)

(Baca juga : Hore, Restrukturisasi Kredit Diperpanjang 31 Maret 2022 )

Dalam ayat tersebut, Allah menggandengkan zina dengan syirik dan membunuh jiwa. Hukumannya adalah kekal dalam azab yang berat dan dilipatgandakan, selama pelakunya tidak membersihkan diri darinya dengan cara bertobat, beriman, dan beramal saleh.

Seks bebas atau zina adalah jalan terburuk karena merupakan kebinasaan, kehancuran, dan kehinaan di dunia serta siksaan di akhirat. Sementara itu, keberuntungan ada pada kemampuan menjaga kesucian diri. Tidak ada jalan menuju keberuntungan kecuali dengan menjaga kesucian.

Karena perilaku seks bebas yang keji ini berawal dari pandangan mata, Allah mendahulukan perintah memalingkan pandangan mata daripada perintah menjaga kemaluan. Banyak musibah besar yang berasal dari pandangan mata, ibarat kobaran api yang besar yang berasal dari bunga api. Mulanya hanya pandangan, kemudian khayalan, lalu langkah nyata, dan setelah itu, tindak kejahatan besar berupa seks bebas alias zina.

(Baca juga : Pemangkasan Libur Akhir Tahun Diumumkan Besok )

Allah berfirman :

قُل لِّلۡمُؤۡمِنِينَ يَغُضُّواْ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِمۡ وَيَحۡفَظُواْ فُرُوجَهُمۡۚ ذَٰلِكَ أَزۡكَىٰ لَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا يَصۡنَعُونَ ٣٠ وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ …

“Katakanlah kepada para laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangan dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangan dan memelihara kemaluan mereka….” (QS an-Nur: 30—31)

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)