Setiapkali merasa haus, dia membelah semangka itu dan memakannya sepotong demi sepotong. Bagian semangka yang belum merah, dia buang ke tempat sampah. Dengan cara demikian, dia menghabiskan seluruh semangka itu; memakan sebagiannya dan membuang sebagiannya lagi ke tempat sampah.(Baca juga: Canda Ala Sufi: Manisan dan Pukulan )
Tengah hari, ketika udara sedang terik-teriknya, Nashruddin merasa kehausan. Sayang, dia tidak memiliki buah semangka lagi. Yang tersisa hanyalah bagian-bagian yang dibuangnya ke tempat sampah. Akhirnya, dia pun mengambil potongan-potongan semangka itu sembari berkata, "Ini masih bersih dan tak tersentuh apapun." Dan seluruh potongan semangka itu pun habis dimakannya. (Baca juga: Canda Ala Sufi: Aku Sendiri Sedang Memikirkan Itu )
Dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf dengan judul " Canda Ala Sufi Nashruddin "
Baca Juga:
(mhy)