Meski Bercadar, Hati-hati Memasang Foto di Medsos

Senin, 30 November 2020 - 16:07 WIB
loading...
Meski Bercadar, Hati-hati...
Hendaknya disadari oleh muslimah, bahwa Allah menciptakan perempuan dan memerintahkan untuk tidak tabarruj (berhias berlebihan), tetapi banyak yang mengabaikan perintah-Nya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Tren pemakaian media sosial sudah menembus batas apa saja. Asal ada subjek dan gadget, maka setiap orang bakal tergoda untuk upload apa saja di media sosial. Bahkan, kaum muslimah juga menjadikan medsos sebagai alat untuk memamerkan eksistensinya.

Dilihat dari aspek fiqih, bagaimana hukumnya seorang muslimah memajang foto dirinya yang berniqab atau bercadar sebagai profile picture di jejaring sosial? Ada beberapa pendapat. Ada yang memakruhkan atau memubahkan . Tapi, sebagian besar ulama melarangnya.

(Baca juga : Pentingnya Berwudhu Sebelum Mandi Junub )

Artinya, sebaiknya dihindari seorang perempuan bercadar memajang fotonya di jejaring sosial atau media lainnya yang dapat diakses oleh semua orang. Pendapat ini sebagaimana yang telah ma’lum dalam kaidah “Saddudz dzarii’ah” (menutup celah).

Mengapa ulama melarang? Sebab hal itu dapat menjadi sarana yang mengantarkan seseorang kepada zina mata dan zina hati.

Dari Abdullah bin ‘Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alaihi wasalam bersabda :

المرأة عورة و إنها إذا خرجت استشرفها الشيطان

“Wanita itu aurat, dan sesungguhnya bila ia keluar maka syaithan akan menghiasinya.”
(HR. At-Thabrani dalam Al-Awsaath, sanadnya shahih, para perawinya tsiqaat selain Ibraahiim bin Hisyaam Al-Baghawi, dalam silsilah Al-Ahaadits As-Shahihah)

(Baca juga : Perempuan Gila yang Gigih Menutup Aurat )

Syaikh ‘Ali Al-Qaari rahimahullah menerangkan :

أي زينها في نظر الرجال و قيل أي نظر إليها ليغويها و يغوي بها

“Yakni syaithan menghiasi wanita tersebut di mata lelaki yang melihatnya (untuk menggodanya), dan ada juga yang mengatakan syaithan melihat kepada wanita itu untuk menyesatkan dirinya dan menyesatkan orang oleh sebab dirinya.” (Al-Mirqaah)

Maka jika foto perempuan itu terpajang, sama saja apakah nampak dari depan, dari belakang, berniqab atau tidak, atau hanya bagian wajahnya saja yang di blur, bagian tangannya saja atau bagian kakinya, semua itu dapat menjadi celah bagi setan untuk menghias foto tersebut di mata lelaki yang bukan mahram saat melihatnya. Dan tujuan hijab yang ia kenakan untuk menjaga dirinya berarti tidak terealisasi dengan sempurna. Dan hal itu termasuk fitnah akhir zaman.

(Baca juga : Jodoh dan Kriterianya Menurut Syariat )

Karena itu, berhati-hatilah dengan fitnah akhir zaman, salah satunya adalah fitnah syahwat. Sebab fitnah syahwat adalah fitnah yang berkaitan dengan hawa nafsu, harta dan wanita.

Sabda beliau Rasulullaah Shallallahu alaihi wa sallam :

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِـي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، اَلْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ وَالْقَائِِمُ خَيْـرٌ مِنَ الْمَاشِي، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا بِسُيُوفِكُمُ الْحِجَارَةَ، فَإِنْ دُخِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ.

"Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat akan muncul banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir di sore hari. Di sore hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari. Orang yang duduk saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri. Orang yang berdiri saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan. Dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika salah seorang dari kalian dimasukinya (fitnah), maka jadilah seperti salah seorang anak Adam yang paling baik (Habil).’” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Hakim).

(Baca juga : Gaji PNS "Diobrak-abrik", Begini Skema Tunjangan ke Depan )

Muslimah semestinya sadar bahwa hancurnya kaum Bani Israil yang pertama kali disebabkan oleh perempuan, sesuai dengan Sabda Rasulullaah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء

Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.”

(Baca juga : Panglima TNI Terjunkan Pasukan Khusus Satgas Buru Kelompok MIT )

Dalam redaksi yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam bersabda : “Tidaklah aku tinggalkan fitnah cobaan sepeninggal aku lebih berbahaya bagi laki-laki dibanding wanita.” (HR. Al-Bukhari)

Kepada para muslimah, sadarilah bahwa pada dasarnya perempuan itu sangat terhormat. Jangan mengumbar diri pribadi ke publik. Muslimah itu terhormat karena Islam memerintahkan untuk menutup aurat dan menjaga segala pergaulannya..

Di lain sisi perempuan justru bisa sangat menjadi hina, yaitu ketika Islam tak lagi di jadikan tuntunan, mengaku Islam namun perilaku tak islami.

(Baca juga : Antisipasi Ledakan Pasien Covid-19 Klaster Industri, Kabupaten Bekasi Siapkan 500 Kamar Isolasi )

Pilihan ada di tangan para muslimah sendiri. Apakah ingin menjadi perempuan terhormat? Atau malah sebaliknya menjadi perempuan yang hina tanpa sadar?

Amirul Mukminin Umar bin Khattab pernah berujar, "Wanita terhormat bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan lepas semaumu, mereka terhormat dan memiliki hak nya."

Yang terpenting adalah jangan menjadikan cadar atau niqab sebagai ajang fashion. Apalagi saat ini, mulai ada kecenderungan bahwa mereka memakai cadar untuk fashion dan bergaya. Hanya sebagian kecil dari mereka yg benar-benar merealisasikan fungsi cadar yg sebenarnya, yaitu untuk menutupi diri menjaga kehormatan sesuai syariat.

Sebagian besar mereka, semoga Allah memberikan hidayah, menggunakannya hanya sebagai ajang fashion, bahkan berlomba-lomba agar terlihat menarik dengannya. Dengan tambahan aksesoris, bordiran, bahkan hiasan mata (maskara, celak, soflents, dan lainnya) yang justru membuat para lelaki semakin penasaran dengan wajah mereka.

(Baca juga : Mike Tyson Tajir Melintir! Bertarung 16 Menit Raup Rp141 Miliar! )

Hendaknya disadari oleh muslimah, bahwa Allah menciptakan perempuan dan memerintahkan untuk tidak tabarruj (berhias berlebihan), tetapi banyak yang mengabaikan perintah-Nya. Jangan berpikir ketika sudah memakai cadar, dengan segala hiasan lalu kemuliaannya akan bertambah.

Saat niqob itu dijadikan sebagai ajang fashion atau saat mata indah perempuan dibuat terlihat menarik dimata ajnabi (pria bukan muhrim, dan membuat mereka penasaran, di situlah datangnya kehinaan wanita.

Cukuplah Sabda Rasulullah ini sebagai pengingat agar muslimah berhati-hati dalam ber-fashion :

"Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya. Yaitu suatu kaum membawa-bawa cemeti laksana ekor sapi yang digunakan untuk memukuli orang (maksudnya, para kaki tangan penguasa yang Zhalim). Dan kaum wanita yang berpakain tetapi terlihat auratnya, conkak dan jalanya melenggang-lenggok, sedangkan kepalanya seperti punuk unta yang miring(karena rambutnya dimodel sedemikiat rupa, pen).mereka tidak tau akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya surga. Padahal baunya surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian." (HR.MUSLIM )

Wallahu'Alam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2404 seconds (0.1#10.140)