Jadilah Manusia yang Tidak Akan Merugi di Akhirat

Minggu, 27 Desember 2020 - 06:05 WIB
loading...
Jadilah Manusia yang Tidak Akan Merugi di Akhirat
Kerugian yang diakibatkan oleh kekufuran, kesyirikan dan berbagai perbuatan maksiat lainnya yang berujung di neraka dan terhalang dari surga. Inilah kerugian hakiki. Foto ilustrasi/ist
A A A
Sebagian orang mengira, bahwa ketika diberi kenikmatan kekayaan yang berlimpah, dia telah beruntung dan terhindar dari kerugian. Anggapan seperti ini tidak benar. Karena semua manusia itu merugi , kecuali yang memiliki empat sifat.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati supaya menaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS Al-Ashr: 1-3).

(Baca juga: Peringatan Allah Tentang Tipu Daya Dunia dan Bahayanya )

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah berkata: Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah dengan menggunakan waktu yaitu malam dan siang , yang merupakan saat amal perbuatan seluruh hamba dilakukan, bahwa semua manusia itu merugi, tidak beruntung. Kerugian itu bertingkat-tingkat, ada rugi total, seperti orang yang rugi dunia dan akhirat, tidak masuk surga justru masuk neraka jahim; ada yang rugi dari satu sisi, tapi tidak dari sisi yang lain.

Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan bahwa kerugian itu menimpa semua orang, kecuali orang-orang yang memiliki empat sifat :

(Baca juga: Putri Raja dan Azab Pedih Karena Durhaka )

1. Beriman terhadap perkara yang diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla supaya diimani. Dan iman itu tidak akan ada kalau tidak ada ilmu. Jadi ilmu merupakan bagian dari iman. Iman tidak akan sempurna kecuali dengan ilmu.

2. Beramal saleh. Ini mencakup seluruh perbuatan baik, yang lahir maupun yang batin, yang berkaitan dengan hak Allah maupun hak para hambaNya, yang wajib maupun yang sunah.

3. Nasehat menasehati dengan al-haq. Al-haq adalah iman dan amal saleh. Maksudnya mereka saling menasehati, saling menganjurkan serta saling memberikan motivasi untuk melaksanakannya.

4. Nasehat menasehati supaya tetap sabar dalam melaksanakan perbuatan taat, sabar dalam meninggalkan perbuatan maksiat dan sabar menerima takdir Allah yang pedih.

(Baca juga: Pasanganmu Adalah Ujianmu! )

Maka ketika seorang muslim dan mukmin berhasil menyempurnakan empat sifat di atas, berarti telah selamat dari kerugian dan meraih keberuntungan yang besar.

Banyak orang yang bersedih dan merasa rugi ketika gagal masuk ke sekolah favorit, gagal dalam bisnis, gagal meraih cita-cita dunia dan lain sebagainya. Tidak bisa dipungkiri ini memang kerugian yang harus diantisipasi. Hanya saja, dia harus ingat bahwa, dunia bukan tujuan.

Juga jangan dilupakan bahwa di sana ada kerugian yang berakibat sangat fatal dengan sakit yang tak terperikan yaitu kerugian akhirat. Kerugian yang diakibatkan oleh kekufuran, kesyirikan dan berbagai perbuatan maksiat lainnya yang berujung di neraka dan terhalang dari surga. Inilah kerugian hakiki.

(Baca juga: Epidemolog Ingatkan Varian Baru Covid-19 Berpotensi Ganggu Program Vaksinasi )

Allah Azza wa Jalla memerintahkan Rasul-Nya supaya mengumumkan kepada manusia, bahwa agama beliau adalah mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dalam ibadah.

قُلِ ٱللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُۥ دِينِى

"Katakanlah: Hanya Allah saja yang aku ibadahi dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku. ( QS Az-Zumar: 14).

Selanjutnya Allah mengancam akan menimpakan kerugian yang nyata di akhirat bagi orang-orang musyrik, orang-orang yang beribadah kepada selain Allah Azza wa Jalla .
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0147 seconds (0.1#10.140)