Belajar dengan Orang Terkenal Menurut Sejumlah Kaum Sufi
loading...
A
A
A
Al-Ghazali : Masyarakat cenderung ingin belajar dengan guru-guru terkenal. Namun selalu ada orang-orang yang tidak dihargai masyarakat, yang sebenarnya dapat mengajari mereka dengan efektif.
Badakhsyani: Seorang guru dengan sedikit pengikut, atau sama sekali tidak ada pengikutnya, mungkin orang yang tepat untukmu. Sesuai dengan sifatnya, sedikit semut tidak akan berkerumun untuk melihat gajah, dengan harapan memperoleh keuntungan. Seorang guru terkenal barangkali hanya bermanfaat untuk Para sarjana (tingkat) lanjutan.
Abdurrahman dari Bengal: Bila seorang guru yang sangat terpercaya mengatakan kepadamu untuk belajar di bawah seseorang yang tampaknya kurang terkenal, ia tahu apa kebutuhanmu. Banyak murid merasa diremehkan dengan saran seperti ini, padahal sesungguhnya demi kemajuan mereka.
Zikiria ibnu al-Yusufi: Telah kupelajari apa yang kupelajari hanya setelah guruku membebaskan diriku dari kebiasaan mendekatkan diri terhadap yang aku hargai sebagai guru dan pelajaran. Kadang aku tidak harus berbuat apa-apa sama sekali untuk waktu yang lama. Kadang aku harus mempelajari sesuatu yang tidak dapat kuhubungkan dengan pemikiranku, tidak peduli aku mencoba, dengan cita-cita lebih tinggi.
Thalib Syamsi Ardabili: Mereka yang tertarik oleh sisi luar, yang mencari tanda-tanda lahiriah seorang guru, yang menyandarkan diri pada emosi di dalam mempelajari atau membaca buku yang mereka pilih -- mereka adalah lalat kolam Tradisi; mereka melompat dan meluncur di atas permukaan. Karena mereka memiliki kata-kata "dalam" dan "penting", mereka mengira, dengan tidak benar, bahwa mereka mengetahui pengalaman-pengalaman tersebut. Inilah mengapa kita mengatakan, untuk tujuan-tujuan praktis, bahwa mereka tidak tahu apa pun.
Musthafa Qalibi dari Antioch: Berhatilah-hatilah jangan salah mencerna sesuatu yang lain. Engkau boleh mengunjungi orang besar atau membaca bukunya, dan kau boleh merasa tertarik atau memusuhi. Seringkali hanya dicerna di kalangan murid.
Khwaja Ali Ramitani, menunjuk delegasi Yamani: Jika memulai jalan sekali lagi, permintaanku adalah, "Ajari aku bagaimana belajar dan apa yang dipelajari?" Dan, bahkan sebelumnya, "Biarkan aku benar-benar mengharapkan belajar bagaimana caranya belajar, sebagai cita-cita yang benar, bukan semata-mata dalam tuntutan diri sendiri."
==
Dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
Badakhsyani: Seorang guru dengan sedikit pengikut, atau sama sekali tidak ada pengikutnya, mungkin orang yang tepat untukmu. Sesuai dengan sifatnya, sedikit semut tidak akan berkerumun untuk melihat gajah, dengan harapan memperoleh keuntungan. Seorang guru terkenal barangkali hanya bermanfaat untuk Para sarjana (tingkat) lanjutan.
Baca Juga
Abdurrahman dari Bengal: Bila seorang guru yang sangat terpercaya mengatakan kepadamu untuk belajar di bawah seseorang yang tampaknya kurang terkenal, ia tahu apa kebutuhanmu. Banyak murid merasa diremehkan dengan saran seperti ini, padahal sesungguhnya demi kemajuan mereka.
Zikiria ibnu al-Yusufi: Telah kupelajari apa yang kupelajari hanya setelah guruku membebaskan diriku dari kebiasaan mendekatkan diri terhadap yang aku hargai sebagai guru dan pelajaran. Kadang aku tidak harus berbuat apa-apa sama sekali untuk waktu yang lama. Kadang aku harus mempelajari sesuatu yang tidak dapat kuhubungkan dengan pemikiranku, tidak peduli aku mencoba, dengan cita-cita lebih tinggi.
Thalib Syamsi Ardabili: Mereka yang tertarik oleh sisi luar, yang mencari tanda-tanda lahiriah seorang guru, yang menyandarkan diri pada emosi di dalam mempelajari atau membaca buku yang mereka pilih -- mereka adalah lalat kolam Tradisi; mereka melompat dan meluncur di atas permukaan. Karena mereka memiliki kata-kata "dalam" dan "penting", mereka mengira, dengan tidak benar, bahwa mereka mengetahui pengalaman-pengalaman tersebut. Inilah mengapa kita mengatakan, untuk tujuan-tujuan praktis, bahwa mereka tidak tahu apa pun.
Musthafa Qalibi dari Antioch: Berhatilah-hatilah jangan salah mencerna sesuatu yang lain. Engkau boleh mengunjungi orang besar atau membaca bukunya, dan kau boleh merasa tertarik atau memusuhi. Seringkali hanya dicerna di kalangan murid.
Khwaja Ali Ramitani, menunjuk delegasi Yamani: Jika memulai jalan sekali lagi, permintaanku adalah, "Ajari aku bagaimana belajar dan apa yang dipelajari?" Dan, bahkan sebelumnya, "Biarkan aku benar-benar mengharapkan belajar bagaimana caranya belajar, sebagai cita-cita yang benar, bukan semata-mata dalam tuntutan diri sendiri."
==
Dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
(mhy)