Arwah Bayi dan Anak-anak Kecil yang Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
Anak adalah karunia besar Allah bagi para orangtua. Anak merupakan amanah dan kebanggaan orangtua yang mengasuhnya ketika di dunia. Banyak yang bertanya, apabila bayi atau anak-anak kecil meninggal dunia bagaimanakah arwah dan kedudukannya?
Ustaz Ahmad Dusuki Abdul Rani, pendakwah asal Malaysia yang juga lulusan Al-Azhar menjelaskan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم menggambarkan mereka dalam dua kelompok, yaitu:
1. Bagi arwah anak-anak orang yang tidak beriman, mereka akan menjadi pelayan-pelayan di dalam surga dan hidup bebas di dalamnya tanpa mempedulikan ibu dan bapak mereka.
2. Kelompok anak-anak orang yang saleh, termasuk yang keguguran, akan ditempatkan di dalam surga Allah di gunung yang indah.
Di gunung itu terdapat pokok-pokok thuba dan anak-anak ini dijaga oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan Saaayidah Sarah. Mereka senantiasa berada dalam kekenyangan dan tidak pernah berasa haus. Bahkan senantiasa berdoa kepada Allah agar dapat bergandengan tangan dengan kedua orangtuanya karena tidak berkesempatan melakukannya di dunia dahulu.
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya, "Di surga terdapat pohon yaitu pohon thuba yang semuanya dapat menikmati susunya termasuklah bayi-bayi yang meninggal dunia yang masih menyusu dan pengasuh mereka ialah Nabi Ibrahim Khalilullah. Bagi anak-anak kecil yang tidak lagi menyusu, akan ditempatkan di dalam perut burung-burung berwarna hijau dan berterbangan di dalam surga."
Ustaz Ahmad Dusuki menerangkan, apabila tiba waktunya semua orang ditempatkan di dalam surga dan neraka, anak-anak kecil tadi belum masuk ke surga. Apabila diminta oleh Malaikat untuk memasuki surga, mereka menjawab:
"Kami tidak akan masuk selagi tidak bertemu dengan ibu dan bapa kami, kami ingin masuk ke surga bersama mereka."
Apabila Malaikat memberitahu anak-anak itu bahwa orangtua mereka berada di neraka, mereka terus menangis: "Jika di dunia kami tidak sempat bersama ibu dan bapak kami, kenapa di Akhirat juga kami tidak boleh bersama mereka? Izinkan kami memberi syafaat kepada ibu dan ayah kami, agar kami masuk ke dalam surga Allah."
Mereka terus-terusan menangis sehingga turunlah rahmat Allah, dan kemudian memerintahkan Malaikat supaya mengambil kedua orangtuanya kepada anak-anak ini yang sedang berada di dalam neraka, dengan syafaat yang diberikan oleh-Nya. Lalu dibawalah masuk kedua ibu bapaknya bersama-sama anak-anak mereka ke dalam surga. Mereka memegang tangan ibu dan bapak mereka penuh kegirangan menuju ke surga Allah.
Bagi para orang tua yang diuji dengan kehilangan anak bayinya tidak perlu larut dalam kesedihan. Allah memberi kabar gembira bahwa bayi dan anak mereka yang tak berdosa itu akan memberikan syafaat kepada kedua orangtuanya dengan izin Allah Ta'ala.
Ustaz Ahmad Dusuki Abdul Rani, pendakwah asal Malaysia yang juga lulusan Al-Azhar menjelaskan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم menggambarkan mereka dalam dua kelompok, yaitu:
1. Bagi arwah anak-anak orang yang tidak beriman, mereka akan menjadi pelayan-pelayan di dalam surga dan hidup bebas di dalamnya tanpa mempedulikan ibu dan bapak mereka.
2. Kelompok anak-anak orang yang saleh, termasuk yang keguguran, akan ditempatkan di dalam surga Allah di gunung yang indah.
Di gunung itu terdapat pokok-pokok thuba dan anak-anak ini dijaga oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan Saaayidah Sarah. Mereka senantiasa berada dalam kekenyangan dan tidak pernah berasa haus. Bahkan senantiasa berdoa kepada Allah agar dapat bergandengan tangan dengan kedua orangtuanya karena tidak berkesempatan melakukannya di dunia dahulu.
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya, "Di surga terdapat pohon yaitu pohon thuba yang semuanya dapat menikmati susunya termasuklah bayi-bayi yang meninggal dunia yang masih menyusu dan pengasuh mereka ialah Nabi Ibrahim Khalilullah. Bagi anak-anak kecil yang tidak lagi menyusu, akan ditempatkan di dalam perut burung-burung berwarna hijau dan berterbangan di dalam surga."
Ustaz Ahmad Dusuki menerangkan, apabila tiba waktunya semua orang ditempatkan di dalam surga dan neraka, anak-anak kecil tadi belum masuk ke surga. Apabila diminta oleh Malaikat untuk memasuki surga, mereka menjawab:
"Kami tidak akan masuk selagi tidak bertemu dengan ibu dan bapa kami, kami ingin masuk ke surga bersama mereka."
Apabila Malaikat memberitahu anak-anak itu bahwa orangtua mereka berada di neraka, mereka terus menangis: "Jika di dunia kami tidak sempat bersama ibu dan bapak kami, kenapa di Akhirat juga kami tidak boleh bersama mereka? Izinkan kami memberi syafaat kepada ibu dan ayah kami, agar kami masuk ke dalam surga Allah."
Mereka terus-terusan menangis sehingga turunlah rahmat Allah, dan kemudian memerintahkan Malaikat supaya mengambil kedua orangtuanya kepada anak-anak ini yang sedang berada di dalam neraka, dengan syafaat yang diberikan oleh-Nya. Lalu dibawalah masuk kedua ibu bapaknya bersama-sama anak-anak mereka ke dalam surga. Mereka memegang tangan ibu dan bapak mereka penuh kegirangan menuju ke surga Allah.
Bagi para orang tua yang diuji dengan kehilangan anak bayinya tidak perlu larut dalam kesedihan. Allah memberi kabar gembira bahwa bayi dan anak mereka yang tak berdosa itu akan memberikan syafaat kepada kedua orangtuanya dengan izin Allah Ta'ala.
(rhs)