Rasulullah SAW Membaca Surat As-Sajdah dan Al-Insan di Subuh Jum’at

Jum'at, 22 Januari 2021 - 11:24 WIB
loading...
Rasulullah SAW Membaca Surat As-Sajdah dan Al-Insan di Subuh Jum’at
Ilustrasi/Ist
A A A
Rasulullah SAW menganjurkan memperbanyak amalan sunah di hari Jum’at . Sebab itu, sebagian ulama memakruhkan puasa sunah di hari Jum’at agar tetap bisa fokus memperbanyak amalan sunah.



Kemakruhan ini berlaku bagi orang yang tidak mengerjakan puasa pada hari Kamis atau Sabtu. Ada banyak amalan sunah yang dapat dilakukan di hari Jum’at: mulai malam Jum’at sampai malam Sabtu.

Di antara amalan yang disunahkan pada hari Jum’at ialah mandi, sikat gigi, memakai wangi-wangian, memperbanyak shalat sunah, membaca surat Al-Kahfi, dan lain-lain.

Selain amalan tersebut, kita disunahkan pula membaca surat Al-Sajdah dan Al-Insan saat salat Subuh di hari Jum’at. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW membaca kedua surat tersebut di hari Jum’at.

Abu Hurairah berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الصُّبْحِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ (الم تَنْزِيلُ) فِى الرَّكْعَةِ الأُولَى وَفِى الثَّانِيَةِ هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا


Artinya, “Rasulullah SAW membaca ‘alif lamim tanzil..’ (surat As-Sajdah) pada raka’at pertama shalat Subuh di hari Jum’at. Sementara pada raka’at kedua, beliau membaca ‘hal atâ ‘alal insâni…” (surat Al-Insan),” (HR Muslim)

Hikmah membaca kedua surat ini dijelaskan oleh Imam As-Suyuthi dalam Nurul Lum’ah fi Khashaish Jum’ah: “Di antara hikmah membaca kedua surat di atas ialah untuk mengingat penciptaan Adam dan kondisi hari kiamat, karena keduanya terjadi pada hari Jum’at.

Ibnu Dahiyyah menjelaskan, ada pula yang berpendapat bahwa kesunahan membaca surat tersebut dikarenakan di dalamnya ada sujud sajadah. Sebab itu, Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha’i bahwa kita disunahkan membaca setiap surat yang terdapat di dalamnya ayat sajadah pada Subuh hari Jum’at.”

Sedangkan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah tatkala ditanya tentang orang yang membaca surat As-Sajdah pada (salat subuh) hari Jumat, apakah yang dimaksudkan adalah sujud (tilawah)-nya sehingga boleh diganti dengan surat lain yang ada sujud (tilawah) nya, atau apakah yang dimaksudkan adalah suratnya? Maka beliau menjawab:

"Alhamdulillah, bahkan yang dimaksudkan adalah membaca kedua surat (Alit lam mim tanzil) dan (Hal ata'alal insan). Karena di dalam kedua surat tersebut ada keterangan tentang penciptaan Adam, terjadinya kiamat dan apa-apa yang mengiringinya, yang semua itu terjadi pada hari Jumat.

Dan yang dimaksud bukanlah sujud (tilawah)-nya. Maka jika seseorang berniat membaca surat (lain yang ada) sujudnya, itu tidak disukai. Dan Nabi membaca kedua surat itu, maka sunnah untuk membaca keduanya dengan sempurna. Tetapi tidak sepantasnya dilakukan secara terus-menerus, supaya orang yang bodoh tidak menyangka bahwa hal itu wajib.

Bahkan kadang-kadang hendaklah membaca surat-surat al Qur'an yang lain. Asy-Sya 'i dan Ahmad menyukai membaca kedua surat tersebut, sedangkan Malik dan Abu Hanifah tidak suka menyengaja membaca kedua surat itu" (Majmu' Fatawa XXIV/206).

Beda Pendapat
Ulama berbeda pendapat tentang hikmah membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan di hari Jum’at. Perbedaan ini dapat dibagi menjadi dua.

Pertama, ulama yang berpendapat bahwa kesunahan membaca kedua surat itu didasarkan pada makna surat yang menceritakan ihwal penciptaan Nabi Adam dan hari kiamat.

Kedua, ulama yang berpendapat bahwa pembacaan surat As-Sajdah dianjurkan karena di dalamnya terdapat ayat sajadah yang dianjurkan sujud sajadah pada saat membacanya. Sebab itu, bagi ulama yang berpandangan seperti ini tidak membatasi kesunahan pada surat As-Sajdah dan Al-Insan saja. Surat apapun yang dibaca selama di dalamnya terdapat ayat sajadah, tetap dianjurkan untuk dibaca di hari Jum’at. Wallahu'alam.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1971 seconds (0.1#10.140)