Godaan Zaman Sangat Besar, Ini Nasehat untuk Kaum Perempuan
loading...
A
A
A
يا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فإنِّي أُرِيتُكُنَّ أكْثَرَ أهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ: وبِمَ يا رَسولَ اللَّهِ؟ قالَ: تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ، وتَكْفُرْنَ العَشِيرَ، ما رَأَيْتُ مِن نَاقِصَاتِ عَقْلٍ ودِينٍ أذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحَازِمِ مِن إحْدَاكُنَّ
“Wahai sekelompok kalian para perempuan seluruhnya, hendaknya kalian bersedekah, karena sesungguhnya diperlihatkan kepadaku kalian adalah penghuni neraka yang paling terbanyak.”
Lalu para sahabat-sahabat wanita bertanya: “Dengan apa kami menjadi penghuni neraka yang paling terbanyak?”
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Karena kalian mencaci, melaknat dan kalian kufur terhadap kebaikan suami. Aku tidak melihat dari makhluk-makhluk kurang akalnya dan agamanya lebih menghilangkan otak orang yang tegas di antara kalian dibandingkan kalian wahai para perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini secara umum maknanya adalah bahwa kebiasaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menasehati para perempuan, sebagaimana kebiasaan beliau juga menasehati para lelaki. Dan kebanyakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan para perempuan tentang kekurangan-kekurangan yang ada pada perempuan, kemudian juga tentang penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para perempuan. Ini agar mereka menjaga diri dari kekurangan-kekurangan tersebut dan mengobati kalau seandainya memiliki kekurangan-kekurangan tersebut.
Maka pada hari Idul Adha atau hari Idul Fitri, setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkhutbah Id, beliau bersabda: “Wahai para perempuan, bersedekahlah kalian, sesungguhnya diperlihatkan kepadaku kalian adalah penghuni neraka paling terbanyak.”
Kemudian lanjutan dari hadis ini adalah para sahabat wanita bertanya kepada Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Kenapa kurang agama kami dan kurang akal kami Wahai Rasulullah?” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أليسَ شَهَادَةُ المَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ
“Bukankah persaksian seorang perempuan seperti setengah dari persaksian seorang lelaki?”
Kemudian para sahabat-sahabat wanita mengatakan: “Benar Wahai Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
فَذَلِكِ مِن نُقْصَانِ عَقْلِهَا،
“Itulah kekurangan dari akalnya.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bertanya:
أليسَ إذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ ولَمْ تَصُمْ
“Bukankah seorang wanita jika haid dia tidak salat dan tidak berpuasa?”
Maka kata para sahabat wanita: “Benar Wahai Rasulullah.”
Maka kata Rasulullah:
“Wahai sekelompok kalian para perempuan seluruhnya, hendaknya kalian bersedekah, karena sesungguhnya diperlihatkan kepadaku kalian adalah penghuni neraka yang paling terbanyak.”
Lalu para sahabat-sahabat wanita bertanya: “Dengan apa kami menjadi penghuni neraka yang paling terbanyak?”
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Karena kalian mencaci, melaknat dan kalian kufur terhadap kebaikan suami. Aku tidak melihat dari makhluk-makhluk kurang akalnya dan agamanya lebih menghilangkan otak orang yang tegas di antara kalian dibandingkan kalian wahai para perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga
Hadis ini secara umum maknanya adalah bahwa kebiasaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menasehati para perempuan, sebagaimana kebiasaan beliau juga menasehati para lelaki. Dan kebanyakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan para perempuan tentang kekurangan-kekurangan yang ada pada perempuan, kemudian juga tentang penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para perempuan. Ini agar mereka menjaga diri dari kekurangan-kekurangan tersebut dan mengobati kalau seandainya memiliki kekurangan-kekurangan tersebut.
Maka pada hari Idul Adha atau hari Idul Fitri, setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkhutbah Id, beliau bersabda: “Wahai para perempuan, bersedekahlah kalian, sesungguhnya diperlihatkan kepadaku kalian adalah penghuni neraka paling terbanyak.”
Kemudian lanjutan dari hadis ini adalah para sahabat wanita bertanya kepada Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Kenapa kurang agama kami dan kurang akal kami Wahai Rasulullah?” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أليسَ شَهَادَةُ المَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ
“Bukankah persaksian seorang perempuan seperti setengah dari persaksian seorang lelaki?”
Kemudian para sahabat-sahabat wanita mengatakan: “Benar Wahai Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
فَذَلِكِ مِن نُقْصَانِ عَقْلِهَا،
“Itulah kekurangan dari akalnya.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bertanya:
أليسَ إذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ ولَمْ تَصُمْ
“Bukankah seorang wanita jika haid dia tidak salat dan tidak berpuasa?”
Maka kata para sahabat wanita: “Benar Wahai Rasulullah.”
Maka kata Rasulullah: