Ustaz Budi Ashari: Rajab, Semangat Menjaga Diri Dari Dosa
loading...
Rajab merupakan salah satu bulan haram yang ditekankan untuk menjauhi dosa dan maksiat. Foto/ilustrasi
A
A
A
Saat ini kita memasuki malam ke-14 Rajab 1442 Hijriyah dan besok Jumat (26/2/2021) merupakan Jumat kedua di bulan Rajab. Berikut pesan Dai yang juga pakar sejarah Islam Ustaz Budi Ashari terkait keutamaan bulan Rajab.
Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat khutbah Haji Wada’ bersabda, "Sesungguhnya waktu berputar sebagaimana hari penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzul Qo'dah, DzulHijjah, Muharram dan Rajab mudhar yang ada di antara bulan Jumadi dan Sya'ban.(HR Al-Bukhari No 1741 dan Muslim No 1679)
Ustaz Budi Ashari menukil penjelasan Ibnu Faris mengenai makna bulan rajab. Secara bahasa, Rajab berarti keagungan. Hal ini karena orang-orang Arab dahulu mengagungkan bulan ini sebagaimana syariat juga menjadikannya sebagai bulan haram (mulia). (Ibnu Faris dalam mu’jam maqayis lughah hal. 445)
"Kini kita berada di Bulan Rajab. Salah satu bulan haram (mulia). Apa yang harus kita lakukan pada bulan seperti ini?" kataUstaz Ashari melalui akun IG-nya @budiashariofficial belum lama ini.
Menurutnya, Ada dua hal yang harus diperhatikan:
1. Jangan berbuat dosa padanya, karena akan dilipatgandakan.
Allah berfirman:
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Maka janganlah kamu menganiaya diri." (QS At-Taubah: 36)
2. Jangan menumpahkan darah padanya.
Allah berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ
"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: 'Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar." (QS Al Baqarah: 217)
Poin pertama adalah melakukan kesalahan dan dosa pada diri kita sendiri. Sedangkan poin kedua adalah melakukan kesalahan dan dosa pada orang lain. Keduanya, harus sangat dihindari di bulan mulia ini.
Berarti semangat Rajab adalah menjaga diri dari dosa. Semoga Allah memberikan taufik-Nya agar-kita terhindar dari dosa di bulan mulia ini dan bersemangat dalam beramal saleh.
Wallahu A'lam
Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat khutbah Haji Wada’ bersabda, "Sesungguhnya waktu berputar sebagaimana hari penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzul Qo'dah, DzulHijjah, Muharram dan Rajab mudhar yang ada di antara bulan Jumadi dan Sya'ban.(HR Al-Bukhari No 1741 dan Muslim No 1679)
Baca Juga
Ustaz Budi Ashari menukil penjelasan Ibnu Faris mengenai makna bulan rajab. Secara bahasa, Rajab berarti keagungan. Hal ini karena orang-orang Arab dahulu mengagungkan bulan ini sebagaimana syariat juga menjadikannya sebagai bulan haram (mulia). (Ibnu Faris dalam mu’jam maqayis lughah hal. 445)
"Kini kita berada di Bulan Rajab. Salah satu bulan haram (mulia). Apa yang harus kita lakukan pada bulan seperti ini?" kataUstaz Ashari melalui akun IG-nya @budiashariofficial belum lama ini.
Menurutnya, Ada dua hal yang harus diperhatikan:
1. Jangan berbuat dosa padanya, karena akan dilipatgandakan.
Allah berfirman:
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Maka janganlah kamu menganiaya diri." (QS At-Taubah: 36)
2. Jangan menumpahkan darah padanya.
Allah berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ
"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: 'Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar." (QS Al Baqarah: 217)
Poin pertama adalah melakukan kesalahan dan dosa pada diri kita sendiri. Sedangkan poin kedua adalah melakukan kesalahan dan dosa pada orang lain. Keduanya, harus sangat dihindari di bulan mulia ini.
Berarti semangat Rajab adalah menjaga diri dari dosa. Semoga Allah memberikan taufik-Nya agar-kita terhindar dari dosa di bulan mulia ini dan bersemangat dalam beramal saleh.
Wallahu A'lam
(rhs)
Explore More