Benarkah Waktu Terbaik Mengerjakan Sholat Isya di Akhir Malam?
loading...
A
A
A
Sholat Isya adalah salah satu sholat dari lima waktu yang diwajibkan bagi umat Islam. Sholat ini terdiri dari 4 rakaat yang waktu pengerjannya setelah awan merah di ufuk barat menghilang sampai menjelang terbitnya matahari.
Keutamaan sholat Isya berjamaah diterangkan dalam hadis berikut. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu 'anhu, "Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كله
"Barang siapa yang sholat Isya berjamaah maka seolah dia sholat setengah malam, dan barang siapa yang sholat Subuh berjamaah maka seolah dia sholat sepanjang malam." (HR Muslim)
Muncul pertanyaan, benarkah waktu terbaik mengerjakan sholat Isya pada akhir malam? Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu'man Hasan.
Sholat Isya memang disunnahkan dita'khir (diakhirkan). Tetapi zaman ini jika diakhirkan kita akan kehilangan sunnah berjamaah bersama kaum muslimin. Diakhirkan pun maksimal menjelang tengah malam, bukan melewati tengah malam. Jika sudah lewat waktunya, maka segeralah sholat ketika mengingatnya.
Anjuran mengakhirkan sholat Isya hingga hampir setengah malam ini dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, namun beliau tidak selalu mengerjakannya karena khawatir memberatkan umatnya.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَخَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ثُمَّ صَلَّى ثُمَّ قَالَ قَدْ صَلَّى النَّاسُ وَنَامُوا أَمَا إِنَّكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرْتُمُوهَا
Dari Anas bin Malik, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan sholat Isya sampai tengah malam, lalu beliau shalat, kemudian bersabda: "Manusia telah sholat dan tertidur, ada pun sesungguhnya kalian tetap dinilai dalam keadaan sholat selama kalian masih menunggu waktunya." (HR Al-Bukhari)
Dalam hadits lain: Dari Sayyidah 'Aisyah, berkata: Pada suatu malam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya sampai hilang sebagian besar malam, dan sampai para jamaah yang di masjid tertidur, lalu Beliau keluar lalu sholat, lalu bersabda: "Sesungguhnya inilah waktu sholat Isya, seandainya tidak memberatkan umatku." (HR. Muslim)
Syekh Sayyid Sabiq rahimahullah berkata:
"Semua hadits ini menunjukkan sunah dan keutamaan mengakhirkan sholat Isya. Walaupun demikian Nabi tidak melakukannya terus menerus, khawatir memberatkan umatnya. Nabi selalu memperhatikan kondisi kaum mu’minin, maka kadangkala beliau menyegerakan, kadangkala beliau mengakhirkannya." (Fiqhus Sunnah, Juz. 1 Hal. 103)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
Hadits riwayat 'Aisyah ini: (hilang sebagian besar malam) yaitu kebanyakan dari waktu malam, namun bukan berarti sebagian besarnya, dan harus mengartikannya demikian karena Nabi bersabda: "Sesungguhnya inilah waktu sholat Isya."
Tidak boleh mengartikan ucapan beliau bahwa waktu yang dimaksud adalah setelah tengah malam, dan tidak ada satu pun ulama yang mengatakan demikian; yakni mengakhirkan shalat Isya setelah tengah malam adalah lebih utama.
Ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya inilah waktu sholat Isya, seandainya tidak memberatkan umatku. Maknanya adalah bahwa itu adalah waktu yang diunggulkan atau paling utama, maka di dalamnya ada keutamaan mengakhirkannya. Sesungguhnya kebiasaannya adalah menyegerakannya, hal itu hanyalah karena adanya kesulitan dalam mengakhirkannya." (Syarh An Nawawi ‘Ala Muslim, No.1009)
Ustaz Farid Nu'man mengatakan, jika kita mengambil sunnah ta'khir Isya, maka kita akan kehilangan sunnah lain yaitu berjamaah di masjid. Sebab, jam-jam seperti itu biasanya sudah tidak ada orang di masjid, atau masjid sudah ditutup, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang biasanya manusia ramai 24 jam. Padahal sholat Isya berjamaah bersama manusia di masjid, dinilai seperti sholat setengah malam.
Wallahu A'lam
Keutamaan sholat Isya berjamaah diterangkan dalam hadis berikut. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu 'anhu, "Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كله
"Barang siapa yang sholat Isya berjamaah maka seolah dia sholat setengah malam, dan barang siapa yang sholat Subuh berjamaah maka seolah dia sholat sepanjang malam." (HR Muslim)
Muncul pertanyaan, benarkah waktu terbaik mengerjakan sholat Isya pada akhir malam? Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu'man Hasan.
Sholat Isya memang disunnahkan dita'khir (diakhirkan). Tetapi zaman ini jika diakhirkan kita akan kehilangan sunnah berjamaah bersama kaum muslimin. Diakhirkan pun maksimal menjelang tengah malam, bukan melewati tengah malam. Jika sudah lewat waktunya, maka segeralah sholat ketika mengingatnya.
Anjuran mengakhirkan sholat Isya hingga hampir setengah malam ini dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, namun beliau tidak selalu mengerjakannya karena khawatir memberatkan umatnya.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَخَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ثُمَّ صَلَّى ثُمَّ قَالَ قَدْ صَلَّى النَّاسُ وَنَامُوا أَمَا إِنَّكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرْتُمُوهَا
Dari Anas bin Malik, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan sholat Isya sampai tengah malam, lalu beliau shalat, kemudian bersabda: "Manusia telah sholat dan tertidur, ada pun sesungguhnya kalian tetap dinilai dalam keadaan sholat selama kalian masih menunggu waktunya." (HR Al-Bukhari)
Dalam hadits lain: Dari Sayyidah 'Aisyah, berkata: Pada suatu malam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya sampai hilang sebagian besar malam, dan sampai para jamaah yang di masjid tertidur, lalu Beliau keluar lalu sholat, lalu bersabda: "Sesungguhnya inilah waktu sholat Isya, seandainya tidak memberatkan umatku." (HR. Muslim)
Syekh Sayyid Sabiq rahimahullah berkata:
"Semua hadits ini menunjukkan sunah dan keutamaan mengakhirkan sholat Isya. Walaupun demikian Nabi tidak melakukannya terus menerus, khawatir memberatkan umatnya. Nabi selalu memperhatikan kondisi kaum mu’minin, maka kadangkala beliau menyegerakan, kadangkala beliau mengakhirkannya." (Fiqhus Sunnah, Juz. 1 Hal. 103)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
Hadits riwayat 'Aisyah ini: (hilang sebagian besar malam) yaitu kebanyakan dari waktu malam, namun bukan berarti sebagian besarnya, dan harus mengartikannya demikian karena Nabi bersabda: "Sesungguhnya inilah waktu sholat Isya."
Tidak boleh mengartikan ucapan beliau bahwa waktu yang dimaksud adalah setelah tengah malam, dan tidak ada satu pun ulama yang mengatakan demikian; yakni mengakhirkan shalat Isya setelah tengah malam adalah lebih utama.
Ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya inilah waktu sholat Isya, seandainya tidak memberatkan umatku. Maknanya adalah bahwa itu adalah waktu yang diunggulkan atau paling utama, maka di dalamnya ada keutamaan mengakhirkannya. Sesungguhnya kebiasaannya adalah menyegerakannya, hal itu hanyalah karena adanya kesulitan dalam mengakhirkannya." (Syarh An Nawawi ‘Ala Muslim, No.1009)
Ustaz Farid Nu'man mengatakan, jika kita mengambil sunnah ta'khir Isya, maka kita akan kehilangan sunnah lain yaitu berjamaah di masjid. Sebab, jam-jam seperti itu biasanya sudah tidak ada orang di masjid, atau masjid sudah ditutup, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang biasanya manusia ramai 24 jam. Padahal sholat Isya berjamaah bersama manusia di masjid, dinilai seperti sholat setengah malam.
Wallahu A'lam
(rhs)