Iklim Semakin Ekstrim, Ini 3 Cara Menjaga Kesehatan Dalam Syariat
loading...
A
A
A
Muslimah, dalam keadaan pandemi seperti saat ini dan kondisi iklim yang ekstrim , menjaga kesehatan menjadi keharusan. Tubuh perlu kondisi yang fit dan bugar untuk melaksanakan ibadah dan aktivitas kehidupan lainnya, seperti bekerja, mencari nafkah, membantu orang lain, dan sebagainya.
Dalam Islam, kesehatan termasuk hal yang penting. Mengapa? Karena sebagai muslim, kita membutuhkan badan yang sehat untuk beribadah kepada Allah. Baik ibadah mahdhah (yang disyariatkan), maupun ghairu mahdhah ( aktivitas sehari-hari yang bernilai ibadah karena terkandung niat baik di dalamnya) tersebut.
Salah satu cara menjaga kesehatan dalam Islam adalah dengan tidak berlebih-lebihan. Allah Ta'ala berfirman,
يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ
"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS Al A'raf : 31)
Kenapa tidak boleh berlebih-lebihan? Ditinjau dari sisi ilmu kesehatan pun, para pakar telah banyak memberi penjelasan. Banyak gangguan kesehatan muncul akibat tindakan berlebihan. Misalnya, makan berlebihan dan sembarangan akan menyebabkan obesitas serta gangguan tekanan darah. Belum lagi munculnya berbagai penyakit baru karena kebiasaan berlebihan ini.
Begitupun ketika berlebihan dalam mengkhawatirkan dunia pun bisa membuat kita mudah stres dan kekebalan tubuh menurun. Akhirnya mengarah pada berbagai gangguan kesehatan.
Dari sudut pandang syariat, para para ulama menjelaskan ada dua aspek kesehatan dalam Islam, yaitu ash-shihah dan al-fiat. Ash-shihah berarti kesehatan jasmani yang merupakan kesehatan badan atau lahiriah seseorang. Sedangkan al-fiat adalah kesehatan rohani yang berkaitan dengan kondisi batin dan jiwa seseorang.
Seseorang disebut ‘sehat wal afiat’ jika memiliki kondisi kesehatan yang baik pada raga dan jiwanya. Tidak bisa disebut sehat, bagi seseorang yang fisiknya sehat namun di dalam batinnya masih memiliki beban (atau dalam kondisi depresi). Sebaliknya, raga yang sakit akan membuat aktivitas seseorang terganggu.
Ajaran Islam pada dasarnya menunjang kesehatan seseorang, baik kesehatan jiwa maupun mental. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah ajaran dalam Islam yang bisa menunjang kesehatan kita, antara lain:
1. Kebiasaan bersuci
Kesucian sangat diperhatikan dalam Islam. Kita diwajibkan menuaikan sholat wajib sebanyak lima kali dalam sehari, dan syarat sah sholat adalah bersuci. Bahkan, Rasulullah bersabda, bahwa kunci sholat adalah bersuci (HR.Ibnu Majah, Tirmidzi, Ahmad, dan Ad Darimi).
Hikmah dari bersuci ialah kita terjaga dari kuman dan bakteri penyebab penyakit. Tubuh manusia memang tidak lepas dari kuman-kuman, virus, dan bakteri dalam aktivitas sehari-hari. Kebiasaan bersuci bisa meminimalisir kemungkinan kuman, virus, dan bakteri untuk bersarang di tubuh manusia, sehingga menyebabkan berbagai macam penyakit.
2. Mengkonsumsi makanan yang baik
Segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita akan sangat berpengaruh bagi kesehatan. Menjaga kesehatan dalam Islam tidak lepas dari ketentuan agama yang memerintah kita untuk mengkonsumsi hanya makanan yang baik.
Allah Ta'ala berfirman,
وَكُلُوۡا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّ اتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىۡۤ اَنۡـتُمۡ بِهٖ مُؤۡمِنُوۡنَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS.Al Maidah: 88).
Agama juga memberikan panduan tentang makanan apa saja yang boleh (halal) dikonsumsi dan mana yang dilarang (haram). Ada banyak hikmah di dalam aturan tersebut. Para ilmuwan banyak membuktikan bahwa makanan yang dihalalkan dalam Islam baik dikonsumsi bagi tubuh. Sebaliknya, makanan yang dilarang akan berdampak buruk bagi tubuh.
Misalnya mengkonsumsi hewan ternak yang disembelih sesuai kaidah Islam menghasilkan kualitas daging yang baik, anjuran untuk tidak mengkonsumsi hewan bertaring karena tubuhnya bisa jadi mengandung banyak virus dari hewan yang dimangsanya, larangan mengkonsumsi alkohol karena banyak membawa dampak buruk bagi tubuh dan otak, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada makanan-makanan yang biasa dikonsumsi oleh Rasulullah dan beliau anjurkan kepada kita. Misalnya susu, madu, kurma, zaitun, dan habatussauda. Makanan tersebut merupakan bahan makanan yang sangat baik bagi kesehatan bila dikonsumsi secara baik.
3. Melaksanakan ibadah dan tawakkal
Kesehatan dalam Islam juga mencakup kesehatan mental atau rohani. Cara yang diajarkan agama untuk menjaga kesehatan jiwa adalah dengan banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, bukan berarti kita bisa menghakimi mereka yang tengah diuji dengan gangguan kesehatan mental sebagai orang yang kurang beribadah.
Memperbanyak ibadah kepada Allah Ta'ala akan memberikan dampak yang sangat baik bagi kejiwaan seseorang. Merasa dekat dengan Rabb yang Maha Kuasa akan memberikan perasaan tenang, karena kita memiliki sandaran yang kuat. Ini akan meningkatkan perasaan tawakkal dan berserah pada Allah, dan menerima apa yang terjadi sebagai ketentuan Allah yang terbaik.
Wallahu A'lam
Dalam Islam, kesehatan termasuk hal yang penting. Mengapa? Karena sebagai muslim, kita membutuhkan badan yang sehat untuk beribadah kepada Allah. Baik ibadah mahdhah (yang disyariatkan), maupun ghairu mahdhah ( aktivitas sehari-hari yang bernilai ibadah karena terkandung niat baik di dalamnya) tersebut.
Salah satu cara menjaga kesehatan dalam Islam adalah dengan tidak berlebih-lebihan. Allah Ta'ala berfirman,
يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ
"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS Al A'raf : 31)
Kenapa tidak boleh berlebih-lebihan? Ditinjau dari sisi ilmu kesehatan pun, para pakar telah banyak memberi penjelasan. Banyak gangguan kesehatan muncul akibat tindakan berlebihan. Misalnya, makan berlebihan dan sembarangan akan menyebabkan obesitas serta gangguan tekanan darah. Belum lagi munculnya berbagai penyakit baru karena kebiasaan berlebihan ini.
Begitupun ketika berlebihan dalam mengkhawatirkan dunia pun bisa membuat kita mudah stres dan kekebalan tubuh menurun. Akhirnya mengarah pada berbagai gangguan kesehatan.
Dari sudut pandang syariat, para para ulama menjelaskan ada dua aspek kesehatan dalam Islam, yaitu ash-shihah dan al-fiat. Ash-shihah berarti kesehatan jasmani yang merupakan kesehatan badan atau lahiriah seseorang. Sedangkan al-fiat adalah kesehatan rohani yang berkaitan dengan kondisi batin dan jiwa seseorang.
Seseorang disebut ‘sehat wal afiat’ jika memiliki kondisi kesehatan yang baik pada raga dan jiwanya. Tidak bisa disebut sehat, bagi seseorang yang fisiknya sehat namun di dalam batinnya masih memiliki beban (atau dalam kondisi depresi). Sebaliknya, raga yang sakit akan membuat aktivitas seseorang terganggu.
Ajaran Islam pada dasarnya menunjang kesehatan seseorang, baik kesehatan jiwa maupun mental. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah ajaran dalam Islam yang bisa menunjang kesehatan kita, antara lain:
1. Kebiasaan bersuci
Kesucian sangat diperhatikan dalam Islam. Kita diwajibkan menuaikan sholat wajib sebanyak lima kali dalam sehari, dan syarat sah sholat adalah bersuci. Bahkan, Rasulullah bersabda, bahwa kunci sholat adalah bersuci (HR.Ibnu Majah, Tirmidzi, Ahmad, dan Ad Darimi).
Hikmah dari bersuci ialah kita terjaga dari kuman dan bakteri penyebab penyakit. Tubuh manusia memang tidak lepas dari kuman-kuman, virus, dan bakteri dalam aktivitas sehari-hari. Kebiasaan bersuci bisa meminimalisir kemungkinan kuman, virus, dan bakteri untuk bersarang di tubuh manusia, sehingga menyebabkan berbagai macam penyakit.
2. Mengkonsumsi makanan yang baik
Segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita akan sangat berpengaruh bagi kesehatan. Menjaga kesehatan dalam Islam tidak lepas dari ketentuan agama yang memerintah kita untuk mengkonsumsi hanya makanan yang baik.
Allah Ta'ala berfirman,
وَكُلُوۡا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّ اتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىۡۤ اَنۡـتُمۡ بِهٖ مُؤۡمِنُوۡنَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS.Al Maidah: 88).
Agama juga memberikan panduan tentang makanan apa saja yang boleh (halal) dikonsumsi dan mana yang dilarang (haram). Ada banyak hikmah di dalam aturan tersebut. Para ilmuwan banyak membuktikan bahwa makanan yang dihalalkan dalam Islam baik dikonsumsi bagi tubuh. Sebaliknya, makanan yang dilarang akan berdampak buruk bagi tubuh.
Misalnya mengkonsumsi hewan ternak yang disembelih sesuai kaidah Islam menghasilkan kualitas daging yang baik, anjuran untuk tidak mengkonsumsi hewan bertaring karena tubuhnya bisa jadi mengandung banyak virus dari hewan yang dimangsanya, larangan mengkonsumsi alkohol karena banyak membawa dampak buruk bagi tubuh dan otak, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada makanan-makanan yang biasa dikonsumsi oleh Rasulullah dan beliau anjurkan kepada kita. Misalnya susu, madu, kurma, zaitun, dan habatussauda. Makanan tersebut merupakan bahan makanan yang sangat baik bagi kesehatan bila dikonsumsi secara baik.
3. Melaksanakan ibadah dan tawakkal
Kesehatan dalam Islam juga mencakup kesehatan mental atau rohani. Cara yang diajarkan agama untuk menjaga kesehatan jiwa adalah dengan banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, bukan berarti kita bisa menghakimi mereka yang tengah diuji dengan gangguan kesehatan mental sebagai orang yang kurang beribadah.
Memperbanyak ibadah kepada Allah Ta'ala akan memberikan dampak yang sangat baik bagi kejiwaan seseorang. Merasa dekat dengan Rabb yang Maha Kuasa akan memberikan perasaan tenang, karena kita memiliki sandaran yang kuat. Ini akan meningkatkan perasaan tawakkal dan berserah pada Allah, dan menerima apa yang terjadi sebagai ketentuan Allah yang terbaik.
Wallahu A'lam
(wid)