Inilah Keutamaan Puasa dan Cara Mendapatkannya
loading...
A
A
A
Muslimah, kurang dari sebulan lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan . Bulan istimewa yang diperintahkan Allah untuk menjalankan puasa wajib selama sebulan penuh. Banyak keutamaan puasa dan kedudukannya dalam Islam, salah satunya akan mendapat pahala, karunia dan pemuliaan dari Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dalam ceramahnya di kanal muslim jaringan Rodja, Ustadz Ahmad Zainuddin Lc, menjelaskan puasa ada dua macam, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib adalah puasa yang diperintahkan oleh syariat dengan perintah yang keras , diancam dengan siksa bagi siapa yang meninggalkannya dengan sengaja.
Adapun puasa sunnah adalah puasa yang disyariatkan oleh syariat Islam tetapi tidak diperintahkan dengan keras, tapi hanya sebatas anjuran, tidak diancam siksa bagi siapa yang meninggalkannya dengan sengaja.
Terdapat ayat-ayat yang tegas di dalam Al-Qur’an yang memerintahkan untuk berpuasa sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjelaskan keutamaan-keutamaan puasa tersebut.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)
Ini menunjukkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa orang yang berpuasa adalah salah satu sifat yang dijanjikan oleh Allah untuk mendapatkan ampunan dan pahala yang besar.
1. Puasa sebagai benteng dari api neraka
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengkhususkan puasa dengan satu pintu dari pintu-pintu surga. Artinya orang yang ahli puasa akan memasuki pintu tersebut di hari kiamat.
Dan bahwasanya puasa memutuskan nafsu-nafsu dari syahwatnya, menahan dari hal-hal kebiasaannya, maka akhirnya jiwa tersebut menjadi tenang, dan karunia yang agung ini dijelaskan dengan rinci oleh hadis-hadis yang shahih.
Puasa menjaga dari syahwat yang diharamkan dan menjaga syahwat tersebut agar tetap terkontrol sehingga tidak melakukan dosa dengan syahwat tersebut.
Allah telah menjadikan puasa sebagai pengebiri atas syahwat tersebut. Karena dia menahan kekuatan anggota-anggota tubuh untuk melancarkannya dan menenangkan setiap anggota tubuh darinya. Maka sungguh telah terbukti bahwasanya berpuasa memiliki pengaruh yang sangat luar biasa untuk menjaga anggota-anggota lahiriyah dan kekuatan-kekuatan batiniyah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sanggup untuk menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena sesungguhnya menikah menjaga pendangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum sanggup, maka hendaknya dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa untuknya sebagai benteng.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam ceramahnya di kanal muslim jaringan Rodja, Ustadz Ahmad Zainuddin Lc, menjelaskan puasa ada dua macam, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib adalah puasa yang diperintahkan oleh syariat dengan perintah yang keras , diancam dengan siksa bagi siapa yang meninggalkannya dengan sengaja.
Adapun puasa sunnah adalah puasa yang disyariatkan oleh syariat Islam tetapi tidak diperintahkan dengan keras, tapi hanya sebatas anjuran, tidak diancam siksa bagi siapa yang meninggalkannya dengan sengaja.
Terdapat ayat-ayat yang tegas di dalam Al-Qur’an yang memerintahkan untuk berpuasa sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjelaskan keutamaan-keutamaan puasa tersebut.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)
Ini menunjukkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa orang yang berpuasa adalah salah satu sifat yang dijanjikan oleh Allah untuk mendapatkan ampunan dan pahala yang besar.
1. Puasa sebagai benteng dari api neraka
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengkhususkan puasa dengan satu pintu dari pintu-pintu surga. Artinya orang yang ahli puasa akan memasuki pintu tersebut di hari kiamat.
Dan bahwasanya puasa memutuskan nafsu-nafsu dari syahwatnya, menahan dari hal-hal kebiasaannya, maka akhirnya jiwa tersebut menjadi tenang, dan karunia yang agung ini dijelaskan dengan rinci oleh hadis-hadis yang shahih.
Puasa menjaga dari syahwat yang diharamkan dan menjaga syahwat tersebut agar tetap terkontrol sehingga tidak melakukan dosa dengan syahwat tersebut.
Allah telah menjadikan puasa sebagai pengebiri atas syahwat tersebut. Karena dia menahan kekuatan anggota-anggota tubuh untuk melancarkannya dan menenangkan setiap anggota tubuh darinya. Maka sungguh telah terbukti bahwasanya berpuasa memiliki pengaruh yang sangat luar biasa untuk menjaga anggota-anggota lahiriyah dan kekuatan-kekuatan batiniyah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sanggup untuk menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena sesungguhnya menikah menjaga pendangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum sanggup, maka hendaknya dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa untuknya sebagai benteng.” (HR. Bukhari dan Muslim)