Dahsyatnya Kiamat (2): Manusia Dikumpulkan dalam Keadaan Telanjang Bulat

Selasa, 23 Maret 2021 - 20:38 WIB
loading...
Dahsyatnya Kiamat (2): Manusia Dikumpulkan dalam Keadaan Telanjang Bulat
Kengerian di Hari Kiamat digambarkan oleh Imam Abu Laits As-Samarqandi. Semua manusia panik dan menangis mencari pertolongan. Foto ilustrasi/Ist
A A A
Ketika hari Kiamat terjadi manusia akan dikeluarkan dari kuburnya dalam keadaan telanjang bulat. Masing-masing akan sibuk mencari pertolongan karena beratnya hari tersebut.

Ulama besar ahli fiqih abad ke-4 Hijriyah kelahiran Uzbekistan, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menerangkan keadaan Hari Kiamat yang mengerikan dalam Kitabnya Tanbihul Ghafilin.



Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan: "Maka keluarlah mereka dari kubur mereka dalam keadaan telanjang bulat, menuju kepada Rabb mereka, kemudian berhenti di suatu tempat selama 70 tahun. Allah membiarkan mereka, tidak melihat atau memutuskan keadaan mereka. Mereka menangis sampai habis air mata, dan mengeluarkan darah dan peluh sehingga membanjiri mulut mereka."

"Kemudian mereka dipanggil ke Padang Mahsyar dan mereka bergegas menuju panggilan itu. Ketika semua makhluk, jin, manusia dan lain-lainnya berkumpul, tiba-tiba terdengar suara yang keras dari langit, maka terbukalah langit dunia dan turunlah para Malaikat sepenuh penduduk bumi. Mereka langsung berbaris lalu bertanya: "Apakah ada di antara kamu yang membawa perintah Tuhan untuk hisab?" Dijawab: "Tidak ada." Kemudian turun ahli langit kedua dan berbaris pula, kemudian turun penduduk langit ketiga, dan seterusnya sampai langit ketujuh, masing-masing berlipat dari yang sebelumnya dan semua Malaikat itu melindungi penduduk bumi."

Imam Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah berkata: "Sesungguhnya Allah menyuruh langit dunia, maka terbelah dan mengeluarkan semua Malaikat yang ada di dalamnya, maka turun semuanya dan mengepung bumi dengan apa yang ada di bumi. Kemudian langit kedua dengan isinya, kemudian yang ketiga dengan isinya, kemudian keempat dengan isinya. Kemudian kelima dengan isinya, lalu keenam dengan isinya hingga tujuh barisan Malaikat, setengahnya dikepung oleh setangahnya. Sehingga mereka mendapati tujuh berisan Malaikat.

Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda: Allah telah berfirman: "Hai para jin dan manusia, aku nasihatkan kepadamu, sesungguhnya yang tercatat dalam lembaran hanya amalmu sendiri, kerana itu siapa yang mendapatkan di dalamnya kebaikan, hendaklah mengucapkan : "Alhamdulillah dan siapa yang mendapat lain dari itu, maka jangan menyalahkan yang lain kecuali dirinya sendiri. Kemudian Allah menyuruh jahannam, maka keluar daripadanya binatang yang panjang mengkilat gelap lalu berkata-kata."

Maka Allah berfirman yang artinya: "Aku telah berpesan kepadamu: Jangan menyembah setan, sesungguhnya ia musuhmu yang nyata-nyata. Dan sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan ia telah menyesatkan ummat-ummat yang banyak dari kamu. Apakah kamu tidak berakal (berfikir) dan menyedarinya. Inilah neraka jahannam yang telah diancamkan (Peringatan) kepadamu. Masuklah kamu kini, oleh sebab kekafiranmu."

Maka saat itu tiap-tiap ummat bertekuk lutut sebagaimana firman Allah: "Di sini kamu melihat tiap-tiap ummat (orang) bertekuk lutut, tiap ummat dipanggil untuk menerima suratan amalnya." Lalu Allah memutuskan pada semua makhluk-Nya. Dan antara binatang-binatang buas atau ternak, sehingga kambing-kambing yang tidak bertanduk diberi hak membalas kambing yang bertanduk, kemudian diperintahkan menjadi tanah semua binatang-binatang itu. Dan disaat itu orang kafir berkata: "Aduh sekiranya aku menjadi tanah." Kemudian Allah memutuskan antara semua hambaNya.

Nafi' dari Ibn Umar radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Manusia akan dibangkitkan kembali kepada Tuhan pada hari Kiamat, sebagaimana keadaan mereka ketika dilahirkan dari perut ibunya telanjang bulat. Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Laki perempuan berkumpul ya Rasullullah? Jawab Nabi: "Ya."

Sayyidah Aisyah berkata: "Alangkah malunya, kemaluanku dapat dilihat setengah pada setengahnya." Nabi صلى الله عليه وسلم sambil menyentuh bahu Aisyah bersabda: "Hai putri dari putera Abu Quhafah, kesibukan orang-orang pada saat itu tidak memungkinkan akan melihat itu. Orang-orang pada mengarahkan pandangan ke langit, berdiri selama empat puluh tahun tidak makan, tidak minum. Ada yang berpeluh sampai tumit, sampai betis, sampai perut dan ada sampai mulut karena lamanya berhenti, kemudian berdiri para Malaikat mengelilingi 'Arsy, lalu Allah menyuruh menyerukan nama Fulan bin Fulan, maka semua yang hadir melihat-lihat orangnya, lalu keluar orang itu untuk menghadapi Tuhan Rabbul A’alamin.

Dan bila telah melihat Rabbul 'Aalamin dipanggil orang-orang yang pernah dianiaya oleh orang itu untuk diberikan dari kebaikannya kepada orang-orang yang teraniaya itu. Karena saat itu tidak ada pembayaran dengan mas, perak (dinar, dirham), maka orang-orang selalu menagih sehingga habis kebaikannya, maka diambilkan dari dosa-dosa orang-orang yang dianiaya itu untuk dipikulkan kepadanya, kemudian jika selesai semua maka diperintahkan:

"Kembali ke tempatmu di dalam neraka hawiyah (jahannam) karena pada hari ini tidak ada (penganiyaan), sesungguhnya Allah amat segera perhitungan-Nya. Maka pada saat itu tidak ada seorang Malaikat yang Muqarrab atau Nabi-Rasul melainkan merasa bahwa tidak akan selamat, kecuali jika mendapat perlindungan Allah."

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)

"Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari Kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan." (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi)

Ikrimah berkata: "Seorang ayah akan memegang anaknya pada hari Kiamat dan berkata: 'Saya ayahmu ketika didunia.' Maka anak itu memuji kebaikannya lalu ayah itu berkata: "Hai anak, kini saya berhajat kepada kebaikanmu yang sekecil dzarrah, kalau-kalau saya dapat selamat dengan itu dari apa yang kau lihat ini."

Jawab anaknya: "Saya juga takut dari apa yang kau takutkan itu karena itu tidak dapat memberikan kepadamu sedikitpun." Lalu pergi kepada istrinya dan berkata kepadanya: "Saya dahulu suamimu di dunia." Maka dipuji oleh istrinya, lalu berkata: 'Saya ini minta kepadamu satu kebaikan, kalau-kalau saya boleh selamat dari apa yang kau lihat ini." Jawab istrinya: "Saya juga takut dari itu terhadap diriku seperti engkau."

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi: "Dan orang keberatan pikulannya itu jika memanggil orang lain untuk memikulkan sebagian tidak akan dipikulkan sedikitpun, meskipun yang dipanggil itu kerabat yang dekat."

Ibnu Mas'ud berkata Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda yang berbunyi: "Orang kafir akan tenggelam dalam peluhnya karena lamanya hari itu sehingga ia berdoa: "Ya Tuhan, kasihanilah aku meskipun masuk ke dalam neraka."

(Bersambung)!

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0286 seconds (0.1#10.140)