3 Pesan Habib Quraisy Menyikapi Kematian
loading...
A
A
A
Hadis ini bukan menjelaskan bahwa doa orang hidup tidak sampai kepada orang yang telah mati. Hadis ini menegaskan bahwa kematian akan menghentikan gerakan amal seseorang kecuali tiga hal. Artinya, sekalipun orangnya sudah meninggal dunia, namun karyanya tetap bernilai.
Hadis ini mengajarkan agar selama masih hidup harus melakukan amal saleh yang permanen, manfaat di dunia dan akhirat, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang manfaat dan anak soleh yang mendoakannya.
3. Membawa Bekal dalam Safar
Kematian bukan akhir perjalanan, tetapi kematian adalah awal perjalanan menuju perjalanan akhirat. Perjalanan masih panjang dan harus bawa bekal yang banyak. Allah Ta’ala memerintahkan agar setiap muslim mengejar akhirat dengan tidak melupakan dunia.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. al-Qashas: 77).
"Semoga kita bisa mengambil hikmah dan iktibar dari wafatnya para ulama, wali-wali Allah dan orang-orang sholeh. Terkhusus saudara tercinta kami, Al-Habib Abdillah Bin Gasim Baharun. Kepergian mereka merupakan duka bagi umat Islam. Semoga Allah Ta'ala memuliakan para ulama dan mengangkat mereka ke tempat terpuji, Al-Faatihah," kata Habib Quraisy.
Hadis ini mengajarkan agar selama masih hidup harus melakukan amal saleh yang permanen, manfaat di dunia dan akhirat, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang manfaat dan anak soleh yang mendoakannya.
3. Membawa Bekal dalam Safar
Kematian bukan akhir perjalanan, tetapi kematian adalah awal perjalanan menuju perjalanan akhirat. Perjalanan masih panjang dan harus bawa bekal yang banyak. Allah Ta’ala memerintahkan agar setiap muslim mengejar akhirat dengan tidak melupakan dunia.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. al-Qashas: 77).
"Semoga kita bisa mengambil hikmah dan iktibar dari wafatnya para ulama, wali-wali Allah dan orang-orang sholeh. Terkhusus saudara tercinta kami, Al-Habib Abdillah Bin Gasim Baharun. Kepergian mereka merupakan duka bagi umat Islam. Semoga Allah Ta'ala memuliakan para ulama dan mengangkat mereka ke tempat terpuji, Al-Faatihah," kata Habib Quraisy.
(rhs)