4 Amalan yang Menjadi Jalan Menuju Surga Menurut Imam Ahmad
loading...
A
A
A
Muslimah, ketika ada orang yang bertanya kepada kita, bagaimana jalan untuk menggapai surga , tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad ini :
أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا الليل وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
"Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, sholatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai".
Pertama, orang yang menebarkan salam, perdamaian dan kasih sayang.
Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun mengandung arti menebarkan perdamaian , kasih sayang dan kerukunan terhadap sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama Muslim.
Hadis tersebut memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak diperkenankan bagi seorang Muslim untuk membenci dan menghujat sesama Muslim, menyebarkan permusuhan, menebarkan ujaran kebencian dan memutuskan tali persaudaraan.
Kedua, memberikan makanan.
Selain kita diwajibkan untuk mengeluarkan nafkah untuk keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta, Nabi menganjurkan kepada kita untuk bersedekah, terutama bagi orang-orang yang membutuhkan.
Sebagaimana riwayat Imam Tirmidzi dalam sunan Tirmidzi disebutkan:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ
“Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.”
Sikap dermawan tumbuh dari penghayatan seseorang tentang iman dan tauhid kepada Allah Ta'ala. Sehingga muncul sikap tawakkal dan berserah diri kepada Allah, secara otomatis muncul sikap percaya bahwa Allah adalah pemberi rezeki.
Seorang dermawan yakin bahwa orang berbuat baik dengan menyedekahkan sebagian hartanya, Allah pasti akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan.
Ketiga, menjalin silaturrahim dan persaudaraan, walaupun hanya dengan ucapan salam.
Dalam sebuah riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain, dengan sanad yang shahih Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ حَاسَبَهُ اللَّهُ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ قَالُوا: لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: تُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ، وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ» قَالَ: فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ، فَمَا لِي يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَنْ تُحَاسَبَ حِسَابًا يَسِيرًا وَيُدْخِلَكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ
أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا الليل وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
"Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, sholatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai".
Baca Juga
Pertama, orang yang menebarkan salam, perdamaian dan kasih sayang.
Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun mengandung arti menebarkan perdamaian , kasih sayang dan kerukunan terhadap sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama Muslim.
Hadis tersebut memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak diperkenankan bagi seorang Muslim untuk membenci dan menghujat sesama Muslim, menyebarkan permusuhan, menebarkan ujaran kebencian dan memutuskan tali persaudaraan.
Kedua, memberikan makanan.
Selain kita diwajibkan untuk mengeluarkan nafkah untuk keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta, Nabi menganjurkan kepada kita untuk bersedekah, terutama bagi orang-orang yang membutuhkan.
Sebagaimana riwayat Imam Tirmidzi dalam sunan Tirmidzi disebutkan:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ
“Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.”
Sikap dermawan tumbuh dari penghayatan seseorang tentang iman dan tauhid kepada Allah Ta'ala. Sehingga muncul sikap tawakkal dan berserah diri kepada Allah, secara otomatis muncul sikap percaya bahwa Allah adalah pemberi rezeki.
Seorang dermawan yakin bahwa orang berbuat baik dengan menyedekahkan sebagian hartanya, Allah pasti akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan.
Ketiga, menjalin silaturrahim dan persaudaraan, walaupun hanya dengan ucapan salam.
Dalam sebuah riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain, dengan sanad yang shahih Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ حَاسَبَهُ اللَّهُ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ قَالُوا: لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: تُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ، وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ» قَالَ: فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ، فَمَا لِي يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَنْ تُحَاسَبَ حِسَابًا يَسِيرًا وَيُدْخِلَكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ