5 Perkara yang Dapat Merusak Amalan Puasa Ramadhan
loading...
A
A
A
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
"Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui." (QS. At-Taubah: 11)
Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
"Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim No. 82)
5. Terburu-buruSaat Sholat
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sebaik-baik sholat adalah yang lama berdirinya." (HR. Muslim No 756)
Dari Abu Hurairah, beliau berkata: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang sholat mukhtashiron.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ibnu Hajar rahimahullah membawakan hadits di atas dalam kitab beliau Bulughul Maram, Bab "Dorongan agar khusyu dalam shalat." Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah sholat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma'ninah ketika membaca surat, ruku' dan sujud. (Kitab Bulughul Maram, 49:3, Asy-Syamilah)
Semoga Allah menerima setiap amalan kita di bulan Ramadhan dan dijauhkan dari kesia-siaan dalam beramal.
"Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui." (QS. At-Taubah: 11)
Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
"Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim No. 82)
5. Terburu-buruSaat Sholat
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sebaik-baik sholat adalah yang lama berdirinya." (HR. Muslim No 756)
Dari Abu Hurairah, beliau berkata: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang sholat mukhtashiron.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ibnu Hajar rahimahullah membawakan hadits di atas dalam kitab beliau Bulughul Maram, Bab "Dorongan agar khusyu dalam shalat." Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah sholat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma'ninah ketika membaca surat, ruku' dan sujud. (Kitab Bulughul Maram, 49:3, Asy-Syamilah)
Semoga Allah menerima setiap amalan kita di bulan Ramadhan dan dijauhkan dari kesia-siaan dalam beramal.
(rhs)