Meriahkan Ramadhan, ACT Garap Web Series Atap Padang Mahsyar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat bulan Ramadhan 1442 Hijriah/2021 Masehi lahir serial website bernuansa rohani, Atap Padang Mahsyar . Serial website ini membawa pesan keutamaan bersedekah baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Atap Padang Mahsyar menceritakan Musala Baiturrahman yang atapnya rapuh dan bocor, namun safnya selalu terisi.
Baca juga: 5 Manfaat Sedekah, Salah Satunya Dinaungi di Padang Mahsyar
Serial website itu disutradarai M Dedy Vansophi. "Saya merasa cerita ini titipan dari langit supaya divisualisasi. Membawa manfaat dan pandangan baru terhadap agama," ujar Dedy dalam keterangannya, Minggu (25/4/2021). Atap Padang Mahsyar diangkat dari kisah nyata.
Dia mengatakan, Atap Padang Mahsyar menceritakan Musala Baiturrahman dan aktivitas warga yang ada di sekitar tempat ibadah tersebut. "Kerinduan terhadap musala saya dulu di kampung namanya Baiturrahman. Itu musala buruk rupa, tetapi segala macam manusia itu ada. Menjadi rumah kedua bagi setiap orang," katanya.
Suatu hari sebagian atapnya roboh. Jamaah yang ingin memperbaiki terkendala dengan pendapatan mereka yang pas-pasan. Jamaah musala yang punya kebiasaan mendengar ceramah radio bersama-sama saat itu mendengar ceramah dengan topik Padang Mahsyar.
Mereka yang mendengar ceramah tersebut menjadi cemas dan takut karena memikirkan amalnya yang kurang.
Kyai Bukhori sebagai orang yang dituakan mengajak jamaah untuk bersedekah membangun kembali atap musala yang roboh. Sebagai penenun sarung, kyai akan menenun lebih banyak dan upahnya yang didapat akan disisihkan untuk membangun atap musala.
Jamaah yang lain pun mengikuti cara kyai, meski profesi mereka berbeda-beda. "Musala ini pada akhirnya ambruk, karena saking jeleknya. Selalu ada orang yang butuh," ucapnya.
Atap Padang Mahsyar merupakan serial web yang diproduksi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Serial ini tayang hanya di YouTube dan Facebook resmi ACT mulai Jumat 23 April 2021 pukul 17.30 WIB.
Baca juga: 4 Pertanyaan di Padang Mahsyar, Mari Siapkan Bekal
Presiden ACT Ibnu Hajar mengatakan, film ini dirilis bertepatan pada hari ulang tahun ACT ke-16 pada Rabu 21 April 2021. Film ini mengingatkan kepada umat beragama Islam untuk menjadikan masjid sebagai pusat peradaban.
"Semoga bisa menginspirasi bagi semua. Kenapa penting? Karena masjid/musala bukan hanya tempat orang sujud, tetapi tempat melayani saudara yang sedang membutuhkan," ujarnya.
Film itu juga membawa pesan untuk mengingatkan umat beragama Islam soal Padang Mahsyar. "Ada saat di mana akan kembali ke Padang Mahsyar. Bagi seorang berdosa ketakutan luar biasa. Bagi orang beriman kerinduan luar biasa. Ini Atap Padang Mahsyar. Andai di Padang Mahsyar ada atap tentu setiap kita ingin hadir untuk berteduh di sana," kata Ibnu.
Atap Padang Mahsyar menceritakan Musala Baiturrahman yang atapnya rapuh dan bocor, namun safnya selalu terisi.
Baca juga: 5 Manfaat Sedekah, Salah Satunya Dinaungi di Padang Mahsyar
Serial website itu disutradarai M Dedy Vansophi. "Saya merasa cerita ini titipan dari langit supaya divisualisasi. Membawa manfaat dan pandangan baru terhadap agama," ujar Dedy dalam keterangannya, Minggu (25/4/2021). Atap Padang Mahsyar diangkat dari kisah nyata.
Dia mengatakan, Atap Padang Mahsyar menceritakan Musala Baiturrahman dan aktivitas warga yang ada di sekitar tempat ibadah tersebut. "Kerinduan terhadap musala saya dulu di kampung namanya Baiturrahman. Itu musala buruk rupa, tetapi segala macam manusia itu ada. Menjadi rumah kedua bagi setiap orang," katanya.
Suatu hari sebagian atapnya roboh. Jamaah yang ingin memperbaiki terkendala dengan pendapatan mereka yang pas-pasan. Jamaah musala yang punya kebiasaan mendengar ceramah radio bersama-sama saat itu mendengar ceramah dengan topik Padang Mahsyar.
Mereka yang mendengar ceramah tersebut menjadi cemas dan takut karena memikirkan amalnya yang kurang.
Kyai Bukhori sebagai orang yang dituakan mengajak jamaah untuk bersedekah membangun kembali atap musala yang roboh. Sebagai penenun sarung, kyai akan menenun lebih banyak dan upahnya yang didapat akan disisihkan untuk membangun atap musala.
Jamaah yang lain pun mengikuti cara kyai, meski profesi mereka berbeda-beda. "Musala ini pada akhirnya ambruk, karena saking jeleknya. Selalu ada orang yang butuh," ucapnya.
Atap Padang Mahsyar merupakan serial web yang diproduksi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Serial ini tayang hanya di YouTube dan Facebook resmi ACT mulai Jumat 23 April 2021 pukul 17.30 WIB.
Baca juga: 4 Pertanyaan di Padang Mahsyar, Mari Siapkan Bekal
Presiden ACT Ibnu Hajar mengatakan, film ini dirilis bertepatan pada hari ulang tahun ACT ke-16 pada Rabu 21 April 2021. Film ini mengingatkan kepada umat beragama Islam untuk menjadikan masjid sebagai pusat peradaban.
"Semoga bisa menginspirasi bagi semua. Kenapa penting? Karena masjid/musala bukan hanya tempat orang sujud, tetapi tempat melayani saudara yang sedang membutuhkan," ujarnya.
Film itu juga membawa pesan untuk mengingatkan umat beragama Islam soal Padang Mahsyar. "Ada saat di mana akan kembali ke Padang Mahsyar. Bagi seorang berdosa ketakutan luar biasa. Bagi orang beriman kerinduan luar biasa. Ini Atap Padang Mahsyar. Andai di Padang Mahsyar ada atap tentu setiap kita ingin hadir untuk berteduh di sana," kata Ibnu.
(jon)