Semua Anak Terlahir Cerdas dan Qurrota a’yun Orang Tua

Kamis, 03 Juni 2021 - 07:40 WIB
loading...
A A A
Jika anak engkau memiliki kemampuan luar biasa untuk menceritakan dan mengarang cerita dari imajinasinya, itu mungkin merupakan tanda kejeniusannya.



5. Membongkar dan memasang barang

Kemampuan anak untuk memecahkan dan membongkar mainannya dan kemudian memasangnya kembali menunjukkan IQ tinggi dan menunjukkan keinginan kuatnya untuk berinovasi.

6. Anak fasih berbicara

Anak fasih berbicara dengan orang dewasa tentang topik yang berbeda, yang menunjukkan kedewasaan awal dan kesadarannya akan peristiwa terkini.

7. Keterampilan membaca sejak dini

Jika anak engkau mampu mengeja membaca pada usia empat tahun, maka itu adalah bukti kecerdasan yang luar biasa; Sebagian besar anak tidak mampu menguasai prestasi ini sebelum usia enam atau tujuh tahun, yang menunjukkan bahwa ia cepat belajar dan kecerdasannya tinggi.



8. Memiliki banyak bakat

Seperti menunjukkan kecerdikannya yang luar biasa dalam menangani tugas-tugas sulit atau kecintaannya menggambar dan kemahirannya dalam penggunaan macam-macam warna.

Kelak, ketika telah tumbuh dewasa dan menjadi orang beriman, anak yang bisa mengangkat derajat orang tuanya di sisi Allah Ta'ala.

Rasulullah bersabda mengenai seseorang yang derajatnya ditinggikan di surga, Abu Hurairah radhiyallahu'anhu. terheran-heran dan bertanya bisakah ia juga memperoleh derajat yang tinggi seperti itu di surga? Dan bagaimana caranya? Nabi pun menjawab: "Disebabkan permohonan ampun dari anakmu kepada Allah untukmu."

Selain cerdas, kualitas anak ditentukan kesalehannya. Anak yang saleh dan salehah serta mampu bermanfaat bagi sekelilingnya adalah hal yang tak luput ditekankan Islam.



Rasulullah bersabda bahwa mukmin yang kuat (berkualitas) lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.

حفظه الله عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ:
قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

'Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan." (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah).



Wallahu A’lam
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3876 seconds (0.1#10.140)