Doa Mandi Haid Wanita, Manfaat dan Tata Caranya
loading...
A
A
A
3. Sebagai bentuk untuk mengingat kebesaran Allah berupa sunnatullah haid
Sebagai bentuk untuk mengingat kebesaran Allah, karena dengan doa tersebut kita bisa mengingat bahwa dalam hidup terdapat hukum Allah berupa siklus haid bagi wanita yang ternyata memiliki keluarbiasaan sistem. Dampak jika tidak haid bisa kita gambarkan bukan hanya pada kesehatan, melainkan pada keturunan, dan nasib masyarakat di masa selanjutnya.
Tata Cara Mandi Haid
Mengenai tata cara mandi haid, dijelaskan melalui hadist yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepada istrinya Aisyah radhiyallahu'anha. Aisyah berkata,
" Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila mandi janabat (mandi besar), memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu membasuh kemaluannya dengan tangan kiri, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, lalu menggosok-gosok kulit kepalanya hingga basah, kemudia mengucurkan air tiga kali pada kepalanya, lalu ke seluruh tubuhnya” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadis tersebut, maka bisa didapatkan bahwa proses-tahapan untuk mandi wajib setelah haidh adalah sebagai berikut :
1. Membasuh kedua tangan
2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
3. Berwudhu sebagaimana cara berwudhu yang benar dalam islam
4. Membasuh kepala atau berkeramas
5. Membasuh seluruh badan
6. Bagi para wanita yang berambut panjang dengan ikal/lebat Rasulullah memberikan keringanan, untuk mengikat rambutnya, lalu mengucurkan air di atas kepalanya tiga kali.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim berikut, “Kata Ummi Salam radhiyallahu'anha, “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, "Ya Rasulullah, saya wanita berambut panjang dan lebat, apakah saya harus membuka ikatan rambut saya? Nabi SAW menjawab, tidak perlu, cucurkan tiga gayung air di bagian atas kepalamu, itu sudha cukup”
Meskipun mandi haid telah dilakukan, namun jika darah haid ternyata tanpa disadari masih keluar, maka batallah mandi haid tersebut, dan tentunya wanita perlu berniat lagi untuk mandi haid, dan melaksanakan kembali mandi besar atau mandi wajib, walaupun sebelumnya sudah dilakukan. Hal ini dikarenakan darah yang keluar masih ada dan tetap saja mengotori.
Wallahu A'lam
Sebagai bentuk untuk mengingat kebesaran Allah, karena dengan doa tersebut kita bisa mengingat bahwa dalam hidup terdapat hukum Allah berupa siklus haid bagi wanita yang ternyata memiliki keluarbiasaan sistem. Dampak jika tidak haid bisa kita gambarkan bukan hanya pada kesehatan, melainkan pada keturunan, dan nasib masyarakat di masa selanjutnya.
Tata Cara Mandi Haid
Mengenai tata cara mandi haid, dijelaskan melalui hadist yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepada istrinya Aisyah radhiyallahu'anha. Aisyah berkata,
" Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila mandi janabat (mandi besar), memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu membasuh kemaluannya dengan tangan kiri, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, lalu menggosok-gosok kulit kepalanya hingga basah, kemudia mengucurkan air tiga kali pada kepalanya, lalu ke seluruh tubuhnya” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadis tersebut, maka bisa didapatkan bahwa proses-tahapan untuk mandi wajib setelah haidh adalah sebagai berikut :
1. Membasuh kedua tangan
2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
3. Berwudhu sebagaimana cara berwudhu yang benar dalam islam
4. Membasuh kepala atau berkeramas
5. Membasuh seluruh badan
6. Bagi para wanita yang berambut panjang dengan ikal/lebat Rasulullah memberikan keringanan, untuk mengikat rambutnya, lalu mengucurkan air di atas kepalanya tiga kali.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim berikut, “Kata Ummi Salam radhiyallahu'anha, “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, "Ya Rasulullah, saya wanita berambut panjang dan lebat, apakah saya harus membuka ikatan rambut saya? Nabi SAW menjawab, tidak perlu, cucurkan tiga gayung air di bagian atas kepalamu, itu sudha cukup”
Meskipun mandi haid telah dilakukan, namun jika darah haid ternyata tanpa disadari masih keluar, maka batallah mandi haid tersebut, dan tentunya wanita perlu berniat lagi untuk mandi haid, dan melaksanakan kembali mandi besar atau mandi wajib, walaupun sebelumnya sudah dilakukan. Hal ini dikarenakan darah yang keluar masih ada dan tetap saja mengotori.
Wallahu A'lam
(wid)