Masuk Surga Sambil Tertawa
loading...
A
A
A
Ternyata, setiap muslim dapat masuk surga sambil tertawa. Kok bisa? Bagaimana amalannya sehingga bisa masuk surga dengan cara seperti itu? Dan pasti banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya di benak kita.
Ustadz Aris Munandar MPI, pimpinan Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an, Bantul Yogyakarta mengisahkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu'anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الذين أَلْسِنَتُهُمْ رَطْبَةٌ بِذِكْرِ اللَّهِ
يَدْخُلُ أحدهم الجنة وهو يَضْحَكُ
“Orang yang lidahnya basah dengan zikir mengingat Allah akan masuk surga sambil tertawa.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad)
Jadi, menurut Ustadz Aris Munandar, dengan zikir mengingat Allah, ini adalah amal yang mengantarkan ke surga, bahkan masuk surga sambil tertawa gembira. Lidah itu “basah” dengan dzikir manakala kita adalah orang yang rajin berzikir.
“Tolak ukur rajin berzikir adalah orang yang selalu membaca bacaan dzikir atau doa yang dituntunkan dari bangun tidur sampai tidur lagi,”ungkapnya dikutip dari laman facebooknya.
Orang yang rajin berzikir itu semestinya bibirnya kering karena berdzikir. Meski demikian bibir semisal ini hakekatnya adalah bibir yang basah.
Perintah Berzikir
Dari hadis di atas, kita ketahui orang yang rajin berzikir maka ia akan masuk surga dengan tertawa. Zikir sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama . Zikir bermakna mengingat Allah SWT dalam segala hal dan kondisi.
Dalam Al Qur'an, banyak perintah Allah SWT untuk berzikir. Selain itu, zikir juga mempunyai banyak keutamaan. Di antara ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kita berzikir, antara lain:
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152).
Allah Ta'ala juga berfirman,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab : 41).
Juga firman Allah Ta'ala:
وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan (cara) tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf : 205).
Dan Allah berfirman,
“.....Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab) : 35).
Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/ etika berzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berzikir setinggi-tingginya. Tetapi, rupanya masih dipandang belum cukup jelas oleh sebagian orang. Buktinya masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”
Tentang keutamaan zikir ini, Ibnu Al Qayyim mengungkapkan banyak sekali keutamaan dari berzikir ini. Lima di antaranya, keutamaan dari berdzikir itu adalah sebagai berikut:
1. Zikir dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kegundahan dari hati.
Zikir dapat menghadirkan kesenangan, kegembiraan, kekuatan, dan kehidupan ke dalam hati. Ibnu Al Qayyim berkata, “Zikir bagi hati seperti air bagi ikan. Anda dapat bayangkan, bagaimana kondisi ikan itu bila tanpa air”.
2. Zikir dapat mendekatkan diri kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya.
Zikir dapat mendorong hati orang beriman untuk selalu kembali kepada-Nya dalam segala situasi dan kondisi.
3. Zikir dapat menjadi penyebab bagi Allah untuk selalu mengingat setiap hamba-Nya yang berdzikir kepada-Nya (QS al-Baqarah : 152).
Rasulullah Shallallahau alaihi wa sallam meriwayatkan firman Allah berikut,
“Barang siapa mengingat-Ku dalam dirinya, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam diri-Ku. Dan, barang siapa mengingat-Ku dalam suatu kumpulan, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam suatu kumpulan yang lebih baik dari kumpulannya”.
4. Zikir itu ibarat makanan bergizi bagi hati dan ruh.
Coba kita bayangkan, badan dapat saja “merana” bila tanpa makanan bergizi. Demikian pula hati dan ruh. Ibnu Al Qayyim berkata, “Suatu ketika saya mendatangi Syekh Islam Ibnu Taimiyah saat beliau sedang shalat Subuh. Setelah selesai shalat, beliau lanjutkan dengan zikir hingga menjelang tengah hari. Lalu, beliau menoleh ke arahku, ‘Inilah makan siangku. Kalau aku tidak makan siang, (tentu) energiku akan habis”.
5. Zikir itu dapat menghadirkan ampunan dari kesalahan dan dosa.
Baca juga: Viral Kerumunan Usai Jokowi Tinjau Vaksinasi di Tanjung Priok, Ini Penjelasan Istana
Wallahu A'lam
Ustadz Aris Munandar MPI, pimpinan Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an, Bantul Yogyakarta mengisahkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu'anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الذين أَلْسِنَتُهُمْ رَطْبَةٌ بِذِكْرِ اللَّهِ
يَدْخُلُ أحدهم الجنة وهو يَضْحَكُ
“Orang yang lidahnya basah dengan zikir mengingat Allah akan masuk surga sambil tertawa.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad)
Baca Juga
Jadi, menurut Ustadz Aris Munandar, dengan zikir mengingat Allah, ini adalah amal yang mengantarkan ke surga, bahkan masuk surga sambil tertawa gembira. Lidah itu “basah” dengan dzikir manakala kita adalah orang yang rajin berzikir.
“Tolak ukur rajin berzikir adalah orang yang selalu membaca bacaan dzikir atau doa yang dituntunkan dari bangun tidur sampai tidur lagi,”ungkapnya dikutip dari laman facebooknya.
Orang yang rajin berzikir itu semestinya bibirnya kering karena berdzikir. Meski demikian bibir semisal ini hakekatnya adalah bibir yang basah.
Perintah Berzikir
Dari hadis di atas, kita ketahui orang yang rajin berzikir maka ia akan masuk surga dengan tertawa. Zikir sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama . Zikir bermakna mengingat Allah SWT dalam segala hal dan kondisi.
Dalam Al Qur'an, banyak perintah Allah SWT untuk berzikir. Selain itu, zikir juga mempunyai banyak keutamaan. Di antara ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kita berzikir, antara lain:
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152).
Allah Ta'ala juga berfirman,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab : 41).
Juga firman Allah Ta'ala:
وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan (cara) tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf : 205).
Dan Allah berfirman,
“.....Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab) : 35).
Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/ etika berzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berzikir setinggi-tingginya. Tetapi, rupanya masih dipandang belum cukup jelas oleh sebagian orang. Buktinya masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”
Tentang keutamaan zikir ini, Ibnu Al Qayyim mengungkapkan banyak sekali keutamaan dari berzikir ini. Lima di antaranya, keutamaan dari berdzikir itu adalah sebagai berikut:
1. Zikir dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kegundahan dari hati.
Zikir dapat menghadirkan kesenangan, kegembiraan, kekuatan, dan kehidupan ke dalam hati. Ibnu Al Qayyim berkata, “Zikir bagi hati seperti air bagi ikan. Anda dapat bayangkan, bagaimana kondisi ikan itu bila tanpa air”.
2. Zikir dapat mendekatkan diri kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya.
Zikir dapat mendorong hati orang beriman untuk selalu kembali kepada-Nya dalam segala situasi dan kondisi.
3. Zikir dapat menjadi penyebab bagi Allah untuk selalu mengingat setiap hamba-Nya yang berdzikir kepada-Nya (QS al-Baqarah : 152).
Rasulullah Shallallahau alaihi wa sallam meriwayatkan firman Allah berikut,
“Barang siapa mengingat-Ku dalam dirinya, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam diri-Ku. Dan, barang siapa mengingat-Ku dalam suatu kumpulan, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam suatu kumpulan yang lebih baik dari kumpulannya”.
4. Zikir itu ibarat makanan bergizi bagi hati dan ruh.
Coba kita bayangkan, badan dapat saja “merana” bila tanpa makanan bergizi. Demikian pula hati dan ruh. Ibnu Al Qayyim berkata, “Suatu ketika saya mendatangi Syekh Islam Ibnu Taimiyah saat beliau sedang shalat Subuh. Setelah selesai shalat, beliau lanjutkan dengan zikir hingga menjelang tengah hari. Lalu, beliau menoleh ke arahku, ‘Inilah makan siangku. Kalau aku tidak makan siang, (tentu) energiku akan habis”.
5. Zikir itu dapat menghadirkan ampunan dari kesalahan dan dosa.
Baca juga: Viral Kerumunan Usai Jokowi Tinjau Vaksinasi di Tanjung Priok, Ini Penjelasan Istana
Wallahu A'lam
(wid)