9 Keutamaan Berzikir Jahr Secara Beramai-ramai, Yuk Amalkan

Jum'at, 30 Juli 2021 - 15:41 WIB
loading...
9 Keutamaan Berzikir Jahr Secara Beramai-ramai, Yuk Amalkan
Salah satu kegiatan berzikir yang dilakukan secara bermai-ramai. Foto/Ist
A A A
Berzikir Jahr (keras) secara beramai-ramai sering kita temui baik di masjid, majelis taklim, maupun di rumah-rumah. Sebagai diketahui berzikir merupakan bukti ketaatan dan penghambaan kepada Allah.

Zikir berarti ‘mengingat’. Zikir berasal dari ungkapan bahasa Arab yaitu dzakaro (ذَكَرَ - یَذْكُرُ – ذِكْراً) yang artinya mengingat, menyebut, mengenang. Zikir dalam amaliah agama adalah mengingat atau menyebut nama Allah Ta'ala.

Baca Juga: Berzikir dengan Suara Jahr, Bagaimana Hukumnya?

Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk senantiasa memperbanyak berzikir sebagaimana firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

"Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kamu semuanya dengan sebanyak-banyak zikir." (QS Al-Ahzab (33): 41)

Berikut keutamaan zikir jar secara beramai-ramai dijelaskan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam bukunya "77 Tanya-Jawab Seputar Shalat".

1. Dikerumuni Para Malaikat
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari ahli zikir. Apabila para Malaikat itu menemukan sekelompok orang berzikir, maka para Malaikat itu saling memanggil: 'Marilah kamu datang kepada apa yang kamu cari'. Para Malaikat itu menutupi majelis zikir itu dengan sayap-sayap mereka hingga ke langit dunia.

Tuhan mereka bertanya kepada mereka, Allah Maha Mengetahui daripada mereka: "Apa yang dikatakan hamba-hamba-Ku?". Malaikat menjawab: "Mereka bertasbih mensucikan-Mu, bertakbir mengagungkan-Mu, bertahmid memuji-Mu, memuliakan-Mu".

Allah bertanya: "Apakah mereka pernah melihat Aku?". Malaikat menjawab: "Demi Allah, mereka tidak pernah melihat Engkau". Allah berkata: "Bagaimana jika mereka melihat Aku?". Para Malaikat menjawab: "Andai mereka melihat-Mu, tentulah ibadah mereka lebih kuat, pengagungan mereka lebih hebat, tasbih mereka lebih banyak".

Allah berkata: "Apa yang mereka mohon kepada-Ku?". Malaikat menjawab: "Mereka memohon surga-Mu".

Allah berkata: "Apakah mereka pernah melihat surga?". Malaikat menjawab: "Demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya". Allah berkata: "Bagaimana jika mereka melihatnya?". Malaikat menjawab: "Andai mereka pernah melihat surga, pastilah mereka lebih bersemangat untuk mendapatkannya, lebih berusaha mencarinya dan lebih hebat keinginannya".

Allah berkata: "Apa yang mereka mohonkan supaya dijauhkan?". Malaikat menjawab: "Mereka memohon dijauhkan dari neraka". Allah berkata: "Apakah mereka pernah melihat neraka?". Malaikat menjawab: "Demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya".

Allah berkata: "Bagaimana jika mereka pernah melihatnya?”. Malaikat menjawab: "Pastilah mereka lebih kuat melarikan diri dari nereka dan lebih takut". Allah berkata: "Aku persaksikan kepada kamu bahwa Aku telah mengampuni orang-orang yang berzikir itu".

Ada satu malaikat berkata: "Ada satu di antara mereka yang bukan golongan orang berzikir, mereka datang karena ada suatu keperluan saja". Allah berkata: "Mereka adalah teman duduk yang tidak menyusahkan teman duduknya". (HR Al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad bin Hanbal).

2. Mendapat Kedudukan Mulia di Sisi Allah
Dari Jabir, ia berkata: "Rasulullah SAW keluar menemui kami, ia berkata: "Wahai manusia, sesungguhnya Allah memiliki sekelompok pasukan malaikat yang menempati dan berhenti di majlis-majlis zikir di atas bumi, maka nikmatilah taman-taman surga". Para shahabat bertanya: "Di manakah taman-taman surga itu?".

Rasulullah SAW menjawab: "Majlis-majlis zikir. Maka pergilah, bertenanglah dalam zikir kepada Allah dan jadikanlah diri kamu berzikir mengingat Allah. Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaklah ia melihat bagaimana kedudukan Allah bagi dirinya. sesungguhnya Allah menempatkan seorang hamba di sisi-Nya sebagaimana hamba itu menempatkan Allah bagi dirinya". (HR Al-Hakim dalam al-Mustadrak). Hadits ini sanadnya shahih, tapi tidak disebutkan Imam Al-Bukhari dan Muslim dalam kitab mereka.

3. Menikmati Taman Surga
Dari Anas, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu melewati taman surga, maka nikmatilah", para shahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah taman surga itu?". Rasulullah SAW menjawab: "Halaqah-halaqah (lingkaran-lingkaran) majelis zikir". (HR. At-Tirmidzi). Syekh Al-Albani mengomentari hadits ini: Hadits Hasan. (Dalam Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi).

4. Dibanggakan Allah di Hadapan Para Malaikat
Dari Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata: Mu'awiyah pergi ke masjid, ia berkata: "Apa yang membuat kamu duduk?". Mereka menjawab: "Kami duduk berzikir mengingat Allah". Ia bertanya: "Demi Allah, apakah kamu duduk hanya karena itu?". Mereka menjawab: "Demi Allah, hanya itu yang membuat kami duduk". Mu'awiyah berkata: "Aku meminta kamu bersumpah, bukan karena aku menuduh kamu, tidak seorang pun yang kedudukannya seperti aku bagi Rasulullah yang hadits riwayatnya lebih sedikit daripada aku, sesungguhnya Rasulullah SAW keluar menemui halaqah (lingkaran) majelis zikir para shahabatnnya, Rasulullah SAW bertanya: "Apa yang membuat kamu duduk?". Para sahabat menjawab: "Kami duduk berzikir dan memuji Allah karena telah memberikan hidayah Islam dan nikmat yang telah Ia berikan kepada kami". Rasulullah SAW berkata: "Demi Allah, kamu hanya duduk karena itu?". Mereka menjawab: "Demi Allah, kami duduk hanya karena itu". Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku meminta kamu bersumpah, bukan karena aku menuduh kamu, sesungguhnya malaikat Jibril telah datang kepadaku, ia memberitahukan kepadaku bahwa Allah membanggakan kamu kepada para Malaikat”. (HR Imam at-Tirmidzi). Komentar Syekh al-Albani terhadap hadits ini: Hadits Shahih. (Dalam Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi).

5. Mendapat Curahan Rahmat dari Allah
Salman Al-Farisi bersama sekelompok sahabat berzikir, lalu Rasulullah SAW melewati mereka dan beliau datang kepada mereka dan mendekat. Lalu mereka berhenti karena memuliakan Rasulullah. Beliau bertanya: "Apa yang kamu ucapkan? Aku melihat rahmat turun kepada kamu, aku ingin ikut serta dengan kamu". (HR Imam Al-Hakim). Ini hadits shahih, tidak disebutkan Imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab mereka.

6. Disebut-sebut oleh Allah
Dari Abdullah bin az-Zubair, ia berkata: Rasulullah SAW apabila telah salam dari shalat, ia mengucapkan dengan suara yang tinggi. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah berfirman: "Aku menurut prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berzikir mengingat Aku. Jika ia berzikir sendirian, maka Aku menyebutnya di dalam diriku. Jika ia berzikir bersama kelompok orang banyak, maka aku menyebutnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat satu jengkal kepadaku, maka Aku mendekat satu hasta kepdanya. Jika ia mendekat satu hasta, maka Aku mendekat satu lengan kepadanya. Jika ia datang berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari". (HR Al-Bukhari dan Muslim).

7. Dilimpahi Ketenangan dan Rahmat Allah
"Tidaklah sekelompok orang berzikir mengingat Allah, melainkan para Malaikat mengelilingi mereka, mereka diliputi rahmat Allah, turun ketenangan kepada mereka dan mereka dibanggakan Allah kepada para malaikat yang ada di sisi-Nya. (HR Imam at-Tirmidzi).

8. Diampuni Dosa-dosa
Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah SAW bersabda: "Sekelompok orang berkumpul berzikir mengingat Allah, tidak mengharapkan kecuali keagungan Allah, maka ada Malaikat dari langit yang memanggil mereka: "Berdirilah kamu, dosa-dosa kamu telah diganti dengan kebaikan." (HR Imam Ahmad bin Hanbal dalam Kitab al-Musnad)

9. Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
Dari Anas, dari Rasulullah SAW bersabda: "Aku berzikir mengingat Allah bersama orang banyak setelah shalat Shubuh hingga terbit matahari lebih aku sukai daripada terbitnya matahari. Aku berzikir bersama orang banyak setelah shalat Ashar hingga tenggelam matahari lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya." (Imam as-Suyuthi dalam Kitab al-Jami' ash-Shaghir dengan tanda: Hadits Hasan).

Sesungguhnya mengeraskan suara ketika berzikir setelah selesai sholat fardhu sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Ibnu Abbas berkata: "Aku tahu bahwa mereka telah selesai sholat ketika aku mendengarnya (zikir dengan suara jahr)". (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2963 seconds (0.1#10.140)