Keutamaan 10 Ayat Terakhir Surat Ali Imran, Disifati Sebagai Orang Kaya
loading...
A
A
A
Keutamaan 10 ayat terakhir Surat Ali Imran antara lain didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Ibnu ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma- bahwa ia pernah bermalam di rumah Maimunah istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang juga bibi dari jalur ibunya, berkata:
(فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ اللَّيْلُ أَوْ قَبْلَهُ بِقَلِيلٍ أَوْ بَعْدَهُ بِقَلِيلٍ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ، ثُمَّ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ، ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي) .
“Maka Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidur sampai setengah malam, atau menjelang tengah malam atau lewat sedikit, beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bangun, lalu beliau duduk dengan mengusap wajahnya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imran, kemudian beliau berwudhu’ dan menyempurnakannya, lalu beliau salat malam”.
Imam Nawawi berkata: Riwayat di atas menunjukkan akan sunnahnya membaca ayat-ayat di atas setelah bangun tidur.
Dalam riwayat Muslim yang lain, Nabi Muhammad bangun pada akhir malam lalu keluar rumah dan menatap langit kemudian membaca ayat:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS Ali Imran: 190)
Adapun keutamaan membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran, menurut riwayat Imam Darimi seperti pahala qiyamul lail semalam suntuk. Sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut
من قرأ آخر آل عمران في ليلة كتب له قيام ليلة
Artinya: Barang siapa yang membaca akhir surat Ali Imran pada malam hari maka akan dicatat baginya pahala qiyamul lail semalam penuh. (HR Darimi)
Namun sanad hadis tersebut lemah, meski begitu riwayat serupa yang menyebutkan seperti ibadah qayamul lail semalam penuh juga diriwayatkan oleh Imam Thabarani, Ibnu Asakir, Ibnu Sinni, Ibnu ‘Ady, dan al-Khatib. Serta dalam riwayat Imam Ahmad, tapi dengan menyebutkan kesunnahan membaca 100 ayat surat Ali Imran. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut
أنه كان يقرأ عشر آيات من أول سورة آل عمران كل ليلة
“Bahwa beliau telah membaca sepuluh ayat dari awal surat Ali Imran setiap malamnya”. (HR Ahmad)
Meskipun riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan setara qiyamul lail semalam penuh dalam riwayat Ahmad dan Darimi sanadnya lemah. Namun banyaknya perawi yang meriwayatkan dan juga adanya hadis semisal yang shahih dari riwayat Bukhari dan Muslim menunjukkan akan sunnahnya membaca ayat-ayat dalam surat Ali Imran ketika bangun pada pertengahan malam saat hendak melaksanakan qiyamul lail. Ini juga sekaligus menjadi dalil tentang bolehnya membaca Alquran dalam keadaan berhadas kecil.
Dua yang Cemerlang
Surah Ali 'Imran (keluarga Imran) merupakan surah ketiga dalam Kita Suci Al-Qur'an terdiri dari 200 ayat. Surah ini diturunkan di Madinah dan isinya mengandung kisah tentang keluarga Imran dan hukum-hukum syariat Islam.
Surah Ali Imran dan surah Al-Baqarah dijuluki sebagai "Az Zahrawaani" (dua yang cemerlang). Kedua surah ini menjelaskan perkara yang disembunyikan oleh Ahli Kitab seperti kelahiran Nabi Isa 'alaihis salam, kedatangan Nabi Muhammad SAW, perang Uhud dan Badar, penjelasan tentang keimanan, hukum-hukum syariat dan sebagainya.
Dalam Surah Ali Imran ini, Allah Ta'ala menceritakan kisah Maryam putri Imran (ibunda Nabi Isa), penciptaan langit dan bumi, kebesaran Allah serta pokok-pokok keimanan.
(فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ اللَّيْلُ أَوْ قَبْلَهُ بِقَلِيلٍ أَوْ بَعْدَهُ بِقَلِيلٍ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ، ثُمَّ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ، ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي) .
“Maka Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidur sampai setengah malam, atau menjelang tengah malam atau lewat sedikit, beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bangun, lalu beliau duduk dengan mengusap wajahnya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imran, kemudian beliau berwudhu’ dan menyempurnakannya, lalu beliau salat malam”.
Baca Juga
Imam Nawawi berkata: Riwayat di atas menunjukkan akan sunnahnya membaca ayat-ayat di atas setelah bangun tidur.
Dalam riwayat Muslim yang lain, Nabi Muhammad bangun pada akhir malam lalu keluar rumah dan menatap langit kemudian membaca ayat:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS Ali Imran: 190)
Adapun keutamaan membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran, menurut riwayat Imam Darimi seperti pahala qiyamul lail semalam suntuk. Sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut
من قرأ آخر آل عمران في ليلة كتب له قيام ليلة
Artinya: Barang siapa yang membaca akhir surat Ali Imran pada malam hari maka akan dicatat baginya pahala qiyamul lail semalam penuh. (HR Darimi)
Baca Juga
Namun sanad hadis tersebut lemah, meski begitu riwayat serupa yang menyebutkan seperti ibadah qayamul lail semalam penuh juga diriwayatkan oleh Imam Thabarani, Ibnu Asakir, Ibnu Sinni, Ibnu ‘Ady, dan al-Khatib. Serta dalam riwayat Imam Ahmad, tapi dengan menyebutkan kesunnahan membaca 100 ayat surat Ali Imran. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut
أنه كان يقرأ عشر آيات من أول سورة آل عمران كل ليلة
“Bahwa beliau telah membaca sepuluh ayat dari awal surat Ali Imran setiap malamnya”. (HR Ahmad)
Meskipun riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan setara qiyamul lail semalam penuh dalam riwayat Ahmad dan Darimi sanadnya lemah. Namun banyaknya perawi yang meriwayatkan dan juga adanya hadis semisal yang shahih dari riwayat Bukhari dan Muslim menunjukkan akan sunnahnya membaca ayat-ayat dalam surat Ali Imran ketika bangun pada pertengahan malam saat hendak melaksanakan qiyamul lail. Ini juga sekaligus menjadi dalil tentang bolehnya membaca Alquran dalam keadaan berhadas kecil.
Dua yang Cemerlang
Surah Ali 'Imran (keluarga Imran) merupakan surah ketiga dalam Kita Suci Al-Qur'an terdiri dari 200 ayat. Surah ini diturunkan di Madinah dan isinya mengandung kisah tentang keluarga Imran dan hukum-hukum syariat Islam.
Surah Ali Imran dan surah Al-Baqarah dijuluki sebagai "Az Zahrawaani" (dua yang cemerlang). Kedua surah ini menjelaskan perkara yang disembunyikan oleh Ahli Kitab seperti kelahiran Nabi Isa 'alaihis salam, kedatangan Nabi Muhammad SAW, perang Uhud dan Badar, penjelasan tentang keimanan, hukum-hukum syariat dan sebagainya.
Dalam Surah Ali Imran ini, Allah Ta'ala menceritakan kisah Maryam putri Imran (ibunda Nabi Isa), penciptaan langit dan bumi, kebesaran Allah serta pokok-pokok keimanan.