Surat Shaad: Doa Nabi Sulaiman untuk Mempercepat Rezeki
loading...
A
A
A
Surat Shaad, doa Nabi Sulaiman untuk mempercepat rezeki perlu diketahui umat muslim. Allah memberi Nabi Sulaiman nikmat kerajaan besar setelah beliau berdoa dan diabadikan dalam Surat Shaad.
Surat Shaad terdiri atas 88 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyyah dan diturunkan setelah Surat Al-Qamar. Ia dinamakan Surat Shad karena di dalamnya terdapat permulaan berupa lafaz "Shaad".
Dalam surat ini, Allah bersumpah dengan Al-Qur'an untuk menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu sebuah kitab yang agung dan barangsiapa yang mengikutinya, maka ia akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan juga menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW. Dalam Surat Shaad juga diceritakan kisah Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Ayyub.
Untuk diketahui, Sulaiman 'alaihissalam (sekitar 975-935 SM) adalah Nabi yang dapat menundukkan segala jenis hewan, angin dan jin. Beliau merupakan putra Nabi Dawud 'alaihissalam yang diutus untuk Bani Israel.
Nabi Sulaiman dikaruniai kerajaan yang tak dimiliki Nabi dan ummat manusia secara keseluruhan. Namun tidak membuat Nabi Sulaiman lupa diri dan berpaling dari Allah. Sebaliknya membuat beliau menjadi hamba yang bersyukur dan istiqamah jalan Allah.
Berikut doa Nabi Sulaiman yang diabadikan dalam Surat Shaad. Ia (Sulaiman) berdoa:
Artinya:
"Ya Rabku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang-pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS. Shaad: Ayat 35)
Tafsir Ringkas Kementerian Agama menjelaskan makna ayat ini. Dalam tobatnya, Sulaiman berkata, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dari dosa-dosaku yang menyebabkan engkau menimpakan cobaan ini kepadaku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan agung yang tidak akan dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, engkaulah yang maha pemberi lagi maha pemurah.
Allah menerima tobat dan doa Nabi Sulaiman, kemudian Allah menundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik maupun dengan kencang menurut perintahnya, berembus ke mana saja yang dikehendakinya sehingga dia dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap.
Dan Allah menundukkan pula untuknya setan-setan dan jin-jin, semuanya ahli bangunan dan penyelam. Mereka ahli membangun istana, gedung megah, tempat peribadatan, bahkan hiasan dari keramik seperti patung, cawan, teko, dan sebagainya; serta ahli mengambil berbagai perhiasan dari dasar laut, seperti mutiara dan marjan. Mereka tekun bekerja (lihat pula: surah al-anbiy'/21: 81'82; saba'/34: 12'13), dan adapun setan yang lain yang tidak mematuhi perintahnya, mereka terikat dalam belenggu sehingga tidak mengganggu mereka yang bekerja.
Demikian doa Nabi Sulaiman dikabulkan oleh Allah. Setelah berdoa, Allah menghendaki Sulaiman menjadi raja yang kaya raya yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun di muka bumi. Inilah karunia besar Allah kepada Nabi Sulaiman.
Surat Shaad terdiri atas 88 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyyah dan diturunkan setelah Surat Al-Qamar. Ia dinamakan Surat Shad karena di dalamnya terdapat permulaan berupa lafaz "Shaad".
Dalam surat ini, Allah bersumpah dengan Al-Qur'an untuk menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu sebuah kitab yang agung dan barangsiapa yang mengikutinya, maka ia akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan juga menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW. Dalam Surat Shaad juga diceritakan kisah Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Ayyub.
Untuk diketahui, Sulaiman 'alaihissalam (sekitar 975-935 SM) adalah Nabi yang dapat menundukkan segala jenis hewan, angin dan jin. Beliau merupakan putra Nabi Dawud 'alaihissalam yang diutus untuk Bani Israel.
Nabi Sulaiman dikaruniai kerajaan yang tak dimiliki Nabi dan ummat manusia secara keseluruhan. Namun tidak membuat Nabi Sulaiman lupa diri dan berpaling dari Allah. Sebaliknya membuat beliau menjadi hamba yang bersyukur dan istiqamah jalan Allah.
Berikut doa Nabi Sulaiman yang diabadikan dalam Surat Shaad. Ia (Sulaiman) berdoa:
رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Artinya:
"Ya Rabku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang-pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS. Shaad: Ayat 35)
Tafsir Ringkas Kementerian Agama menjelaskan makna ayat ini. Dalam tobatnya, Sulaiman berkata, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dari dosa-dosaku yang menyebabkan engkau menimpakan cobaan ini kepadaku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan agung yang tidak akan dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, engkaulah yang maha pemberi lagi maha pemurah.
Allah menerima tobat dan doa Nabi Sulaiman, kemudian Allah menundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik maupun dengan kencang menurut perintahnya, berembus ke mana saja yang dikehendakinya sehingga dia dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap.
Dan Allah menundukkan pula untuknya setan-setan dan jin-jin, semuanya ahli bangunan dan penyelam. Mereka ahli membangun istana, gedung megah, tempat peribadatan, bahkan hiasan dari keramik seperti patung, cawan, teko, dan sebagainya; serta ahli mengambil berbagai perhiasan dari dasar laut, seperti mutiara dan marjan. Mereka tekun bekerja (lihat pula: surah al-anbiy'/21: 81'82; saba'/34: 12'13), dan adapun setan yang lain yang tidak mematuhi perintahnya, mereka terikat dalam belenggu sehingga tidak mengganggu mereka yang bekerja.
Demikian doa Nabi Sulaiman dikabulkan oleh Allah. Setelah berdoa, Allah menghendaki Sulaiman menjadi raja yang kaya raya yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun di muka bumi. Inilah karunia besar Allah kepada Nabi Sulaiman.
(rhs)