Baginda Raja Bertanya Tentang Khamar kepada Bahlul, Ini Jawabnya

Senin, 30 Agustus 2021 - 13:58 WIB
loading...
Baginda Raja Bertanya Tentang Khamar kepada Bahlul, Ini Jawabnya
Jawaban Bahlul membuat Baginda tertekan, maka ia memerintahkan agar persediaan khamarnya dibuang. Ilustrasi/Sampul buku Si Bahlul kisah-kisah jenaka penuh hikmah
A A A
Suatu hari, Bahlul pergi menemui Baginda Harun Ar-Rasyid yang sedang sibuk minum khamar . Baginda ingin membuktikan bahwa khamar adalah halal, sehingga ia bertanya pada Bahlul, "Apakah haram memakan anggur?"

"Tidak," jawab Bahlul.

"Apakah haram, jika setelah makan anggur kemudian minum air?" tanya baginda.

"Tidak ada masalah," jawab Bahlul.



"Lalu, bagaimana jika setelah makan anggur dan minum air, seseorang duduk sebentar di bawah sinar matahari?" tanya baginda lagi.

"Itu pun tidak ada masalah," jawab Bahlul.

Kemudian baginda berkata, "Jika demikian, ketika adonan anggur dan air dijemur sebentar di terik matahari, bagaimana bisa menjadi haram?"

Bahlul menjawab dengan pertanyaan, "Jika sedikit tanah diletakkan di kepala seseorang, akankah berbahaya?"
"Tidak," jawab baginda.

"Kemudian jika air dituangkan ke tanah itu, akankah menyebabkan rasa sakit?" tanya Bahlul.

"Tidak," jawab baginda.

"Jika tanah dan air dicampur menjadi sebuah bata, lalu dilemparkan ke kepala seseorang, akankah menyebabkan rasa sakit?" tanya Bahlul.



Khalifah menjawab, "Benar, bata itu akan melukai orang itu."

Bahlul lalu berkata, "Kesimpulannya, adonan tanah dan air (yang dijadikan bata) bisa melukai kepala manusia dan menyebabkan rasa sakit padanya. Demikian pula adonan anggur dan air yang dijadikan khamar. Minum khamar menyebabkan banyak masalah, dan adalah wajib menghukum peminumnya!

Baginda menjadi tertekan atas jawaban Bahlul, dan memerintahkan agar persediaan khamarnya dibuang.

==
Catatan:

Bahlul lahir di Kufah, Irak. Nama aslinya adalah Wahab bin Amr. Ia sebenarnya adalah seorang yang saleh dan bijaksana. Ia berpura-pura gila agar selamat dari hukuman Khalifah Abbasiyah. Namun demikian, rakyat tetap mengakui kebijaksanaan dan keistimewaannya yang luar biasa. Kisah tersebut diambil dari berbagai sumber.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1518 seconds (0.1#10.140)