Dahsyatnya Hari Kiamat (3): Hadits yang Tertolak tentang Dajjal

Jum'at, 03 September 2021 - 10:26 WIB
loading...
Dahsyatnya Hari Kiamat...
Buku Dahsyatnya Hari Kiamat karya Ibnu Katsir menggambarkan Dajjal dapat menyentuh awan, menyelam laut sampai kedua lututnya. Ilustrasi/Ist
A A A
DALAM buku " Dahsyatnya Hari Kiamat " karya Ibnu Katsir dipaparkan dua hadits yang panjang tentang Dajjal yang muncul menjelang hari kiamat dengan opini Syaikh adz Dzahabi. Ini yang disebutnya sebagai hadits yang tertolak,

Hadits pertama memaparkan, "Dajjal dapat menyentuh awan, menyelam laut sampai kedua lututnya, mengubah matahari ke arah barat, dan bukit bukit berjalan bersamanya sebagai makanan. Di kening Dajjal terdapat tanduk yang ujungnya retak dan keluar ular-ular. Di tubuhnya tergambar seluruh jenis senjata sampai tombak, pedang, dan ad-daraq.'



Menurut Ibnu Katsir , diskripsi ini sampaikan Syaikh al Hafizh adz Dzahabi berdasarkan ijazah (rekomendasi) atau sima'an (mendengar): “Abu al Hasan al Yunini mengabarkan kepada kami, al Baha' Abdurrahman menuturkan kepada kami secara hadir, Atiq bin Muhsaila' bercerita kepada kami, Abdul Wahid bin Ulwan mengabarkan kepada kami, Amru bin Dausah bercerita kepada kami, Ahmad bin Sulaiman an Najad menuturkan kepada kami, Muhammad bin Ghalib bercerita kepada kami, Abu Salamah at Tabudzaki mengabarkan kepada kami, Hammad bin Salamah bertutur kepada kami, Ali bin Zaid bercerita kepada kami dari al Hasan seraya berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “

"Dajjal dapat menyentuh awan, menyelam laut sampai kedua lututnya, mengubah matahari ke arah barat, dan bukit bukit berjalan bersamanya sebagai makanan. Di kening Dajjal terdapat tanduk yang ujungnya retak dan keluar ular-ular. Di tubuhnya tergambar seluruh jenis senjata sampai tombak, pedang, dan ad-daraq."

Aku bertanya kepada al Hasan: “Wahai Abu Said, apa arti ad-daraq?'

Ia menjawab: “Perisai .”

Selanjutnya, Syaikh adz Dzahabi berkata, “Ini termasuk marasil (hadis hadis mursal) al Hasan dan marasil itu lemah.”



Hadis Khurafat
Ibnu Mundah mengatakan dalam Kitab al Iman, "Muhammad bin Husain al Madani menuturkan kepada kami dari Ahmad bin Mahdi, dari Said bin Sulaiman bin Sa'dun, dari Khalif bin Khalifah, dari Abu Malik al Asyja'i, dari Rab'i, dari Hudzaifah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Aku lebih tahu dari Dajjal apa yang dibawanya. Dajjal memiliki dua sungai, salah satunya api yang menyala nyala di pandangan orang yang melihatnya dan yang lainnya adalah air putih. Siapa yang di antara kalian mendapatkan bertemu dengan Dajjal, hendaknya memejamkan mata dan minum dari sungai yang terlihat seperti api karena sesungguhnya sungai itu berisi air dingin.

Jauhilah oleh kalian sungai yang lain karena merupakan fitnah. Ketahuilah bahwasanya di antara kedua mata Dajjal ada tulisan KAFIR yang dapat dibaca oleh setiap orang mukmin yang mampu membaca maupun tidak.

Sesungguhnya, salah satu matanya datar dan di atasnya ada daging. Pada akhir umurnya, Dajjal muncul di atas lembah Yordania di atas celah Afiq.

Setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat berada di lembah Yordania. Sesungguhnya, kaum Muslimin akan terbunuh sepertiganya, sepertiganya kalah, dan tersisa sepertiganya lagi lalu malam menghalangi antara mereka sehingga orang mukmin berkata kepada yang lainnya:

"Apa yang kalian tunggu, bukankah kalian akan bertemu saudara-saudara kalian dalam keridhaan Allah? Siapa yang memiliki kelebihan makanan, hendaknya ia memberikan kepada saudaranya, dirikan shalat ketika fajar menyingsing, segerakan shalat, dan setelah itu temuilah musuh kalian''

Rasulullah SAW bersabda: “Saat kaum Muslimin mendirikan shalat turunlah Isa bin Maryam. Saat itu imam mereka masih mendirikan shalat.'

Usai shalat, imam kaum Muslimin mengatakan seperti ini: “Lapangkanlah antara aku dan musuh Allah".

Nabi meneruskan: “Tidak lama kemudian Dajjal meleleh seperti garam mencair lalu Allah memberikan kekuasaan kepada kaum Muslimin sehingga berhasil membunuh musuh musuh Allah sampai batu dan pohon berseru:

“Wahai hamba Allah, wahai arang muslim! Ini orang Yahudi, bunuhlah ia!”

Akhirnya, kaum Muslimin menang sehingga salib dapat dipatahkan, babi dibunuh, dan jizyah ditetapkan. Saat itulah, Allah mengelurkan Ya'juj dan Ma'juj lalu rombongan terdepan mereka minum dari danau dan kelompok terakhir datang saat rombongan pertama sudah menghabiskan air tersebut sehingga tidak menyisakan satu tetes pun lantas mereka berkata:
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)