Dahsyatnya Hari Kiamat (4): Perihal Turunnya Isa ke Bumi Pada Akhir Zaman
loading...
A
A
A
Setelah itu, selama tujuh tahun manusia menetap tanpa ada perselisihan di antara mereka. Selanjutnya, Allah mengirimkan angin dingin dari arah Syam sehingga tidak ada seorang pun di muka bumi yang di dalam hatinya ada iman seberat biji sawi yang tidak direnggutnya. Bahkan, seandainya ada seseorang yang masuk ke perut gunung, niscaya angin itu masuk menemuinya hingga berhasil merenggut nyawanya."
Abdullah bin Amru berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Akhirnya, yang tersisa hanyalah orang orang jahat yang melakukan kejahatan secepat burung dan saling menzalimi antara mereka seperti binatang buas. Mereka tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari yang mungkar.
Selanjutnya, setan berubah wujud di hadapan mereka dan berkata: "Tidakkah kalian memberikan tanggapan?"
Orang orang bertanya: 'Apa yang engkau perintahkan?"
Lantas setan menyuruh mereka untuk menyembah berhala. Padahal, saat itu mereka dalam kondisi rezeki melimpah dan kehidupan yang baik. Tidak lama kemudian sangkakala ditiup sehingga tidak ada seorang pun yang tertinggal tanpa membengkokkan lehernya."
Rasulullah SAW meneruskan: “Orang yang pertama kali mendengarnya ada seseorang yang sedang memplester kolam untanya.”
Beliau meneruskan: “Orang itu pun jatuh pingsan dan orang-orang pun ikut tak sadarkan diri. Selanjutnya, Allah mengirimkan —atau sebagaimana ucapannya: “Allah menurunkan," — hujan laksana gerimis atau bayangan —Nu' man ragu-ragu—sehingga jasad jasad manusia tumbuh.
Tidak lama berselang, sangkakala ditiup kembali, ternyata mereka semua bangkit kembali sambil memandang.
Dikatakan kepada mereka: “Wahai manusia, marilah menuju Tuhan kalian dan tahanlah mereka (di tempat perhentian). Sesungguhnya, mereka akar ditanya. (QS. Ash-Shaffat: 24)
Setelah itu, dikatakan: “Keluarkan yang akan dibangkitkan di neraka."
Ada yang bertanya: “Berapa?'
Dijawab: “Sebanyak 999 dari seribu.'
Rasulullah bersabda: “Itulah hari di mana anak kecil jadi beruban dan ketika kegetiran ditampakkan'.” (HR Muslim)
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
Abdullah bin Amru berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Akhirnya, yang tersisa hanyalah orang orang jahat yang melakukan kejahatan secepat burung dan saling menzalimi antara mereka seperti binatang buas. Mereka tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari yang mungkar.
Selanjutnya, setan berubah wujud di hadapan mereka dan berkata: "Tidakkah kalian memberikan tanggapan?"
Orang orang bertanya: 'Apa yang engkau perintahkan?"
Lantas setan menyuruh mereka untuk menyembah berhala. Padahal, saat itu mereka dalam kondisi rezeki melimpah dan kehidupan yang baik. Tidak lama kemudian sangkakala ditiup sehingga tidak ada seorang pun yang tertinggal tanpa membengkokkan lehernya."
Rasulullah SAW meneruskan: “Orang yang pertama kali mendengarnya ada seseorang yang sedang memplester kolam untanya.”
Beliau meneruskan: “Orang itu pun jatuh pingsan dan orang-orang pun ikut tak sadarkan diri. Selanjutnya, Allah mengirimkan —atau sebagaimana ucapannya: “Allah menurunkan," — hujan laksana gerimis atau bayangan —Nu' man ragu-ragu—sehingga jasad jasad manusia tumbuh.
Tidak lama berselang, sangkakala ditiup kembali, ternyata mereka semua bangkit kembali sambil memandang.
Dikatakan kepada mereka: “Wahai manusia, marilah menuju Tuhan kalian dan tahanlah mereka (di tempat perhentian). Sesungguhnya, mereka akar ditanya. (QS. Ash-Shaffat: 24)
Setelah itu, dikatakan: “Keluarkan yang akan dibangkitkan di neraka."
Ada yang bertanya: “Berapa?'
Dijawab: “Sebanyak 999 dari seribu.'
Rasulullah bersabda: “Itulah hari di mana anak kecil jadi beruban dan ketika kegetiran ditampakkan'.” (HR Muslim)
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
(mhy)