Potret Penyesalan Setelah Kematian yang Tercantum dalam Al-Qur'an

Minggu, 19 September 2021 - 15:10 WIB
loading...
A A A


3. Penyesalan kenapa dahulu tidak bersedekah

Dalam surah al-Munafiqun ayat kesepuluh Allah memberi perintah kepada kita,

وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Rabbku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)

4. Penyesalan orang kafir kenapa dahulu tidak beramal shaleh

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ (٩٩) لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ (١٠٠)

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (Al Mukminun: 99-100)

Dikutip dari ceramah Ustadz Azzam ad-Dasuqi, SPd.I, dijelaskan bahwa, kematian itu pasti. Mengingat mati adalah salah satu jalan pembuka kebaikan-kebaikan. Tapi mungkin saat ini dunia lebih menarik dan memesona, sehingga kita dibuat lalai darinya. Padahal, dengan banyak mengingat mati seseorang akan lebih serius mengusahakan kebaikan nasibnya di kehidupan selanjutnya.

"Dengannya, seseorang akan lebih termotivasi untuk beramal ketaatan sebagai bekalnya. Dengannya pula, seseorang akan lebih berhati-hati menjalani hari-hari selama hidup di dunia. Semua itu bermuara pada keyakinan terhadap dua hal; kematian itu pasti menghampiri, dan alam akhirat itu pasti ada,"ungkapnya.

Jangan sampai, kita terlalu sibuk dengan kehidupan dunia, antusias mengingat bahkan merayakan hari kelahiran, tapi lupa dengan kematian dan hari akhir. "Itulah 4 angan-angan mayit yang perlu kita renungkan bersama"ujarnya.

Angan-angan mayit ini, mengingatkan akan hadis Nabi shalallahu alaihi wa sallam,

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan dengan baik lima perkara sebelum (datangnya) 5 perkara: (1) Masa mudamu sebelum (datang) masa tua. (2) Masa sehatmu, sebelum (datang) masa sakit. (3) Masa mampumu sebelum datang masa fakir. (4) Masa luangmu, sebelum datang masa sibuk. (5) Masa hidupmu sebelum (datang) kematian.” (Az-Zuhdu wa ar-Raqa’iq, Ibnu al-Mubarak, bab at-Tahfidh ‘Ala Tha’atillah, No. 2)



Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2315 seconds (0.1#10.140)