Munculnya Nabi Zarathustra, Asal usul Majusi Zoroaster di Dunia

Selasa, 21 September 2021 - 15:04 WIB
loading...
A A A
Dinasti Achaemeniyah runtuh, di masa raja ketiga belas (330 SM), akibat serangan Alexander dari Macedonia, Yunani. Orang Yunani sendiri merupakan penganut politeisme (musyrikin). Serangan dan penjarahan bangsa Yunani telah memusnahkan banyak teks suci Zoroaster.



Ketiga, Majusi ditetapkan penguasa sebagai agama resmi Negara.

Pada 247 SM, Dinasti Arsacid mengakhiri pendudukan Yunani dan mendirikan Kerajaan Parthia. Raja Parthia, Vologases, di abad ke-1 M berusaha mengumpulkan teks-teks suci Zoroaster yang tersisa dari berbagai aliran agama Zoroaster, termasuk dari kalangan Majusi.

Parthia runtuh setelah salah satu gubernurnya memberontak dan mendirikan Kerajaan Sasanid pada 224 M. Di masa Sasanid, penduduk Persia sudah terdiri atas penganut politeis, penganut Majusi, dan sisa-sisa penganut agama Zoroaster. Sasanid kemudian memilih Majusi sebagai agama resmi kerajaan.

Penguasa Sasanid menjadikan kuil api sebagai tempat peribadatan utama.

Kitab Zoroaster (Avesta) yang ada saat ini, berasal dari penyusunan ulang di masa Sasanid.

Kerajaan Sasanid sendiri akhirnya runtuh setelah ditaklukkan pasukan muslim di masa Khalifah ʻUmar ibn al-Khattab.
Berbeda dengan Yahudi dan Nasrani , Majusi tidak termasuk Ahlul Kitab. Hal ini antara lain karena agama mereka sudah sangat jauh menyimpang sehingga sangat berbeda dari agama Ahlul Kitab .

Ibnu Abbas berkata,

إِنَّ أَهْلَ فَارِسَ لَمَّا مَاتَ نَبِيُّهُمْ كَتَبَ لَهُمْ إِبْلِيسُ الْمَجُوسِيَّةَ


“Sesungguhnya penduduk Persia tatkala Nabi mereka meninggal maka Iblis menjadikan Al Majusiyyah sebagai pengganti agama Nabi mereka.” (HR. Abu Daud).

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)