9 Tanaman Pembawa Kekayaan Menurut Islam (3-Habis)

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 09:02 WIB
loading...
9 Tanaman Pembawa Kekayaan Menurut Islam (3-Habis)
Setidaknya terdapat dua ayat yang secara jelas menyebutkan nama bidara, yakni: surat As-Saba’ ayat 16 dan surat Al-Waqi’ah ayat 28. (Foto/Ilustrasi: Ist)
A A A
Pada naskah sebelumnya telah disebutkan sejumlah komoditas yang disebut dalam Al-Qur'an. Tak sedikit mereka yang menekuni bisnis yang terkait dengan komoditas tersebut menjadi kaya.



Berikut adalah sebagian dari komoditas yang disebut dalam Al-Qur'an, sangat bermanfaat, dan bernilai bisnis tersebut.

8. Bidara
Pohon bidara atau sidr adalah pohon yang istimewa. Buah ini dapat dikonsumsi sebagai makanan maupun dijadikan minuman dengan cara diperas, bahkan pohon bidara juga dapat dijadikan manisan. Sedangkan bagi kesehatan, buah bidara juga dapat digunakan sebagai pengobatan.

Al-Qur’an mengakui eksistensi pohon sidr. Setidaknya terdapat dua ayat yang secara jelas menyebutkan nama bidara, yakni: surat As-Saba’ ayat 16 dan surat Al-Waqi’ah ayat 28.

Allah SWT berfirman:

فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ


Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan Kami Ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr.” ( QS As-Saba : 16 )

Allah berfirman:

فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ


(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri.” ( QS Al-Waqi’ah : 28 )

Dalam bahasa (arab) Al-Qur’an kata sidr atau sidrah merupakan sejenis pohon, dan jika dibahasakan ke bahasa Indonesia menjadi pohon bidara. (Munawwir: 1997).



Meski dalam pandangan yang lain, pohon sidr sebenarnya dapat diasosiasikan kepada dua kelompok jenis tumbuhan. Pertama, pohon Cedar yang berasal dari marga cedrus. Kedua, pohon Lote atau Hackbarry yang berasal dari marga Celtis. (LPMA: 2010).

Namun setidaknya data-data di atas menunjukkan kebenaran pohon bidara yang ditemukan saat ini dengan apa yang dimaksud oleh al-Qur’an.

Pohon bidara adalah tanaman surga. Hal ini dapat dilihat melalui narasi penyebutan sidrah al-muntaḥā dalam al-Qur’an. Term sidrah al-muntaḥā ini erat kaitannya dengan perjalanan supranatural Nabi saat Isra’ Mi’raj di mana ketika beliau diangkat ke tingkatan tersebut, kemudian beliau menyaksikan banyak hal yang berkaitan dengan surga dan neraka.

Tumbuhan ini sering diambil daunnya untuk digunakan sebagai obat herbal yang dinilai ampuh mengatasi berbagai jenis gangguan kesehatan, misalnya mengeringkan luka diabetes, mempercepat penyembuhan luka, meredakan wasir, meredakan gangguan lambung, sampai dengan mengobati keputihan.

9. Kacang Adas
Kacang Adas (Lens culinaris) atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai lentil merupakan salah-satu di antara jenis tanaman bijian-bijian yang disebut dalam al-Qur’an.

Al-Qur’an menyebutkan kata ‘Adas hanya di satu tempat, yakni dalam Surat Al-Baqarah ayat 61 .

وَإِذۡ قُلۡتُمۡ يَٰمُوسَىٰ لَن نَّصۡبِرَ عَلَىٰ طَعَامٖ وَٰحِدٖ فَٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُخۡرِجۡ لَنَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلۡأَرۡضُ مِنۢ بَقۡلِهَا وَقِثَّآئِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَاۖ قَالَ أَتَسۡتَبۡدِلُونَ ٱلَّذِي هُوَ أَدۡنَىٰ بِٱلَّذِي هُوَ خَيۡرٌۚ ٱهۡبِطُواْ مِصۡرٗا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلۡتُمۡۗ وَضُرِبَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ وَٱلۡمَسۡكَنَةُ وَبَآءُو بِغَضَبٖ مِّنَ ٱللَّهِۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ يَكۡفُرُونَ بِ‍َٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَيَقۡتُلُونَ ٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ ٦١


"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhan-mu untuk kami, agar Dia Memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas."

Beberapa tafsir semisal Tafsir Jalalain, maupun tafsir Baghawi tidak menyebutkan secara jelas kata ‘Adas yang terdapat dalam surat tersebut. Salah satu keterangan yang dapat dirujuk dalam hal ini yakni pandangan dari Imam Ibn Katsir bahwa tanaman Adas merupakan tanaman yang diketahui sebagaimana mestinya. (Ibn Katsir: 2000).



Berdasarkan catatan sejarah, tanaman Adas berasal dari India dan telah menjadi makanan manusia sejak masa Neolitik (zaman batu muda) yang berakhir pada tahun 1900 sebelum masehi.

Bukti eksistensi dari keberadaan kaum Adas juga dapat ditelusuri melalui beberapa Pustaka maupun perjanjian lama.

Dalam beberapa pustaka menyebut bahwa Adas merupakan tanaman yang diberkati oleh tujuh puluh Nabi. Termasuk oleh Nabi Muhammad SAW .

Sedangkan dalam perjanjian lama, kaum Yahudi menjadikan kacang Adas sebagai salah satu campuran makanan yang dihidangkan untuk mereka yang berduka.

Tanaman Adas merupakan bagian dari keluarga kacang-kacangan yang masa hidupnya hanya satu musim saja.

Kacang Adas tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam keadaan mentah, karena ia mengandung antinutrien, seperti asam fitik (phytic acid) dan tanin. Di dalamnya juga ditemukan kandungan pencegah kerja trypsin (trypsin inhibitors), dan kandungan phytate yang tinggi.

Trypsin adalah enzim yang terlibat dalam proses pencernaan, sedangkan phytate berdampak mengurangi jumlah mineral diet secara biologis.

Para ahli nutrisi menilai bahwa makanan yang terdiri dari kacang Adas (lentil) dan jenis biji-bijian lain merupakan jenis makanan yang berprotein lengkap.

Lentil juga memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, termasuk isoleucine dan lysine, kelompok asam amino esensial. Ia merupakan sumber protein murah dan banyak dimanfaatkan penganut vegetarian.

Di samping protein, lentil juga memiliki banyak manfaat lainnya, seperti mengandung serat diet, vitamin B1, dan mineral yang cukup.

Yang terakhir, lentil juga mengandung cukup banyak zat besi yang sangat diperlukan oleh orang dewasa dan ibu hamil dengan takaran jumlah yang besar. (Habis)
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2223 seconds (0.1#10.140)