Allah Bersalawat Kepada Nabi Muhammad SAW, Begini Penjelasannya
loading...
A
A
A
[arabOpen[يُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
Yaaa aiyuhal laziina aamanuz kurul laaha zikran kasiira
41. Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,
وَّ سَبِّحُوۡهُ بُكۡرَةً وَّاَصِيۡلًا
Wa sabbihuuhu bukratanw wa asiila
42. dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.
هُوَ الَّذِىۡ يُصَلِّىۡ عَلَيۡكُمۡ وَمَلٰٓٮِٕكَتُهٗ لِيُخۡرِجَكُمۡ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوۡرِ ؕ وَكَانَ بِالۡمُؤۡمِنِيۡنَ رَحِيۡمًا
Huwal lazii yusallii 'alaikum wa malaaa'ikatuhuu liyukhrijakum minazzulumaati ilan-nuur wa kaana bilmu'miniina Rahiimaa
43. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
Dalam pandangan Muhammadiyah, ujar Hamid, makna salawat Allah ini ialah pemberian rahmat dan berkah untuk orang-orang mukmin, dan tidak dimaknai sebagai doa dan harapan Allah SWT.
“Dalam hal ini, Salawat Allah SWT dan para malaikat juga diberikan kepada orang-orang beriman. Makna salawat Allah SWT di sini adalah rahmat Allah yang diberikan hamba-hamba-Nya yang mukmin, sebagaimana Allah memberikan rahmat itu kepada para Nabi khususnya Nabi Muhammad SAW,” tegas dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
(mhy)