Makna Sabda Nabi yang Rajin Silaturahmi Diluaskan Rezekinya

Kamis, 21 Oktober 2021 - 18:44 WIB
loading...
Makna Sabda Nabi yang Rajin Silaturahmi Diluaskan Rezekinya
Silturahmi memperpanjang umur dan memperluas rezeki. (Foto ilustrasi/pinterest)
A A A
Rasulullah SAW menjanjikan bagi mereka yang rajin silaturahmi maka akan diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Sabda Nabi tersebut berbunyi:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ


‘Barangsiapa senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi. (Muttafaq Alaih)



Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam kitab Al-Qadha’ wal Qadar menjelaskan makna hadits tersebut. Menurut dia, ini bukan berarti bahwa manusia memiliki dua umur; satu umur bila ia menyambung tali silaturami dan satu umur lagi bila ia tidak menyambungnya.

Menurut dia, umur itu hanya satu dan yang ditetapkan juga satu. "Dan manusia yang ditetapkan oleh Allah akan menyambung tali silaturahmi, ia pasti akan menyambungnya dan orang yang ditetapkan oleh Allah akan memutuskannya, pasti ia akan memutuskannya, tidak bisa tidak," katanya.

Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW bermaksud menganjurkan umat ini untuk melakukan sesuatu yang mengandung kebaikan.

"Seperti kita mengatakan siapa yang ingin memiliki anak, hendaklah ia menikah. Nikah ditetapkan, demikian pula anak telah ditetapkan. maka apabila Allah menghendaki seseorang memiliki anak, berarti Dia menghendaki seseorang itu menikah."

Demikian pula rezeki, kata Al-‘Utsaimin, telah ditetapkan sejak azali dan juga telah ditetapkan bahwa kita akan menyambung tali silaturahmi.

Akan tetapi kita tidak mengetahui tentang persoalan ini, maka Nabi memotivasi kita. Dan Nabi menjelaskan apabila kita menyambung tali silaturahmi maka Allah akan melapangkan rezeki kita dan memanjangkan umur kita pula.

Dan jika tidak demikian, kata Al-‘Utsaimin lagi, maka tiap-tiap sesuatu telah ditetapkan, akan tetapi mengingat silaturahmi merupakan satu perkara yang manusia patut melakukannya, Nabi SAW menganjurkannya.

Dengan menjelaskan bahwa manusia apabila ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.

Jika tidak demikian, maka orang yang menyambung tali silaturahmi telah ditetapkan dan telah ditetapkan pula umurnya sampai batas waktu yang ditetapkan Allah SWT.



Syaikh Al-‘Utsaimin mengingatkan bahwa pemanjangan umur dan pelapangan rezeki merupakan perkara yang nisbi. "Oleh karena itu, kita mendapati sebagian manusia menyambung tali silaturahim dan rizekinya dilapangkan, tetapi umurnya pendek. Fenomena ini dapat kita saksikan," katanya.

Orang yang berumur pendek padahal ia menyambung tali silaturahmi, kata Syaikh Al-‘Utsaimin, maka seandainya ia tidak menyambung tali silaturahmi, niscaya umurnya lebih pendek lagi.

"Akan tetapi Allah telah menetapkan sejak azali bahwa orang ini akan menyambung tali silaturahmi dan umurnya akan berakhir pada waktu yang cepat," tuturnya.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)